Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Cleft Craniofacial Center (CCC) RSCM-FKUI setiap tahun pada bulan Juli secara rutin memeriahkan Cleft Awareness Month dengan berbagai acara. Tujuannya untuk meningkatkan awareness (kewaspadaan) dan pengetahuan tentang penanganan sumbing bagi masyarakat awam maupun tenaga kesehatan.
Baca juga : Sido Muncul Gelar Operasi Gratis Bibir Sumbing di Semarang
Sumbing merupakan kelainan kraniofasial bawaan terbanyak di Indonesia dengan rasio 1:700 kelahiran. Penanganannya tidak sebatas pada pembedahan (operasi), namun juga memerlukan terapi non-bedah seperti penanganan gizi dan tumbuh-kembang, psikologis, pemeriksaan fungsi menelan, pendengaran, terapi wicara, pemasangan Naso Alveolar Molding (NAM) dan ortodonti yang ditangani secara multidisiplin oleh berbagai dokter spesialis.
CCC RSM-FKUI merupakan pusat sumbing terpadu yang menatalaksana pasien secara komprehensif dengan menerapkan konsep tim multidisiplin yang tergabung dalam satu center terdiri dari dokter bedah plastik, dokter THT-KL, dokter rehabilitasi medik (KFR), dokter gigi ortodonti, dokter anak dan dokter psikiatri.
Dalam rangka Cleft Awareness Month 2023, CCC RSCM-FKUI berkolaborasi dengan Let’s Share Indonesia dan Pigeon mengadakan Acara Seminar Awam dan Pemeriksaan Sumbing Gratis yang diselenggarakan pada Sabtu (22/7) di Gedung RSCM Kiara. Acara ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi pasien dari berbagai wilayah di Indonesia untuk berobat serta berkonsultasi langsung dengan ahli. Pasien dan keluarganya bisa mendapatkan pengetahuan dan gambaran mengenai langkah-langkah terapi yang diperlukan sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup dari segi bentuk/anatomis, fungsi, dan sosial.
Hal ini sejalan dengan motto Cleft Awareness Month 2023 yang CCC RSCM-FKUI usung tahun ini, yaitu #SumbingPunyaCerita. Kami percaya bahwa anak-anak dengan kelainan sumbing dapat tumbuh besar secara normal sama seperti anak pada umumnya dengan ikhtiar mengikuti rangkaian terapi menyeluruh yang komprehensif. Semua bisa beraspirasi, berprestasi, berdaya juang dan bersaing.
Pada acara ini, Let’s Share Indonesia juga menyampaikan komitmennya untuk memberikan dukungan penanganan kasus sumbing di CCC RSCM-FKUI yang bisa diakses gratis oleh keluarga pasien. Keluarga pasien akan mendapatkan fasilitas konsultasi awal dan perencanaan terapi, pendampingan proses pembuatan rujukan Jaminan Kesehatan Nasional dari fasilitas kesehatan, rumah singgah, transportasi, makanan, obat-obatan, Naso Alveolar Molding (NAM), Nasal Retainer, dan pemasangan behel sebelum cangkok tulang gusi (Alveolar Bone Graft). Keluarga pasien bisa menghubungi nomor Whatsapp 083856767459 atau Instagram @letsshare.hc. Dokter Rininta Christabella, founder Lets Share Indonesia sekaligus pimpinan Yayasan Berbagi Kasih Indonesia mengatakan, "Ini adalah adalah kerja sama Lets Share dengan CCC RSCM Jakarta. Peran Lets share menjembatani pasien yang memiliki anak cacat bawaan seperti bibir sumbing untuk dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang lebih tinggi seperti RSCM. Jadi kami memfasilitasi itu dari mulai transportasi pergi hingga pulang, rumah singgah atau lets share home, juga makanan selama berobat di Jakarta."
Sementara Dr. dr. Kristaninta Bangun, Sp.B.P.R.E., Subsp. K.M.(K), spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik konsultan kranio maksilofasial CCC RSCM-FKUI juga menyatakan harapannya agar kerja sama CCC dan Lets Share Indonesia berjalan dengan baik dan membantu lebih banyak pasien. (B-4)
Ada dua tipe kelainan bibir dan langit-langit, yakni kelainan multiple dan isolated.
KASUS kelahiran bayi dengan bibir sumbing sangat sering ditemukan, sekitar 1:1.000 kelahiran. Ini faktor penyebab dan cara penanganannya.
Rasa senang bukan main juga tergambar di wajah orangtua Denaya Elshanum Tridharma, 13 bulan, asal Tambun Utara, Bekasi.
Irwan berharap kegiatan yang diadakan Suplemen Kesehatan Kuku Bima Sido Muncul ini dapat menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk melakukan hal yang sama.
Lets Share Indonesia menggelar webinar edukasi tentang perbaikan pada bekas luka operasi bibir dan fistula palatum berkolaborasi dengan CCC Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved