Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PERHIMPUNAN Pendidikan dan Guru (P2G) tingkat nasional meminta pemerintah untuk segera melakukan pembenahan terhadap kualitas pendidikan di tanah air. Koordinator Nasional (Kornas) P2G Satriawan Salim menyebut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ini menjadi momentum untuk melakukan refleksi atas program Merdeka Belajar.
"Evaluasi Merdeka Mengajar episode 1-24 sangat penting, mengingat tahun depan Pemilu dan pergantian pemerintahan. Kami pun menilai sejak dulu ganti menteri pasti ganti kebijakan, jadi tidak ada kontinuitas dalam membangun pendidikan dan guru nasional," ucap Satriwan dalam keterangan resmi, Selasa (2/5).
Satriwan mewanti-wanti agar kebijakan pendidikan dapat didesain dengan matang. Jangan sampai hanya berganti merek kebijakan, tetapi substansi sesungguhnya sama.
Baca juga: Ki Hadjar Dewantara, Visioner Sejati yang Tinggalkan Warisan Besar untuk Dunia Pendidikan Indonesia
Dia tidak ingin dengan berganti-ganti pemerintah, setiap Menterinya mengklaim melakukan perubahan inovasi pendidikan, tetapi yang terjadi justru involusi atau kemunduran pendidikan.
"Makanya, P2G mendesak Kemdikbudristek menuntaskan Peta Jalan Pendidikan Nasional sebagai arah dan tujuan pembangunan pendidikan Indonesia jangka panjang. Road map yang lahir dari pemikiran semua stakeholders secara partisipatif, objektif, dan transparan," lanjut Satriwan.
Selain itu, Satriawan juga menyampaikan P2G mendesak kembali komitmen dan profesionalitas Kemdikbudristek, Kemenag, Kemenpan RB, Kemenkeu, Kemendagri, BKN, dan seluruh pemda baik provinsi dan kota/kabupaten dalam melaksanakan perekrutan Guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Baca juga: Konsep Merdeka Belajar Baik, Forum Rektor: Implementasi Harus Lebih baik
Persoalan Guru PPPK, saat ini, kata Satriawan, menjadi cermin buruk tata kelola guru di tanah air. Indonesia membutuhkan 1,3 juta guru ASN sampai 2024 tapi pemerintah malah merekrut ASN kontrak bernama PPPK.
PPPK dianggap solusi kekurangan guru jangka pendek. Satriawan menilai seharusnya pemerintah merekrut guru PNS sebagai solusi jangka panjang. Alasan anggaran jumbo menjadi faktor utama pemerintah tidak lagi rekrut guru PNS. Padahal anggaran pendidikan dalam APBN pun mengalami kenaikan signifikan tiap tahunnya.
Diketahui, pada 2023, alokasi anggaran pendidikan dalam APBN sebesar 612 triliun, naik 5,8 persen dari 2022 sebesar Rp574,9 triliun.
"Negara mengalami darurat kekurangan guru ASN, anggaran pendidikan besar pula 612 triliun, tapi Pemerintah masih enggan merekrut guru PNS, sebuah ambivalensi dalam bersikap," tegas Satriwan.
Maka, Satriawan menyampaikan memang jelas rekrutmen guru ASN PPPK tidak menjawab kebutuhan guru nasional, malah sebaliknya menyisakan persoalan berlarut-larut.
Seleksi guru PPPK sejak 2021 yang disebut Satriawan menyisakan ragam persoalan di antaranya, masih ada 62.645 guru PPPK Prioritas-1 (P-1) yang belum kunjung dapat formasi. Selain itu, sebanyak 3.043 guru P-1 yang kelulusannya dibatalkan sepihak oleh Kemdikbudristek.
Belum lagi janji Mendikbudristek dan Menpan RB untuk mengangkat 1 juta guru baru terealisasi 550 ribu itu pun PPPK. Masalah lain yang juga disinggung Satriawan ialah guru PPPK yang tidak kunjung dibayar gajinya berbulan-bulan bahkan sampai 9 bulan seperti di Serang, Bandar Lampung, dan terbaru guru PPPK di Papua.
"P2G sangat menyangkan buruknya manajemen guru PPPK yang dilakukan pemerintah. Sangat tak masuk akal, guru sudah lulus tes tapi tidak kunjung dapat formasi harus menunggu dua tahun lebih. Terus kok bisa yah guru ASN gajinya tak dibayar berbulan-bulan?" tukas Satriwan.
"Profesi Guru masih dipandang remeh oleh pemerintah saat ini. Guru mengabdi bertahun-tahun sebagai honorer, upah jauh di bawah UMK, diangkat jadi ASN tapi malah nggak digaji berbulan-bulan. Harapan terjadinya perbaikan nasib malah sebaliknya," pungkasnya. (Z-1)
SEBANYAK 100 titik Sekolah Rakyat dipastikan akan beroperasional, setidaknya di awal Agustus 2025. Itu diperkirakan bakal menampung lebih dari 9.700 siswa.
Pendidikan pada usia dini merupakan fase yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak di masa depan.
Dalam aturan baru ini, beban kerja tatap muka guru minimal 24 jam per minggu yang dapat dipenuhi dengan pemenuhan tugas pokok, tugas tambahan, dan tugas tambahan lain.
SEBANYAK 1.411 guru swasta kategori prioritas (R1D) di Jawa Tengah telah lulus seleksi pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sejak 4 tahun lalu, namun belum penempatan
GUBERNUR Kalimantan Timur Rudy Mas’ud (Harum) menyerahkan bantuan dan insentif melalui program Gratispol dan Jospol di tiga wilayah, yakni Bontang, Kutai Timur, dan Berau.
Keresahan terkait dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bagi para guru.
Mahasiswa yang terlibat program MBKM tidak hanya memperoleh keterampilan praktis tetapi juga memperluas jaringan profesional.
Wamen KPPPA Veronica Tan menekankan pentingnya perubahan paradigma dalam pendidikan anak usia dini (PAUD) melalui Kurikulum Merdeka.
Pemerintah jangan gonta-ganti kurikulum pendidikan. Hal itu menyusul adanya isu akan digantinya Kurikulum Merdeka usai pergantian rezim pemerintahan.
Anggota Komisi X DPR Sofyan Tan mengingatkan pemerintah untuk mengubah kurikulum pendidikan. Hal itu menyusul adanya isu akan digantinya Merdeka Belajar.
Pemerintahan baru nanti diharapkan gerak cepat untuk berkoordinasi melakukan evaluasi dan penetapan kurikulum yang tepat dan tetap ke depannya.
Gateways Study Visit merupakan studi banding untuk melihat praktik baik dari transformasi pendidikan khususnya dalam penggunaan teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved