Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Pelaksanaan Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) tahun 2023 sudah dimulai hari ini, Kamis (1/12) untuk tahap sosialisasi. Tidak hanya mengganti kelembagaan, seleksi nasional di tahun depan juga membuka kesempatan bagi calon mahasiswa Program Diploma 3 Vokasi.
"Dari nama ada perubahan SNPMB, yang berbeda peserta tahun lalu itu hanya Sarjana dan Sarjana Terapan. Tahun ini ditambah Program Diploma 3 Pendidikan Vokasi," ujar Ketua Tim SNPMB Mochamad Ashari dalam konferensi pers, Kamis (1/12).
Dengan memasukkan Program Diploma 3 dalam seleksi nasional, kini SNPMB dibawah tanggung jawab dua Direktorat Jenderal, yakni Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Dikti-Ristek) dan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Diksi). Sehingga pilihan prodi bagi calon mahasiswa pun semakin banyak.
"Adek-adek yang di SMK/ MA/ SMA yang memiliki keinginan masuk politeknik atau vokasi, Anda bisa juga mengikuti SNPMB," imbuhnya.
Selain menerima Program Diploma 3, SNPMB 2023 juga sudah tidak memberlakukan seleksi berdasarkan jurusan atau peminatan di sekolah menengah. Artinya, calon mahasiswa baik dari jurusan IPA maupun IPS bebas memilih prodi yang diminati.
Lebih lanjut, Ashari menerangkan bahwa kehadiran Tim SNPMB merupakan bentuk peningkatan kualitas proses seleksi dan keterpaduan dengan tingkat pendidikan di bawah Kemendikbud-Ristek. Tidak ada banyak perubahan dalam sistem seleksi.
Kuota penerimaan di setiap jalur seleksi pun masih sama dengan tahun sebelumnya, yakni SNBP minimal 20%, SNBT minimal 40% dan Seleksi Mandiri maksimal 30%. Untuk PTN-BH, SNBT minimal 30% dan Seleksi Mandiri maksimal 50%. (OL-12)
Program ini diharapkan mempersiapkan mahasiswa siap kerja dan diterima oleh industri.
Perkembangan ekonomi digital nasional, khususnya di sektor jasa keuangan, perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan talenta-talenta digital yang terlibat di dalamnya.
Rendahnya jumlah mahasiswa vokasi di Indonesia merupakan tantangan yang harus segera dijawab.
HOPE International telah berhasil menghubungkan sejumlah industri Tiongkok dengan institusi pendidikan vokasi di Indonesia dalam menyiapkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Kementerian Ketenagakerjaan menggandengang Inovasi Muda dalam penyelenggaraan Indonesia Green Jobs Summit (IGJS) 2025
Kerja sama antarkementerian terkait yang telah dilakukan, tambah Rerie, sapaan akrab Lestari, harus benar-benar direalisasikan dengan baik dan terukur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved