Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
DELAPAN rektor perguruan tinggi di Indonesia meneken Memorandum of Understanding (MoU) bidang akademik dengan Presiden Pukyong National University (PKNU), Jang Young-Soo.
Delapan kampus tersebut adalah Institute Pertanian Bogor, Universitas Negeri Mataram, Universitas Negeri Makassar, Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Pattimura.
Selain delapan pimpinan perguruan tinggi, turut hadir juga pada penandatangan MoU ini, Ketua DPR Puan Maharani serta Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Agustina Wilujeng Pramestuti, Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Pembelajaran dan Mahasiswa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Sri Gunani Partiwi, serta Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di Seoul, Gogot Suharwoto. Pada saat yang bersamaan, Puan menerima anugerah gelar doktor honoris causa dari PKNU.
Menurut Puan, kerja sama antara perguruan tinggi di Indonesia dengan negara luar merupakan hal yang semakin berkembang pesat saat ini.
“Dunia pendidikan tidak saja merupakan urusan domestik semata, namun sudah menjadi bagian kerja sama antar negara. Kolaborasi perguruan tinggi antar negara dapat berkontribusi untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi dan kualitas sumber daya manusia suatu negara,” kata Puan lewat keterangannya yang diterima Kamis (17/11).
Puan menyampaikan pendidikan bagi generasi muda adalah investasi bagi masa depan suatu negara. “Pendidikan adalah game changer yang dapat menjadi penentu maju atau mundurnya suatu negara,” tandas Puan.
Puan juga berharap agar kerja sama pendidikan ini dapat berkontribusi mengatasi berbagai tantangan global yang dihadapi umat manusia. Seperti mengatasi dampak perubahan iklim, mengembangkan energi baru dan terbarukan, upaya mengatasi pandemi, dan mengembangkan teknologi digital yang terjangkau.
Sementara itu, Tri Lakasana Handoko menyatakan bahwa dalam konteks kerja sama dengan PKNU, BRIN siap mendukung melalui berbagai skema yang ada. Khususnya perguruan tinggi Indonesia dapat memanfaatkan skema Pusat Kolaborasi Riset (PKR). “Skema ini memungkinkan perguruan tinggi di Indonesia bersama salah satu pusat riset terkait di BRIN menjalin kolaborasi dengan mitra global secara berkelanjutan dalam jangka Panjang,” ujarnya.
Sementara itu, Presiden PKNU, Prof Jang Young-Soo, menyampaikan apresiasi yang besar terhadap kesediaan delapan rektor yang hadir pada acara penandatangan MoU.
Pihak PKNU menyampaikan kesiapan mereka untuk bekerja sama dalam berbagai bidang yang sesuai dengan kebutuhan kedua belah pihak terutama dalam mewujudkan keluaran yang nyata dalam menyongsong 50 tahun hubungan bilateral kedua neagara.
Kerja sama bidang akademik ini bertujuan mengembangkan kerja sama nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya riset, sains, dan teknologi, serta internasionalisasi perguruan tinggi dari kedua belah pihak.
Bentuk kerja sama yang telah disepakai meliputi kerja sama persahabatan; kegiatan promosi saling pengertian, kolaborasi akademik, pertukaran budaya dan personil (mahasiswa, dosen dan peneliti); serta memfasilitasi upaya kolaboratif lainnya yang dianggap bermanfaat bagi kedua belah pihak.
Untuk diketahui, PKNU merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi yang terdepan dalam bidang riset kelautan terutama untuk studi perikanan, maritim dan pengembangan teknologi inovasi. PKNU memiliki 26 ribu lebih mahasiswa aktif dengan jumlah mahasiswa asing terbesar di Busan, Korea Selatan. Termasuk 58 mahasiswa Indonesia. (OL-8)
Program ini mengedepankan pembelajaran berbasis pada pengalaman lewat proyek nyata mitra industri serta lembaga.
SEKITAR 100 akademisi berkumpul dalam satu inisiatif untuk menembus dominasi publikasi ilmiah internasional di Tangerang pada 21-22 Juni 2025.
Program Kosabangsa menjembatani hasil riset kampus dengan kebutuhan nyata masyarakat, sehingga kampus tidak lagi menjadi menara gading yang terputus dari realitas sosial.
Sebanyak 46 perawat muda Indonesia secara resmi dilepas menuju Wina, Austria, dalam program International Nurse Development Program Scholarship (INDPS) Cycle 2.
Perguruan tinggi di Indonesia didorong meningkatkan upayanya dalam internasionalisasi. Ini diwujudkan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila dengan universitas dari Filipina.
Fasilitas yang diresmikan antara lain Lobby Karol Wojtyla, ATMACanteen dan Goa Maria Immaculata.
PENELITI Gender dari Pusat Riset Politik BRIN Kurniawati Hastuti Dewi mengatakan, tindakan khusus sementara diperlukan untuk memperkuat keterwakilan perempuan di politik.
INDONESIA melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan menjadi tuan rumah gelaran World Science Forum (WSF) ke-12 pada 2026. Ini menandai pertama kalinya WSF diselenggarakan di Asia.
KEPALA BRIN Laksana Tri Handoko menekankan Indonesia tak perlu ikut-ikutan jejak negara maju seperti Amerika Serikat yang menciptakan ChatGPT atau Tiongkok yang menciptakan DeepSeek dalam AI
Solar maksimum merupakan fase siklus 11 tahun aktivitas bintik (sunspot) pada matahari yang diperkirakan terjadi pada Juli ini.
Pusat Pengurangan Risiko Bencana Universitas Indonesia melakukan kerja sama bidang Limnologi dan Hidrologi dengan BRIN untuk persiapan dan adaptasi perubahan iklim.
Kabupaten Bandung mencatatkan skor tinggi dalam berbagai pilar penting seperti pertumbuhan ekonomi, sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, kelembagaan, inovasi dan teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved