Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Pemudik BPJS Kesehatan Dapat Berobat Tanpa Rujukan

Cornelius Eko Susanto
30/6/2016 13:00
Pemudik BPJS Kesehatan Dapat Berobat Tanpa Rujukan
(ANTARA)

PESERTA program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mudik diperkenankan langsung berobat ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit (RS) tanpa harus melewati prosedur rujukan. Prosedur khusus itu berlaku dengan syarat pemudik membawa Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang berstatus aktif.

“Asal bawa kartu, bila ada kasus emergency atau non-emergency di jalan, peserta bisa langsung ke IGD di RS yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan,” sebut Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan Kemal Imam Santoso, saat meninjau Posko Mudik BPJS Kesehatan, di Terminal Purabaya, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (30/6).

Penyederhaan prosedur berobat bagi pemudik ini berlaku sejak H-7 sampai dengan H+7 Lebaran. Sebelumnya, karena menganut sistem managed care, layanan berobat BPJS Kesehatan harus berjenjang mulai dari fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) baru dirujuk ke RS.

Kemal menambahkan, fasilitas berobat ke RS tanpa rujukan ini tidak hanya berlaku bila pemudik mengalami masalah kesehatan di perjalanan. Fasilitas ini juga bisa dipakai di kampung halaman masing-masing pemudik.

Lebih jauh ditambahkan, selain membuka Posko Mudik di Terminal Purabaya, BPJS Kesehatan juga membuka empat posko lainya. Masing-masing terletak di Pelabuhan Merak Banten, Terminal Kampung Rambutan Jakarta, Pelabuhan Gilimanuk Bali, dan Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar.

Posko mudik tersebut buka sejak H-7 sampai dengan H+7 Lebaran. Para pemudik yang berniat menggunakan posko tersebut, sambung Kemal, sama sekali tidak dipungut bayaran.

Berdasarkan pengalaman tahun lalu, keberadaan posko itu sangat bermanfaatkan untuk membantu layanan pemudik yang sakit. Rata-rata pengunjung tahun lalu adalah sekitar 100 orang per hari. Petugas jaga posko sendiri dibagi menjadi tiga shift, dengan masing-masing shift terdirid ari satu dokter umum dan dua petugas medis.

“Posko ini sangat dibutuhkan pemudik. Dengan peserta BPJS Kesehatan saat ini 167 juta peserta, diperkirakan 70% pemudik adalah peserta BPJS Kesehatan,” imbuh Kemal.

Pentingnya keberadaan posko bagi pemudik juga disampaikan Plt Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Terminal Purbaya Soesandi Ismawan. Bahkan dia menyarankan agar posko seperti ini idealnya dibuka sejak H-12. Pasalnya, di saat itu sudah terjadi lonjakan pemudik di terminalnya sekitar 5%-10%. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya