Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Penting Membangun Fondasi Literasi Digital kepada Anak

Media Indonesia
20/6/2023 10:23
Penting Membangun Fondasi Literasi Digital kepada Anak
Shafira Adlina.(Dokumentasi pribadi.)

SEPERTI diketahui, literasi digital merupakan kemampuan memahami dan menggunakan informasi dari banyak sumber yang bisa diakses lewat komputer dan perangkat canggih lain. Sangat penting di zaman sekarang dengan dukungan teknologi yang canggih untuk mengajarkan anak tentang literasi digital.

Bagi Shafira Adlina, narablog yang concern pada dunia parenting, berpendapat sesungguhnya literasi digital tidak hanya punya kaitan erat dengan teknologi tetapi juga kemauan untuk belajar, mampu berpikir kritis, hingga kreatif dan inovatif di dunia digital. Karena semua serbadigital, tentu saja sangat penting juga mendukung teknologi dengan jaringan internet cepat, seperti Indihome dari Telkom Indonesia.

"Sebagai orangtua sudah sewajarnya berupaya meningkatkan kemampuan literasi digital pada anak. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan," jelas Ibu dua anak tersebut. Tips dari Shafira membangun fondasi literasi digital pada anak di zaman era teknologi.

1. Ajarkan anak menahan pandangan.

Hal pertama yang patut dipegang bersama bahwa mempersiapkan anak masuk ke dunia digital bukan berarti harus memberikannya gadget sejak bayi. Namun, mengajarkan anak jika penggunaan gadget ada waktunya dan memiliki batasan untuk itu. Akses internet perlu dibatasi untuk mencegah anak melihat situs yang tidak diinginkan. 

Baca juga: Melalui Pentas Seni dan Talkshow, Para Siswa Diajak Berantas Cyberbullying

Prinsip yang harus ditekankan kepada anak-anak ialah mengajarkan mereka menahan pandangan dan menjaga kemaluan. Sebab, jika otak anak rusak, kemaluannya tidak bisa dikendalikan. Jika orangtua tidak membicarakan hal tersebut, anak tidak tahu untuk bersikap.

2. Membangun komunikasi dengan anak.

Kedepankan komunikasi sebagai pengganti gadget. Sebagai contoh, ajak anak bicara tiap kali pulang sekolah atau berkegiatan. Hal-hal kecil di sekolah seperti tugas menumpuk, teman jahil, atau guru menyebalkan sudah menjadi hal berat untuknya. Dengan begitu, anak akan merasa didengarkan perasaannya. 

Baca juga: Konten Visual Harus Baik Bila Ingin Bisnis di Platform Digital Sukses

Bisa juga bertanya tentang perasaan sang anak. Misalnya tanya perasaannya di hari itu, apa yang membuatnya bahagia dan apa yang membuatnya sedih. Dengan begitu, secara otomatis anak akan dengan mudah bercerita kepada orangtua tiap kali ia merasakan sesuatu.

Orangtua pun harus menyediakan alternatif lain ketika anak dibatasi memegang gadget. Pembatasan itu tidak bisa dilakukan kalau ibu atau ayahnya tidak di rumah. Contoh alternatif yaitu ikuti les berenang, main basket, futsal, gitar, atau yang disukai anak.

3. Menemani anak berselancar di internet.

Hal pertama yang bisa dilakukan ketika mengenalkan dunia internet kepada anak yaitu membersamai mereka. Kepada anak-anak yang terlahir di dunia digital, memang tak mungkin tak mengenalkan sama sekali dengan dunia internet. Namun, bukan berarti orangtua memberikannya begitu saja gadget dan internet tanpa pijakan dan pengawasan.

Alasan meningkatkan sumber belajar dengan literasi digital juga perlu linier dengan pijakan orangtua kepadanya. Apalagi anak di bawah 7 tahun yang belum sempurna perkembangan otaknya. Sudah selayaknya orangtua memang mendampingi dan mengawasi yang diakses dan ditonton anak-anak.

"Saya sendiri suka sedih, jika menemukan anak-anak yang dibiarkan menonton Youtube, Shorts, Tiktok, atau video-video portrait lain secara bebas. Terbayang konten yang tidak sesuai value dan budaya ketimuran dapat terekam di mata dan pikiran anak di bawah umur," jelas Shafira lagi. (RO/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya