Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PSIKOLOG anak Saskhya Aulia Prima mengatakan gawai atau gadget bisa membantu stimulasi pertumbuhan anak dengan tetap memperhatikan beberapa hal seperti fitur dan konten yang ada di dalam gawai tersebut.
"Kita mesti kasih stimulasi dari berbagai arah supaya tumbuh kembang otaknya makin lengkap, tapi memang kita perlu perhatikan beberapa hal, gawainya kayak apa, fiturnya yang bisa digunakan apa sampai konten-kontennya jadi sesuatu yang perlu dipertimbangkan," ungkap Saskhya, beberapa waktu lalu
Ia mengatakan belajar melalui gawai ada keuntungannya, salah satunya mengasah kosa kata atau kosa kata bahasa Inggris anak jika di rumah orangtua lebih banyak berbahasa Indonesia.
Baca juga: Huawei Luncurkan Tablet Ramah Anak Terbaru, MatePad SE Kids Edition
Selain itu juga dapat mengulang apa yang telah anak pelajari di sekolah dengan akses yang tidak terbatas dan stimulus yang lebih interaktif.
"Informasi dalam gawai nggak terbatas itu sebagai alat belajar yang secara sensori atau secara indera itu banyak kita dapat inputnya dari visual, audio, gambar bergerak untuk yang malas belajar dan jadi bisa membuat anak lebih termotivasi belajar karena stimulus yang dikasih lebih interaktif," ucap Saskhya.
Salah satu pendiri layanan konsultasi psikologi Tiga Generasi itu mengingatkan orangtua untuk memberikan gawai untuk bermain atau belajar saat anak usia dua tahun ke atas.
Hal itu karena usia dua tahun ke bawah masih memerlukan fokus yang dibangun dengan interaksi langsung.
Sementara, untuk usia 18 bulan, hanya boleh menggunakan gawai untuk video call dengan pengawasan orangtua.
"Kenapa baru diberikan pada saat 18 bulan dan itu hanya video call dan buat dua tahun baru boleh gim dan lain-lain? Hal itu karena memang kemampuan manusia untuk konsentrasi dan menangkap interaksi sosial itu dua tahun ke bawah masih harus langsung," ucapnya.
Selain itu perlu juga diperhatikan waktu pemberian gawai yang tidak boleh misalnya saat sedang makan atau sebelum tidur agar anak tidak terlalu over stimulasi yang menjadikannya susah tidur.
Salah satu cara agar anak tidak pasif saat sedang memainkan gawai adalah orangtua tetap berkomunikasi dengan anak dengan cara menceritakan kembali apa yang ia lihat di gawai itu.
Selain itu juga bisa melakukan kerajinan atau eksperimen antara orangtua dan anak saat sedang menonton video dari gawainya.
Namun tetap harus diseimbangkan dengan aktivitas lain di luar gawai seperti berolahraga atau kegiatan lain yang menjadi kesukaan anak.
"Sesibuk-sibuknya orangtua, minimal sehari bisa menghabiskan 15-20 menit melakukan kegiatan apa yang anak suka secara langsung, jadi kadang-kadang idenya biarin dari dia nanti kita ikutin dia mau ngapain," ucap Saskhya.
Anak yang ketergantungan gawai, kata Saskhya, biasanya ada keterlambatan perkembangan seperti kemampuan bicara, konsentrasi, selain itu kemampuan kesabaran yang minim karena teknologi gawai yang serba cepat, dan tantrum setelah menggunakan gawai.
Batasi penggunaan gawai anak di jam-jam tertentu untuk membantunya membangun rutinitas disiplin agar tidak 'kebablasan' menggunakan gawai. (Ant/OL-1)
Batuk pilek yang berulang selain mengganggu perkembangan anak, kondisi ini juga bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan lain jika tidak ditangani dengan baik.
Paparan polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Asmirandah mengatakan bahwa informasi kesehatan yang berseliweran di media sosial tidak selalu benar, jadi lebih baik bertanya langsung kepada tenaga kesehatan profesional.
Virus yang menempel di saluran pernafasan juga dapat cepat terbuang saat cuci hidung dan diharapkan dapat mempercepat proses penyembuhan pasien.
Orangtua sebaiknya lebih dulu menanyakan dan mengamati gejala sakit yang dialami oleh anak sebelum membeli obat.
Australia larang anak di bawah 16 tahun akses YouTube, TikTok, dan media sosial lainnya mulai Desember 2025.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved