Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Dorong Ekosistem Pendidikan yang Lebih Inovatif dan Adaptif

Media Indonesia
28/8/2023 18:50
Dorong Ekosistem Pendidikan yang Lebih Inovatif dan Adaptif
Ribuan anak TK di Kota Palembang mengikuti Karnaval Anak TK se-Kota Palembang di Kambang Iwak Palembang, Senin (28/8/2023).(MI/Dwi Apriani.)

DORONG ekosistem pendidikan Indonesia terbuka pada inovasi. Ini perlu dilakukan agar setiap anak bangsa terbiasa beradaptasi dengan kondisi dunia yang sarat perubahan. 

"Kita harus mempersiapkan generasi penerus untuk menjawab tantangan di masa depan yang sarat perubahan. Mendorong ekosistem pendidikan ke arah yang lebih inovatif sangat dibutuhkan," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/8). 

Situs worldtop20.org pada 2023 kembali merilis peringkat pendidikan dunia. Ada 20 negara yang masuk dalam peringkat pendidikan terbaik 2023 dan Indonesia tidak masuk di dalamnya. Indonesia berada pada peringkat 67 dari 203 negara.

Baca juga: Dampak Kekeringan di Berbagai Daerah Harus Segera Diantisipasi

Tingkat Intelligence Quotient (IQ) masyarakat Indonesia juga dinilai rendah. Berdasasarkan laporan World Population Review dengan judul Average IQ by Country 2022, Indonesia ditempatkan pada peringkat 10 dari 11 negara di Asia Tenggara. Di tingkat global, Indonesia menduduki peringkat 130 dari 199 negara. 

Diakui Lestari, tantangan yang dihadapi sektor pendidikan di Indonesia tidak semata masalah teknis pengajaran, tetapi juga masalah kesehatan mental baik pada anak dan remaja, serta soal pemerataan pendidikan. Karena itu, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, pendidikan di Indonesia sangat membutuhkan fokus dan perhatian yang intensif. 

Baca juga: Hapus Stigma dan Diskriminasi Terhadap Penderita Tuberkulosis

Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR dari Dapil II Jawa Tengah, pun berpendapat pendidikan tidak hanya terjadi secara formal di sekolah, selama enam tahun SD hingga masa kuliah. Bahkan, tambah dia, setelah menyelesaikan jalur pendidikan formal, kita tetap harus belajar saat berinteraksi dan beraktivitas di masyarakat. 

Karena itu, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, kunci perubahan pendidikan ialah kolaborasi antarpemangku kepentingan dan keterlibatan publik. "Semua pihak harus terlibat dalam proses pendidikan, mulai dari guru, siswa, orangtua, komunitas, pemerintah, sampai sektor swasta, untuk mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter kuat," ujarnya. Ini karena, tegas Rerie, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, lingkungan yang sehat, serta masyarakat yang beradab sangat bergantung pada cara mendidik generasi penerus hari ini. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya