Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Edukasi Bahaya Sampah Styrofoam, Antheia Gelar Aksi Bersih Lingkungan di Muara Baru

Faustinus Nua
03/12/2022 11:15
Edukasi Bahaya Sampah Styrofoam, Antheia Gelar Aksi Bersih Lingkungan di Muara Baru
BERSIH SAMPAH: Aktivis lingkungan yang tergabung di The Antheia Project menggelar aksi bersih sampah di Muara Baru, Jakarta, Sabtu (3/12).(MI / Faustinus Nua)

THE ANTHEIA project menggelar aksi bersih lingkungan di daerah Muara Baru, Jakarta pada Sabtu (3/12) pagi. Kegiatan lingkungan bertajuk Antheia Beach Clean Up Vol. 4 #SayNoToStyrofoam ini sekaligus memberi edukasi kepada warga terkait bahaya sampah jenis styrofoam yang banyak ditemukan sehari-hari.

Co Founder of The Antheia Project, Ruhani Nitiyudo mengatakan bahwa pengelolaan sampah masih menjadi masalah utama di Indonesia. Sampah bukan hanya masalah lingkungan tetapi juga berdampak pada masalah sosial dan kesehatan di masyarakat. "Kita mengadakan proyek bersih-bersih ini tidak hanya biar kelihatan bersih atau cantik saja, tapi juga untuk kondisi hidup kita, bukan hanya masalah lingkungan tapi juga sosial," ujarnya, Sabtu (3/12).

Kali ini merupakan kegiatan aksi lingkungan keempat kalinya yang dilakukan The Antheia Project. Pihaknya memilih Muara Baru,. lantaran daerah tersebut memang memiliki banyak sampah yang tidak dikelola dengan baik.

Kehadiran Tha Antheia Project juga sekaligus memberi edukasi kepada masyarakat terkait bahaya sampah jenis styrofoam. Sampah tersebut sering ditemukan dalam keseharian lantaran banyak digunakan seperti untuk kotak makan dan minuman sekali pakai.

"Sampah ini mudah digunakan, sayangnya justru sulit dihancurkan atau terurai. Ini yang buat permasalahan sampah styrofoam tak kunjung selesai dan menambah berdampak buruk bagi lingkungan kita," terang Ruhani. Dia pun berharap agar kegiatan tersebut tidak sebatas aksi bersih-bersih semata. Dengan edukasi masyarakat bisa menerapkan dalam kesehariannya masing-masing dengan memulai memilah sampah di rumah.

Penyuluh Lingkungan Hidup Ahli Madya Kordinator Pokja Tata Laksana Produsen dan Kemitraan Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya KLHK, Agnes Swastikarina Gusthi, mengatakan bahwa kondisi sampah di Indonesia sudah pada tahap mengkhawatirkan. Perlu kolaborasi dan kerja sama semua pihak untuk mengatasi permasalah sampah. "Sampah di Indonesia sudah terlalu mengkhawatirkan. Udah sekitar 68 juta sampah di Indonesia," ucapnya.

Dia mengajak masyarakat untuk memulai mengelola sampah di rumah masing-masing. Selain itu juga membiasakan diri untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan yang bisa mengahasilkan sampah, secara khusus untuk sampah plastik.

"Styrofoam itu berbahan plastik dan sulit terurai. Kita bisa bawah wadah sendiri yang pasti lebih higienis. Jadi hari ini kegiatan kita memang fokus pada styrofoam tapi tidak itu saja ibu-ibu. Sampah jenis lain juga harus dikurangi," tandasnya.(H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya