Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Arti Bhinneka Tunggal Ika dalam Kitab Sutasoma Karangan Mpu Tantular

Mesakh Ananta Dachi
10/1/2023 17:59
Arti Bhinneka Tunggal Ika dalam Kitab Sutasoma Karangan Mpu Tantular
Ilustrasi.(Antara/Novrian Arbi.)

BHINNEKA Tunggal Ika adalah semboyan bangsa yang tertulis pada simbol negara, Garuda Pancasila. Frasa Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna berbeda-beda tapi tetap satu. Bhinneka Tunggal Ika berasal dari Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular.

Isi Kitab Sutasoma

Kitab Sutasoma atau Kakawin Sutasoma merupakan karya sastra yang merupakan peninggalan oleh Mpu Tantular. Kitab ini ditulis dalam bahasa Jawa Kuno dan tercipta di akhir abad ke-14.

Menurut buku Pesona dan Sisi Kelam Majapahit oleh Sri Wintala Achmad, kitab Sutasoma digubah di bawah naungan Sri Ranamanggala. Gubahan tersebut memuat ide-ide religius, mengenai agama Buddha Mahayana dan hubungannya dengan agama Siwa.

Kitab Sutasoma memiliki rangkuman isi yang menceritakan upaya Sutasoma sebagai titisan Sang Hyang Buddha untuk menegakkan dharma. Dengan melakukan semedi di suatu candi, Sutasoma mendapatkan anugerah dan pergi ke pegunungan Himalaya. Sekembalinya dari sana, Sutasoma dinobatkan sebagai raja bergelar Prabu Sutasoma. 

Asal mula Bhinneka Tunggal Ika

Kutipan frasa Bhinneka Tunggal Ika terdapat di dalam Kakawin Sutasoma pada pupuh 139 bait 5. Berikut isinya.

Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa

Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen

Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal

Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa

Karena itu, dari Kitab Sutasoma frasa Bhinneka Tunggal Ika ikut lahir. Kini frasa itu menjadi semboyan rakyat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya