Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kenali Ciri-ciri Ketuban Merembes, Penyebab dan 8 Bahayanya

Meilani Teniwut
21/6/2023 11:13
Kenali Ciri-ciri Ketuban Merembes, Penyebab dan 8 Bahayanya
Bahayanya ketuban rembes bagi ibu hami dan janin(Freepik)

AIR ketuban merupakan cairan bening berwarna kekuningan yang disimpan dalam kantung ketuban. Cairan ini terbentuk dalam kantung ketuban dalam 12 hari pertama setelah konsepsi.

Air ketuban mengelilingi bayi yang tumbuh di rahim dan jumlahnya akan semakin banyak seiring bertambahnya usia kehamilan. 

Cairan ketuban memiliki banyak fungsi penting untuk perkembangan janin yang sehat. Namun, jika jumlah cairan ketuban di dalam rahim terlalu sedikit atau terlalu besar, komplikasi dapat terjadi. Berikut informasi seputar air ketuban yang perlu diketahui. 

Baca juga: Memahami 5 Penangan Khusus untuk Ibu Hamil Penderita Diabetes

Penyebab Air Ketuban Merembes

Dikutip dari Healthline, penyebab air ketuban merembes adalah pecahnya kantung ketuban. Hal ini merupakan kondisi normal dan sering dijadikan sebagai tanda ibu hamil telah siap menjalankan persalinan.

Pada kasus yang jarang terjadi, air ketuban akan menyembur dalam jumlah yang banyak. Namun, pada umumnya, air ketuban akan merembes dengan tenang.

Baca juga: Ibu Hamil yang Alami Diabetes Butuh Penanganan Khusus

Selain itu, ada juga nih penyebab air ketuban yang perlu dikhawatirkan oleh para ibu hamil sebagai berikut:

1. Infeksi

Air ketuban bisa pecah lebih awal dari waktu semestinya. Jika air ketuban pecah sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu, hal ini menandakan adanya gangguan premature rupture of membranes (PROM) yang dapat meningkatkan risiko lahir prematur.

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab air ketuban merembes lebih awal atau dini, salah satunya adalah korioamnionitis. 

Korioamnionitis adalah kondisi ketika selaput atau cairan ketuban terinfeksi oleh bakteri tertentu, seperti Streptococcus di vagina atau E. coli.

Air ketuban pecah yang disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan detak jantung ibu hamil atau janin meningkat, rasa nyeri, air ketuban berbau busuk, dan terdapat nanah dalam air ketuban.

2. Air Ketuban Sedikit

Selain itu, penyebab air ketuban merembes lainnya adalah oligohydramnios. Oligohydramnios adalah suatu kondisi ketika air ketuban dalam kantung hanya berjumlah sedikit.

Kondisi ini biasanya disebabkan oleh masalah kesehatan tertentu, obat-obatan, cacat lahir, dan pertumbuhan janin yang buruk. Hal ini juga merupakan kondisi yang membahayakan kondisi kesehatan ibu maupun janin yang dikandung.

Jika air ketuban merembes di waktu usia kehamilan yang sudah matang, hal ini menandakan ibu hamil sudah siap untuk melaksanakan persalinan.

Ciri-ciri Ketuban Merembes

1. Kebocoran ketuban yang tidak terkendali
Saat ketuban pecah, beberapa ibu hamil mungkin merasakan rembesan atau tetesan secara perlahan hingga semburan air tiba tiba dari organ kewanitaan.

Jumlah air ketuban yang keluar tergantung pada seberapa besar robekan yang terjadi di vagina.

Selain itu, jika kantung ketuban pecah di bawah kepala bayi, maka cairan telah menumpuk dan akan menyembur keluar. Namun, bila peristiwa pecah ketuban terjadi lebih tinggi dari kepala, aliran air tidak akan terlalu deras.

Dalam banyak kasus, aliran cairan ketuban sering tidak terkontrol. Seorang bumil bisa saja mendapat total 2,5-3 cangkir cairan ketuban.

Apabila masih berada di rumah atau sedang dalam perjalanan menuju fasilitas kesehatan, Anda dapat mengatasi kebocoran ketuban dengan memakai pembalut atau duduk di atas handuk bersih.

2. Berwarna jernih dan tidak berbau

Secara umum, cairan ketuban tidak berbau, meskipun beberapa orang mendeteksi bau manis seperti air mani atau klorin.

Air ketuban juga berwarna jernih dengan sedikit lendir. Pada beberapa wanita kemungkinan ditemukan sedikit garis-garis darah.

3. Adanya tekanan atau letupan tanpa rasa sakit

Sebagian besar ibu hamil merasakan tekanan saat air ketuban pecah. Beberapa bumil juga mendengar suara letupan sebelum ketuban bocor.

Bumil umumnya tidak merasakan sakit ketika air ketuban pecah. Namun, kontraksi dapat meningkat setelah air ketuban pecah.

4. Bumil merasa ingin buang air kecil

Proses pecahnya air ketuban bisa saja terasa seperti inkontinensia urine atau kondisi saat seseorang sulit menahan buang air kecil hingga mengompol.

Bumil yang belum menyadari bahwa air ketubannya pecah kemungkinan berpikir bahwa ia ingin buru-buru ke toilet namun sebelum sampai di kloset, air sudah mengalir dengan deras.

Perlu diingat, cairan urine dan air ketuban memiliki perbedaan yang terlihat nyata.

Seperti dipaparkan pada poin ketiga, ketuban tidak berbau dan cenderung jernih. Sementara, urine bewarna kekuningan dan berbau seperti anomia.

Jika Anda masih tidak tahu apakah itu cairan ketuban atau air seni, cobalah duduk selama beberapa menit lalu berdiri. Apabila masih ada cairan yang keluar, kemungkinan itu merupakan air ketuban yang telah pecah.

5. Ketuban tidak lengket atau kental seperti keputihan

Tekstur air ketuban sangat tipis dan cair. Hal itu berbeda dari keputihan yang kental dan memiliki variasi warna, dari bening hingga abu-abu.

Bahaya Air Ketuban Merembes untuk Bayi

Air ketuban merembes merupakan kondisi yang bisa terjadi kapan saja selama kehamilan. Bila dalam jumlah banyak, hal itu bisa menyebabkan oligohidramnion (kadar cairan ketuban yang sangat rendah) dan sejumlah komplikasi kehamilan lainnya yang berbahaya bagi bayi dalam kandungan. Komplikasi tersebut, antara lain:

1. Keguguran.

2. Kematian saat lahir.

3. Lahir prematur.

4. Pertumbuhan janin melambat.

5. Kesulitan persalinan, seperti kompresi tali pusat yang bisa memengaruhi kemampuan bayi untuk mendapatkan oksigen.

6. Peningkatan kemungkinan persalinan caesar untuk mencegah kekurangan oksigen janin (asfiksia lahir) dan komplikasi lainnya.

7. Infeksi. Robekan pada selaput ketuban memungkinkan bakteri berbahaya memasuki rahim dan membahayakan bayi.

8. Ensefalopati hipoksik-iskemik (HIE), jenis kerusakan otak yang terjadi ketika otak tidak mendapatkan oksigen yang cukup.

Air ketuban merembes juga bisa mengindikasikan ketuban pecah dini, suatu komplikasi di mana kantung ketuban pecah sebelum bayi berada dalam posisi yang benar untuk lahir. 

Komplikasi ini terjadi pada sekitar dua persen kehamilan, dan bisa mengakibatkan infeksi, prolaps tali pusat (ketika tali pusat turun ke jalan lahir sebelum atau di samping bayi, kemungkinan menjadi tertekan), dan masalah lainnya.

Cara Mengatasi Air Ketuban Merembes

1. Menghindari guncangan berlebih

Saat hamil, dokter kandungan umumnya akan meminta ibu hamil untuk menghindari guncangan berlebih, terlebih ketika ibu hamil tengah hamil anak pertama. Guncangan yang perlu dihindari misalnya saja dengan mengurangi menggunakan kendaraan bermotor.

Bukan tanpa alasan, saat ibu hamil alami guncangan saat berkendara, ini bisa membuat stres serta memperburuk kondisi dalam janin. Sehingga tak menutup kemungkinan cairan ketuban pun akan ikut merembes.

2. Pastikan membersihkan area genital dengan tepat

Cara satu ini juga banyak dianjurkan dokter guna mencegah rembesnya air ketuban. Caranya membersihkan area genital ibu hamil yang benar iadalah dengan membersihkannya mulai dari depan ke arah belakang, khususnya setelah ibu hamil buang air kecil dan air besar.

3. Jangan berhubungan seksual sementar waktu bila ada indikasi

Berhubungan seksual ketika hamil memang tidak salah, namun ketika ibu hamil terindikasi pecah ketuban atau alami kondisi mulut rahim yang lemah, sebaiknya jangan berhubungan seksual dulu untuk sementara waktu agar tidak memperburuk kondisi.

4. Kurangi kegiatan berlebih

Saat memasuki trimester kedua atau awal trimester ketiga, sebaiknya ibu hamil mengurangi pekerjaan fisik maupun psikis yang berlebih ya. Ini guna menjaga kesehatan tubuh serta si Kecil yang ada dalam kandungan. 

5. Rutin memeriksakan kandungan

Saat hamil, tak sedikit ibu hamil yang kerap lupa atau terlewatkan memeriksakan kandungannya. Padahal, pemeriksaan kehamilan secara teratur juga menjadi cara terbaik dalam mencegah pecah ketuban yang merembes.

Selain pemeriksaan secara rutin, perhatikan juga gaya hidup yang sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, mencukupi cairan tubuh dengan minum air sesuai kebutuhan, serta olahraga rutin yang cocok untuk ibu hamil.

Itu tadi cara-cara yang bisa ibu hamil lakukan guna mencegah terjadinya air ketuban yang merembes. Yuk, perhatikan hal-hal di atas agar si Kecil dalam kandungan tetap terjaga dan siap dilahirkan ke dunia. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya