Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pencabutan PPKM Harus Didasarkan Pemikiran, Data, dan Proyeksi yang Kuat

Ardi Teristi
30/12/2022 09:38
Pencabutan PPKM Harus Didasarkan Pemikiran, Data, dan Proyeksi yang Kuat
Penumpang akan menjalani Vaksinasi Booster sebelum melakukan perjalanan menggunakan Kereta di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu(21/12/2022)(MI/IRFAN)

Ketum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir Menyampaikan, PP Muhammadiyah akan mendukung kebijakan-kebijakan strategis terkait pandemi Covid-19, termasuk rencana pencabutan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). "Jika akan mencabut status PPKM tentu didasarkan pada pemikiran, data, dan proyeksi yang kuat," kata dia, Kamis (29/12).

Haedar berpesan, kalau mau mengakhiri status PPKM, fasilitas kesehatan tentu juga harus sudah kuat semua. Saat ini, kita diajak dalam proses baru untuk recovery.

"Harus ada juga sekoci kebijakan-kebijakan afirmatif ketika masih muncul pandemi. Jika muncul lagi pandemi, penanganan dan recoverynya seperti apa. Harus ada kebijakan komprehensif (dalam menangani pandemi)," kata dia.

Pada 2022, secara umum kasus Covid-19 cenderung melandai. Haedar Nashir menganjurkan, pemerintah memberi jaminan atas apapun kebijakan yang akan diambil terkait pandemi Covid-19.

Muhammadiyah dan semua jejaringnya telah melakukan berbagai upaya merespons Covid-19, hingga saat ini masih terus melakukan  proses recovery. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya