Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
Sebanyak lima calon haji kloter 1 Embarkasi Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau (Kepri), batal berangkat ke Arab Saudi. Mereka harus membatalkan rencana ibadah karena kondisi kesehatan yang tidak memadai.
"Ada yang tidak lolos kesehatan karena penyakitnya. Ada yang hamil dan usia kehamilannya sudah enam minggu jadi tidak diizinkan untuk terbang. Suaminya juga batal berangkat karena mereka berdampingan," ujar Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Hang Nadim Batam Mahbub Daryanto di Batam, Rabu (24/5).
Baca juga: Menteri Agama: Tidak Boleh Ada Atribut Partai di Tanah Suci
Ia mengatakan bagi calon haji yang batal berangkat karena sakit, mereka akan dipulangkan ke kabupaten/kota asal. Namun, jika setelah mendapat perawatan calon haji itu dinyatakan sehat dan layak terbang, mereka bisa diberangkatkan bersama kloter selanjutnya.
"Ini ada jamaah yang dirujuk karena dia punya sesak napas, tingkat saturasinya rendah. Nanti kalau kembali normal saat sore hari, bisa diterbangkan melalui kloter selanjutnya," jelasnya.
Baca juga: Jemaah Haji Indonesia Diminta Waspadai Cuaca Panas di Arab Saudi
Rumah sakit rujukan Embarkasi Hang Nadim Batam yang ditunjuka untuk membantu penanganan calon haji adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah dan Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam.
PPIH sebelumnya telah mengimbau kepada seluruh jemaah calon haji untuk mendaftar atau
memiliki BPJS Kesehatan supaya dapat digunakan jika yang bersangkutan harus dirujuk ke rumah sakit saat masa presiapan haji.
"Kami imbau semua jemaah yang belum berangkat, yang belum bayar BPJS segera bayar. Kalau tidak nanti pas buat rujukan tidak bisa, ini untuk yang di dalam negeri. Tapi kalau jamaah sudah terbang, yang akan bertanggung jawab adalah pihak Kemenag," tandas Mahbub. (Ant/Z-11)
Kementerian Agama akan melakukan evaluasi untuk perbaikan pelaksanaan ibadah haji menyusul berakhirnya fase terakhir kepulangan jemaah haji.
Saat ini, ada 43 jemaah haji Indonesia yang masih menjalani perawatan di RS Arab Saudi. Tim KUH KJRI Jeddah akan terus melakukan pendampingan.
PEMBERANGKATAN jemaah haji Kelompok Terbang (Kloter) 88 Embarkasi Surabaya (SUB-88) dari Arab Saudi ke Tanah Air menandai berakhirnya operasional ibadah haji 1444 H/2023.
Untuk kali pertama, 3.000 daging kambing Dam petugas dan jemaah haji siap dikirim ke Tanah Air.
Penyelenggaraannya secara protokol kesehatan menjadi menyerupai sebagaimana sebelum adanya covid-19.
Jemaah haji yang telah tiba di Tanah Air berjumlah 106.298 orang, tergabung dalam 277 kelompok terbang (kloter).
Sejumlah hal krusial seperti akomodasi, transportasi udara, dan pelunasan biaya haji sudah mulai disiapkan sejak Agustus hingga September.
Hal itu terjadi karena pemerintah Indonesia melaporkan adanya kasusĀ Vaksin Derived Polio Virus (VDPV).
WAKIL Ketua Komisi VIII DPR RI Abidin Fikri mendorong akselerasi pembangunan Gedung Asrama Haji Cipondoh, Kota Tangerang, Banten. Saat ini gedung itu dalam tahap pembangunan.
FASE pemulangan jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang II dari daerah kerja (Daker) Madinah berakhir. Hal ini ditandai keberangkatan jemaah kelompok 28 Debarkasi Kertajati.
Aktivitas fisik yang berlebihan seperti tawaf, sa'i, melempar jumrah, dan berjalan jarak jauh menjadi pemicu utama.
BP Haji menyampaikan kunjungan dan negosiasi Presiden Prabowo ke Arab Saudi akan membahas sejumlah agenda penting bersama Pangeran Mohammad bin Salman.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved