Selasa 21 Maret 2023, 20:45 WIB

Relasi dan Narasi Baik, Aset Mitigasi Krisis di Pemerintahan

Mediaindonesia.com | Humaniora
Relasi dan Narasi Baik, Aset Mitigasi Krisis di Pemerintahan

Dokumentasi pribadi.
Tidak hanya korporasi, lembaga pemerintah juga semestinya mengelola komunikasi dengan baik demi penjagaan citra maupun reputasi instansi.

 

KOMUNIKASI menjadi hal penting yang tak boleh luput dari perhatian. Tidak hanya korporasi, lembaga pemerintah juga semestinya mengelola komunikasi dengan baik demi penjagaan citra maupun reputasi instansi. Terlebih lagi di post-truth era ini, menginvestasi kepercayaan publik menjadi hal pokok yang harus dilakukan.

"Saya setuju dengan yang disampaikan Bapak Ernadhi Sudarmanto, Sekretaris Utama BPKP, bahwa menabung narasi bagian dari investasi," kata Firsan Nova, CEO Nexus Risk Mitigation and Strategic Communication, dalam Focus Group Discussion (FGD) Pembahasan Tindak Lanjut Pengukuran Indeks Reputasi BPKP Tahun 2022, Jakarta, Selasa (21/3). 

Dalam acara yang diadakan hibrida ini, Firsan, salah satu penulis buku PR Crisis, juga setuju dengan yang disampaikan Sekretaris Utama BPKP dalam sambutannya. "Saya juga setuju bahwa komunikasi itu aset dan investasi." ujarnya. 

Baca juga: Hermawan Kartajaya Pamer dan Luncuran Buku Entrepreneurial Marketing di Swiss Terinspirasi Punokawan dan Pandawa

Itu seperti lebih baik mencegah daripada mengobati, penjagaan citra dan reputasi, melalui narasi positif harus terus dikomunikasikan sebagai bentuk mitigasi dari kemunculan krisis. "Orang itu membeli narasi dan relasi. Keduanya harus disiapkan untuk menjadi tabungan. Memang sudah sewajarnya ada cost yang dikeluarkan untuk membangun narasi," jelas Firsan. 

Dalam FGD yang dihadiri para ketua satgas, ketua tim teknis proteksi dan branding pengelolaan reputasi BPKP di seluruh unit kerja BPKP ini, Firsan juga menyampaikan bahwa komunikasi pemerintah ialah communication of hope. "Artinya, dibutuhkan ada komitmen dan keseriusan. Oleh karena itu, kuncinya ialah berikan janji dan buktikan," jelas Firsan. 

Baca juga: Kampanye Hidup Hijau, Alfamart Sediakan Tas Belanjang Seharga Rp500

Ketika kepercayaan masyarakat sudah dibangun, akan muncul peluang. "Ketika ada opportunity dan capability, itu bagus. Akan tetapi, ketika ada peluang dan tidak diambil. Karenanya, kita akan kehilangan profitability bahkan bisa memunculkan ancaman," tuturnya. "Capability missmatch muncul ketika ada perbedaan hal yang terjadi di luar dengan yang terjadi di dalam. Adapun salah satu solusi dari gap itu ialah rekrut pihak ketiga, konsultan. Ketika gap-nya tertutup, business value-nya baik." 

Cara menutupi capability missmatch ialah berpikir strategis. Untuk menutup gap yang ada, diperlukan kesadaran dan tanggup jawab institusi. Apabila kita tidak ingin masuk ke situasi krisis, risk management harus dilakukan. Kalau abai dengan risk management, kita akan masuk ke tahap awal krisis.

"Krisis yang baik adalah krisis yang bisa dilewati. Dalam krisis, orang bisa dikatakan cerdas apabila dia bisa menerima krisis dan langsung bangkit dari krisisnya," tutupnya. (RO/Z-2)

Baca Juga

Dok. ALPHI

ALPHI Jalin Kolaborasi Multi Pihak Perkuat Ekosistem Halal Indonesia

👤Ghani Nurcahyadi 🕔Minggu 24 September 2023, 20:15 WIB
Dari 64 LPH yang ada, 42 merupakan LPH pemerintah serta 22 LPH yang didirikan oleh masyarakat. Sedangkan ALPHI saat ini beranggotakan 57...
Dok.Ist

Para Chef Rumahan Indonesia Unjuk Kreasi Masakan di Bright Gas Cooking Competition 2023

👤Media Indonesia 🕔Minggu 24 September 2023, 19:53 WIB
Keluar sebagai  juara pertama Ivon Destrianawati, asal Bandung, juara kedua Myrtha Christani, asal Jakarta dan juara  ketiga dr....
Antara

Kemenkes Minta Petani dan Peternak Waspadai Virus Nipah lewat Kelelawar dan Babi

👤M Iqbal Al Machmudi 🕔Minggu 24 September 2023, 19:22 WIB
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat waspada terhadap penyebaran virus nipah yang tengah mewabah di...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

  • Presiden PKS Buka-Bukaan Soal Pasangan Amin

    Berikut petikan wawancara khusus wartawan Media Indonesia Ahmad Punto, Henri Salomo, Akhmad Mustain, dan Rifaldi Putra Irianto di kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya