Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
MENINGGALNYA Iman Taufik merupakan sebuah kehilangan besar bagi Cirebon, Jawa Barat. Pengusaha asal Cirebon itu wafat dalam usia 80 tahun, Minggu (20/11) dan dimakamkan di Jakarta.
Mantan Wakil Ketua Kadin Pusat ini dikenal sosok yang peduli pada bidang pendidikan, budaya, dan sosial. Wujud kepedulian bidang pendidikan diantaranya mendirikan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Prima Internasional yang sedang berkembang maju di Kota Cirebon.
Direktur Poltekpar Prima Internasional, Chondro Suryono mengaku sangat kehilangan atas wafatnya Iman Taufik. "Saya respect dan sangat terkesan pada beliau sebagai pengusaha yang sangat peduli pada bidang pendidikan, sosial, dan budaya. Inilah legacy beliau di tingkat lokal di Cirebon dan tingkat nasional," kata Chondro, Senin (28/11)
Ia menilai, almarhum memiliki pandangan sangat jauh ke depan. Apa pun yang dipegang berjalan baik.
"Beliau bertangan dingin, sebagai putra daerah Cirebon apa pun yang penting untuk kemajuan Cirebon maju SDMnya. Apalagi Cirebon kuat dengan budayanya, " ujar Chondro.
Ia menyebut tidak banyak pengusaha seperti Iman Taufik yang mengangkat dan melestarikan budaya daerah. "Di Cirebon beliau membangun Museum Topeng. Beliau juga merenovasi beberapa tempat di keraton-keraton Cirebon. Hal ini menunjukan beliau sangat peduli dalam pelestarian budaya keraton dan Cirebon," paparnya.
Dikatakan, Iman Taufik juga berupaya melestarikan budaya dengan mengembangkan pariwisata makanya didirikanlah politeknik pariwisata. Adapun kepedulian almarhum di bidang sosial, jelasnya, dengan membina anak-anak yatim, pesantren-pesantren serta membangun mesjid besar di Kuningan.
Lebih jauh, Chondro mengatakan alhamarhum berharap kelak Poltekpar Prima Internasional dapat menjadi Univesitas. "Itulah cita-cita beliau. Beliau punya tanah di Gronggong seluas 20 hektare guna mendirikan kampus disana," pungkasnya. (OL-15)
Kota Cirebon menjadi salah satu dari 65 tempat percontohan untuk pelaksanaan Sekolah Rakyat di Indonesia
“Di SPMB tahun ini, baru ada sekitar 9 hingga 10 siswa yang mendaftar,”
Turnamen Esport ini bukan sekedar kompetisi namun juga bentuk apresiasi terhadap generasi muda yang aktif dan kreatif di dunia digital.
Direncanakan kuota untuk Sekolah Rakyat tingkat SD sebanyak 50 siswa dan mereka akan dibagi ke dua kelas
Sosialisasi penerapan jam malam untuk pelajar dilakukan melalui berbagai saluran.
Sosialisasi dilakukan secara massif setiap minggu di Kota Cirebon
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved