Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kuliah Tamu SBM ITB Hadirkan Peneliti dari Universitas Twente Belanda

Naviandri
11/1/2023 16:55
Kuliah Tamu SBM ITB Hadirkan Peneliti dari Universitas Twente Belanda
Manajemen SBM ITB dan pembicara kuliah mini foto bersama(DOK/HUMAS SBM ITB)

MANAJEMEN Laboratorium Teknologi Sekolah Bisnis dan Manajemen
Institut Teknologi Bandung (MoT Lab SBM-ITB) menggelar mini-lecture bersama University of Twente Belanda.

Acara diselenggarakan di Lobi Kresna SBM-ITB pada Rabu (11/1) dengan
mendatangkan dua pembicara dari University of Twente yaitu Maarten
Appelman dan Amalia Suryani.

Keduanya merupakan periset dan PhD candidate. Acara yang dibuka oleh
Wakil Dekan Sumber Daya SBM-ITB Ignatius Pulung Nurprasetio, dan disambut oleh Direktur MoT Lab SBM-ITB, Eko Agus Prasetio, MBA.

Tema acara ini adalah "The Role of Technology in Addressing Societal Challenges" dan dibawakan dalam bahasa Inggris.

Maarten Appelman dalam presentasinya berjudul "Philosophy of Technology, taking responsibility in a technological age" menukil pandangan filosof ternama Martin Heidegger.

Menurut Heidegger, perbedaan penting antara teknologi tradisional dan modern adalah kita ingin menyimpan energi, dan dengan cara ini menguasai atau menaklukkan alam. "Kita tidak hidup selaras dengan alam, tetapi sekarang kita melihatnya sebagai sesuatu yang lebih rendah dari kemanusiaan, sesuatu yang dapat kita perbudak."

Bagi Heideger, sangat penting untuk memahami bagaimana teknologi modern
telah mengubah pandangan kita tentang alam, dan dia takut hal itu juga
akan membuat kita melihat manusia lain sebagai cadangan tetap yang sama.

"Ada nilai intrinsik bagi alam dan manusia, dan jika teknologi telah
membuat kita melihat alam sebagai sesuatu yang harus kita pertahankan,
maka kita harus sangat sadar bahwa kita mungkin juga melakukan hal yang
sama terhadap manusia," ujarnya.

Banyak filsuf berpendapat Heidegger berlebihan dengan pernyataan ini,
tetapi jika dilihat sekarang sekitar 60 tahun kemudian, dapat berargumen bahwa dia cukup tepat dalam hal ini.


Sistem energi


Pembicara kedua, Amalia Suryani, memberikan paparan kedua berjudul
"Co-creation for technological innovations in energy access, A
transdiciplinary approach". Tipologi co-creation didefinisikan sebagai
interaksi aktif antara teknologi dan produksi pengetahuan dengan secara
sosial terpusat dan transformasi dari masyarakat.

Ia memberikan contoh co-creation dari sudut pandang kostumer seperti yang dilakukan oleh DHL, LEGO dan Heineken. Selanjutnya Ia juga menjelaskan tentang microgrid untuk akses energi.

"Microgrid merupakan sebuah sistem energi terintegrasi dengan tiga
alemen kunci (generation, storage, load) yang secara lokal digerakkan,
sumber daya secara lokal terdistribusi, dan terisolasi atau terkoneksi
pada grid. Microgrid dapat menyuplai listrik ke sebuah kelompok dari
rumah tangga, fasilitas publik, dan atau bisnis. Pembicara juga
memberikan paparannya terkait microgrid in Indonesia," ungkapnuya.

Dalam acara ini, MoT Lab SBM-ITB meluncurkan buku yang baru diterbitkan
berjudul "Transfer Teknologi dan Inovasi untuk Transformasi Bisnis".
Buku ini ditulis oleh sivitas MoT Lab SBM-ITB yaitu Eko Agus Prasetio,
Uruqul Nadhif Dzakiy, dan Dedy Sushandoyo. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 50 orang, baik secara luring maupun daring. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya