Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Stres: Pengertian, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Joan Imanuella Hanna Pangemanan
27/9/2023 11:16
Stres: Pengertian, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi(Freepik)

STRES adalah respons fisiologis dan psikologis yang terjadi saat individu menghadapi tekanan, tuntutan, atau situasi yang dianggap menantang atau melebihi kemampuan mereka untuk mengatasi. Tubuh akan memberikan respons terhadap segala yang dianggap sebagai ancaman, tanpa memandang sejauh mana tingkat bahayanya. Respons tersebut dapat berupa reaksi fisik, mental, atau emosional.

Ketika merasa terancam, tubuh akan mengalami reaksi kimia yang memungkinkan kita untuk menghadapi situasi tersebut, yang sering disebut sebagai respons bertarung atau melarikan diri (fight-or-flight). 

Saat tubuh merespons stres, akan terjadi peningkatan detak jantung, pernapasan yang lebih cepat, ketegangan otot, dan peningkatan tekanan darah.

Baca juga: Stres dapat Memengaruhi Kondisi Kesehatan Kulit

Setiap individu memiliki pemicu stres yang berbeda-beda. Apa yang menjadi pemicu stres bagi seseorang belum tentu menjadi pemicu stres bagi orang lain. Semua ini bergantung pada cara kita melihat suatu situasi yang berpotensi menimbulkan stres dan juga bagaimana kita mengatasi stres tersebut.

Stres dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental seseorang. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dampak stres karena pekerjaan tidak hanya mengganggu kejiwaan, tapi juga berdampak pada kesehatan fisik secara menyeluruh, seperti berikut ini.

  1. Rambut: menipis hingga kebotakan
  2. Mulut: sariawan dan bibir kering
  3. Paru-paru: asma, sesak napas
  4. Pankreas: risiko diabetes karena produksi insulin berkurang
  5. Organ reproduksi: disfungsi ereksi, produksi sperma rendah (pria), nyeri haid hebat, gairah seks turun (wanita)
  6. Otak: insomnia, sakit kepala, gangguan kepribadian, gangguan kecemasan, depresi
  7. Kulit: jerawat gatal-gatal
  8. Jantung: penyakit kardiovaskular, hipertensi, gangguan irama jantung
  9. Saluran cerna: sakit perut, sembelit, diare, tukak lambung
  10. Otot: kesemutan, kram, penyakit musculoskeletal

Jika tidak dikelola dengan baik, stres kronis dapat menjadi faktor risiko bagi berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan pencernaan.

Baca juga: Ngemil Bisa Kurangi Stres, Pilih Camilan yang Enak dan Sehat

Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berikut adalah beberapa kegiatan yang dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan yang disebabkan oleh stres:

  • Memperdalam koneksi dengan Tuhan Yang Maha Esa melalui ibadah.
  • Menjaga kesehatan dengan rutin berolahraga, seperti berjalan atau bersepeda, serta memastikan tidur yang cukup dan mengonsumsi makanan bergizi.
  • Menggeluti hobi yang sesuai dengan minat dan bakat.
  • Mencari kesenangan dalam aspek-aspek kehidupan.
  • Berbicara mengenai perasaan dan keluhan kepada seseorang yang dapat dipercaya.

Dengan memahami berbagai aktivitas positif di atas, diharapkan masyarakat dapat lebih baik dalam mengelola stres yang mereka alami saat ini.

Stres dapat diatasi dengan berbagai teknik, seperti olahraga, meditasi, yoga, mendapatkan dukungan sosial, dan mengelola waktu dengan bijak. 

Selain itu, menyadari tanda-tanda stres dan mencari bantuan profesional jika diperlukan adalah langkah-langkah penting dalam menjaga kesehatan fisik dan mental. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya