Kamis 23 Februari 2023, 08:15 WIB

Arti Rabu Abu Bagi Umat Katolik

Meilani Teniwut | Humaniora
Arti Rabu Abu Bagi Umat Katolik

ANTARA/Didik Suhartono
Umat Katolik mengikuti Misa Rabu Abu di Gereja Katolik Kristus Raja Surabaya, Jawa Timur, Rabu (22/2).

 

KEMARIN, Rabu (22/2), dahi umat Katolik di dunia ditandai dengan abu. Hal itu merupakan tanda pelaksanaan Rabu Abu yang dirayakan seluruh Umat Katolik di seluruh dunia pada Rabu (2/22).

Lantas apa yang dimaksud dengan Rabu Abu ? Yuk, disimak penjelasan berikut ini.

Pengertian Rabu Abu

Rabu Abu adalah hari pertama masa Prapaskah dalam liturgi tahunan gerejawi.  Di hari itu, umat Katolik wajib melakukan puasa dan pantang sebagai tanda perkabungan, pertobatan, dan merendahkan diri menuju kemenangan kebangkitan Kristus.

Baca juga: Simak! Asal Usul Rabu Abu, Makna dan Pantangan Puasa

Hari tersebut ditentukan jatuh pada hari Rabu, 40 hari sebelum hari Paskah tanpa menghitung hari-hari Minggu, atau 44 hari (termasuk hari Minggu) sebelum hari Jumat Agung.

Nama Rabu Abu berasal dari pengolesan abu pertobatan di dahi para jemaat disertai dengan ucapan "Bertobatlah dan percayalah pada Injil" atau diktum "Ingatlah bahwa engkau adalah debu, dan engkau akan kembali menjadi debu". 

Abu tersebut dipersiapkan dengan membakar daun palem dari perayaan Minggu Palma tahun sebelumnya. 

Pada hari itu, umat yang datang ke Gereja dahinya diberi tanda salib dari abu sebagai simbol upacara ini.

Simbol ini mengingatkan umat akan ritual Israel kuno saat seseorang menabur abu di atas kepalanya atau di seluruh tubuhnya sebagai tanda kesedihan, penyesalan, dan pertobatan.

Dalam Mazmur 102:10 penyesalan juga digambarkan dengan "memakan abu":

"Sebab aku makan abu seperti roti, dan mencampur minumanku dengan tangisan."

Sering kali pada hari Rabu Abu, bacaan di Gereja diambil dari Alkitab bagian kitab 2 Samuel 11-12, perihal raja Daud yang berzinah dan bertobat.

Banyak orang Katolik menganggap hari Rabu Abu sebagai hari untuk mengingat kefanaan seseorang. 

Pada hari itu, umat Katolik berusia 18–59 tahun diwajibkan berpuasa, dengan batasan makan kenyang paling banyak satu kali, dan berpantang. (OL-1)

Baca Juga

Dok. everyday health

Meredupkan Lampu Sebelum Tidur Dapat Kurangi Risiko Diabetes Gestasional

👤Nike Amelia Sari 🕔Rabu 22 Maret 2023, 15:33 WIB
Studi baru dari divisi neurologi Northwestern University Feinberg School of Medicine menyebutkan meredupkan waktu beberapa jam sebelum...
Ist/UT

UT Gelar Peluncuran Buku Karya Ketua MPR dan Kerja Sama dengan Perpusnas

👤mediaindonesia.com 🕔Rabu 22 Maret 2023, 15:28 WIB
Buku ini diperkuat dengan sub judul pada buku tersebut yakni 'Pemikiran Analitik Dasar Hukum Pokok- Pokok Haluan Negara (PPHN) dalam...
ANTARA FOTO/Aji Styawan

Pemerintah Arab Saudi Tidak Wajibkan Vaksin Meningitis

👤Despian Nurhidayat 🕔Rabu 22 Maret 2023, 15:06 WIB
Vaksin meningitis hanya diwajibkan untuk calon jemaah...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya