Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEKOLAH bisnis Management ITB (SBM ITB) dan Singapore Management
University (SMU) mengembangkan program kolaborasi di bidang Human
Resources.
Program kolaborasi ini bertujuan untuk menyiapkan mahasiswa dalam menghadapi berbagai tantangan dalam konteks pengelolaan sumber daya insani. Kolaborasi membahas isu-isu seperti talenta milennial, manajemen, dan rekrutmen pada perusahaan rintisan.
Head of International Relations (Bureau of Partnerships) ITB, Andika
Putra Pratama, Jumat (3/3), mengatakan, dalam kolaborasi ini mahasiswa terjun langsung mengerjakan proyek perusahaan yang terpilih menjadi klien. Mahasiswa akan memberikan solusi-solusi terkait dengan permasalahan human resources yang sedang dihadapi oleh perusahaan rintisan tersebut.
Menurut Andika, terdapat 48 peserta yang berpartisipasi dalam program
ini. Mereka terdiri dari 24 mahasiswa sarjana, MBA SBM ITB, Magister
Teknik Industri, Alumni Sarjana SBM dan (2) dua orang mahasiswa double
degree dari Jerman, serta 24 mahasiswa SMU.
Program ini sudah berlangsung sejak 27 Februari 2023 dan akan berakhir pada 5 Maret 2023. Nantinya mahasiswa SMU ini juga akan belajar di SBM ITB di Bandung pada bulan 7-17 Mei 2023. Kolaborasi juga diharapkan dapat mengasah kemampuan mahasiswa mengidentifikasi teori dan konsep terkait manajemen talenta.
"Juga agar memiliki pengalaman yang komprehensif di lingkungan
internasional, mengembangkan kemampuan untuk mempresentasikan solusi
bisnis terkait dengan isu- isu yang sedang dihadapi oleh perusahaan,"
ujarnya
Peserta antusias
Dosen SBM ITB dari kelompok keahlian People & Knowledge Management (PKM) Nurlela Arief yang mengikuti program ini dan mengajar tentang employer branding pada kelas kolaborasi tersebut menambahkan, peserta program kali ini sangat antusias. Mereka bersemangat mengikuti pembelajaran intercultural context, cocok dengan tantangan dalam mengelola sumber daya insani di setiap industri dan perusahaan yang terus berkembang.
Setiap organisasi punya tantangan untuk merekrut talenta yang terbaik,
employer branding, dan tentunya meningkatkan kepuasan kerja.
"Tentunya generasi mendatang, khususnya generasi Z perlu dipersiapkan
untuk menghadapi tantangan-tantangan yang akan dihadapi tersebut.
Sebaliknya kami juga perlu memetakan nilai-nilai apa saja yang menjadi
prioritas Gen Z untuk menarik mereka bergabung di perusahaan rintisan
pada khususnya," jelasnya.
Nurlaela Arief, menambahkan, proyek kolaborasi ini juga diharapkan
dapat mengikutsertakan organisasi yang nantinya akan menjadi klien untuk bisa memberikan bimbingan dan pengarahan kepada mahasiswa. Sehingga, mahasiswa tidak hanya mengaplikasikan teori yang sudah mereka pelajari, namun juga bisa mendapat pengalaman bagaimana menghadapi masalah tersebut dalam dunia professional.
"Mahasiswa merasakan langsung berbagai fasilitas dan kelas yang ada di
SMU. Mereka ditempatkan di beberapa kelas antara lain dari Lee Kong
Chian School of Business, School of Law, SMU Connexion," lanjutnya.
Dalam rangkaian kelas, tambah Nurlela terdapat presentasi dari 2
perusahaan yaitu CDP yang merupakan badan amal nirlaba (not-for profit
charity) yang menjalankan sistem pengungkapan global bagi investor,
perusahaan, kota, negara bagian, dan wilayah untuk mengelola dampak
lingkungan mereka. Selain itu ada Kazee, perusahaan rintisan dari Bandung yang bergerak di bidang big data dan artificial intelligence powered decision intelligence untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis perusahaan.
Program lainnya, Mahasiswa juga akan melakukan company visit ke kantor
pusat Grab di Singapore.
Sementara itu, menurut Paul Lim, pengajar kelompok keahlian
organizational behavior and Human Resources Lee Kong Chian School of
Business Singapore Management University (SMU), masa depan pembelajaran
adalah experiential learning. Pedagogi khusus yang dikembangkan SMU-X
telah memimpin dunia akademis untuk membantu siswa mempersiapkan mereka
memasuki dunia kerja dengan cara yang relevan dan konsep terapan dengan
mengerjakan proyek riil untuk perusahaan klien terpilih.
"Kami sangat bangga dan terhormat dapat bermitra dengan ITB dalam
program gabungan ini. Hal ini mencerminkan pola pikir yang dimiliki SBM
ITB dalam mempersiapkan mahasiswanya menjadi kontributor yang relevan
dan efektif bagi masyarakat Indonesia," ungkap Paul Lim. (N-2)
Sejak 2019, Shell LiveWIRE di Indonesia fokus dengan tema Energy Solutions, sebuah program pengembangan kewirausahaan di bidang energi baru dan terbarukan (EBT)
Pemerintah memiliki ekspektasi tinggi terhadap industri pertahanan. Di antaranya dalam soal kemandirian.
Sebanyak 12 tim startup hasil kurasi melakukan presentasi bisnis di hadapan para juri ahli inovasi di Kampus ITB Bandung, Kamis (23/11).
Konsorsium SNAPFI, merupakan tim proyek penelitian kolaboratif antara Pusat Perubahan Iklim Institut Teknologi Bandung (PPI-ITB) dengan Deutsches Institut für Wirtschaftsforschun
Para mahasiswa harus berhati-hati dalam berinvestasi, terutama terhadap investasi ilegal.
Sebagian poster hasil riset, inovasi, dan pengabdian kepada masyarat ITB ditampilkan secara daring melalui galeri virtual.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved