Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ASOSIASI Dokter Hewan Satwa Liar, Akuatik, Hewan Eksotik Indonesia (Asliqewan) Nur Purba Priambada angkat bicara soal kematian anak harimau milik Alshad Ahmad. Menurutnya, ada beberapa faktor yang memicu kematian harimau berusia dua bulan tersebut.
"Ada banyak faktor yang memicu kematian anak harimau. Mulai dari stres, nutrisi, kondisi lingkungan, penyakit yang bisa menjadi kontaminasi dari lingkungan sekitar, hewan lain atau manusia dan faktor genetik juga bisa," kata dokter hewan yang akarab disapa Purbo saat dihubungi, Kamis (27/7).
Melihat sejumlah konten yang diunggah Alshad dan memperlihatkan bahwa bayi harimau mati bernama Cenora itu sering berkontak dengan manusia di usia yang masih sangat kecil, Purbo menilai semestinya bayi harimau juga diperlakukan selayaknya bayi manusia yang baru lahir.
Baca juga : Kucing Mati Mendadak di Sunter Agung Bertambah, Total 22 Ekor
"Ibaratnya merawat bayi, kan perlu perawatan khusus dan ekstra karena masih sangat rentan dan sensitif. Tentunya akan ada stres tersendiri ketika bertemu orang banyak, belum termasuk penularan penyakit baik dari lingkungan sekitar maupun setelah kontak dengan manusia banyak," beber dia.
Purbo juga menilai, bayi satwa sebaiknya memang harus dijaga nutrisinya, kondisi lingkungannya dan dibatasi kontak dengan orang tertentu saja. Lalu akan sangat baik menggunakan APD saat kontak dengan bayi satwa.
Baca juga : Mahasiswa dan Dosen Fakultas Kedokteran Hewan USK Diterjunkan Periksa Hewan Kurban
Terkait dengan breeding yang dilakukan Alshad, Purbo menilai biasanya pendekatan dalam perawatan satwa mengadaptasi karakter dan kebutuhan satwa di alam. Untuk harimau betina di alam, biasanya mereka siap untuk kawin lagi setelah melahirkan dan membersarkan anaknya hingga usia dua tahun.
"Sementara kalau yang kejadian ini (Alshad) si indukan sepertinya sudah melahirkan empat kali dalam dua atau tiga tahun terakhir, ya. Tapi itupun sepertinya karena induknya tidak bisa merawat bayinya. Jadi kasihan juga, ya," kata Purbo.
Menurut Purbo, meskipun Alshad telah memegang izin penangkaran, pemerintah harus terus melakukan pengawasan ketat agar kesejahteraan satwa terjamin.
"Sebaiknya memang perlu diawasi dan dievaluasi mengingat gentingnya kesejahteraan satwanya. Entah itu anakan yang mati maupun induknya yang terus beranak," pungkas Purbo.
Seperti diketahui, harimau benggala berusia dua bulan milik Alshad Ahmad yang bernama Cenora dikabarkan mati. Hingga kini, masih belum diketahui pasti penyebab kematian dari anak harimau tersebut.
Kabar itu kemudian membuat netizen geram, ditambah pengakuan Alshad sendiri bahwa selama ia memelihara harimau, sudah ada sebanyak tujuh harimau yang mati. (Z-5)
CUACA ekstrem di kota Maoming di provinsi Guangdong, Tiongkok, menyebabkan sebuah danau meluap. Akibatnya 70 ekor buaya kabur dari sebuah penangkaran di wilayah tersebut.
PANDA raksasa betina kelahiran Jepang, Xiang Xiang, tampil di hadapan publik untuk pertama kalinya di Provinsi Sichuan, Tiongkok barat daya, setelah menjalani karantina dan pemeriksaan.
Tim ilmuwan internasional berhasil menyusun genom pertama saola, spesies langka dari Vietnam dan Laos, membuka peluang baru bagi konservasi dan program penangkaran.
DINAS Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sulawesi Tenggara mendukung kegiatan penangkaran tukik yang dilakukan masyarakat pesisir Pantai Koguna, Desa Mopaano, Lasalimu, Kab.Buton.
Kisah sukses petani milenial yang dibina Kementerian Pertanian terus mengisi harapan dunia pertanian di masa depan
KEMENTERIAN Kesehatan mengambil sampel hewan di daerah Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (31/5/2022).
Jumlah kucing yang mati mendadak di wilayah RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara hingga Rabu, (12/7) bertambah jadi 22 ekor.
Bagi yang memelihara kucing tentu perlu melakukan vaksinasi terhadap anak bulu (anabul) itu. Layanan vaksinasi kucing dapat diperoleh di My Bullent Jenem (MBJ).
Pemetaan juga dilakukan guna memastikan kondisi hewan kuban yang nanti akan dijual kepada masyarakat Jakarta.
Sampai saat ini, pasokan informasi soal hewan kesayangan masih didominasi asupan informasi dari sumber-sumber popular, yakni internet dan sesama penyayang hewan.
FAKULTAS Kedokteran Hewan (FKH) IPB University kini berubah nama menjadi Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved