Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
SUKSES menerapkan pendidikan vokasi pada siswa-siswanya melalui
empat program Kelas Industri, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4
Kota Bogor, Jawa Barat dilirik sejumlah industri besar luar negeri. Di antaranya dari Jepang, China hingga Korea.
SMKN 4 Kota Bogor yang berada di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah II Jawa Barat tersebut sejak awal memfokuskan diri pada Kelas Industri, salah satunya Kelas Teknik Kendaraan Ringan (TKR).
Kepala SMKN 4 Kota Bogor, Mulya Mulprihartono, mengungkapkan, dalam
upaya penguatan pendidikan vokasi, pihaknya menerapkan kolaborasi
melalui kerjasama dengan sejumlah industri besar seperti PT Honda,
Samsung, Axio dan PT Telkom Indonesia. Berkat kolaborasi itu pula, sekolah ini tidak hanya mampu memperkuat pendidikan vokasi, tapi juga
menghasilkan lulusan berkompetensi dan berdaya saing hingga banyak
diserap industri besar sekelas PT Honda.
Menurutnya, kolaborasi menjadi salah satu kunci yang dilakukan
SMKN 4 Kota Bogor dalam mengembangkan pendidikan vokasi. Misalnya saja
dengan PT Honda yang telah dilakukan sejak lama pada penguatan Kelas Teknik Kendaraan Ringan (TKR).
"Kami sudah lama bersinergi dengan Honda yang notabene raksasa otomotif
asal Jepang. Bahkan, metode pembelajaran disesuaikan dengan kurikulum
industrinya," ungkap Mulya, Minggu (13/11).
Di samping itu, kerja sama dilakukan melalui pelatihan dan pemagangan. Tidak sedikit tenaga kependidikan yang dikirim untuk mengikuti
pelatihan sebagai bagian dari ilmu terapan.
"Kami mengirimkan guru-guru untuk diberikan pelatihan yang kemudian diterapkan di sini, hingga berjalan sampai sekarang," tambah Mulya Mulprihartono
Bukan sekadar mendapatkan ilmu dari Honda, namun tak sedikit pula
lulusan SMKN 4 Kota Bogor yang kini diterima bekerja di perusahaan
tersebut. Bahkan, cukup banyak kepala bengkel Honda di wilayah Kota
Bogor merupakan alumni sekolah yang berdiri di Jalan Raya Tajur, Kampung Buntar, Kelurahan Muara sari, Kecamatan Bogor Selatan ini.
Komatsu hingga Samsung
Tak hanya PT Honda, seiring berjalannya waktu, SMKN 4 Bogor juga
melakukan kerjasama dengan perusahaan asal Jepang lainnya yang memiliki
cabang di Indonesia, yaitu Komatsu.
"Di Komatsu juga ada namanya takumi (pelatihan), tetapi di saat pandemi covid takuminya di sekolah. Di perusahaan ini setiap bulannya tidak kurang menerima 30 SDM baru, sehingga saat mereka membutuhkan siswa kamilah yang bekerja di sana," paparnya.
Tidak sampai di situ, SMKN 4 Bogor juga dilirik perusahaan Samsung
hingga akhirnya dilakukan kerja sama. Setelah kerja sama, siswa SMKN 4
Kota Bogor di jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) diberikan pelatihan di bagian teknisinya dan juga sebagai promotornya.
"Kerja sama dengan Samsung ini anak-anak juga diajarkan menjadi
promotornya atau bagian promosi. Kenapa, karena saat ini kebutuhan
masyarakat akan kebutuhan elektronik tinggi, jadi kalau rusak kebanyakan untuk membeli yang baru dan anak-anak dibekali pendidikannya," terangnya.
Selain teknisi dan promotor, pihak sekolah juga meminta kepada Samsung
untuk diberikan pendidikan kurikulum tentang IOT (Internet Of Thing).
Tujuannya, selain menciptakan tenaga kerja pihak sekolah juga ingin
menciptakan wirausaha baru dengan mengembangkan IOT-nya.
"Ini yang kita ingin kembangkan karena kita ingin menciptakan wirausaha
bagi siswa," ucapnya.
Telkom dan Axio
Untuk melengkapi seluruh program keahlian, pihak sekolah juga saat ini tengah menjajaki kerja sama dengan PT Telkom. Hal itu dilakukan karena pihak Telkom juga sudah meluncurkan kerja sama dengan SMK-SMK yang ada di Indonesia. SMKN 4 Bogor sudah menjadi bagian tersebut.
"Ini masih kita jajaki. Ruangannya masih kita benahi dan diharapkan diakhir tahun sudah mulai berjalan," katanya.
Terakhir, dengan Axio. Kerja sama dengan Axio ini lebih kepada siswa
yang ada di program keahlian rekayasa perangkat lunak (RPL). Dengan
semua kerja sama yang dilakukan maka 4 program keahlian seluruhnya sudah menjadi kelas industri.
"Jadi untuk jurusan TKJ ada kelas khusus yakni Samsung Teknik Intitute
(STI), kemudian RPL dilengkapi Axio Class Plus (ACP), untuk jurusan TKR
dengan ruang praktek kerjasama honda atau Hi-Tech dan terakhir Komatsu
untuk TPL," pungkasnya.
Sekolah bungsu
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah II Jawa Barat, Otin Martini, menyebut, kendati paling bungsu namun SMKN 4 Kota Bogor merupakan salah satu sekolah berkualitas dan bisa bersaing dengan sekolah-sekolah negeri lainnya.
"Ya, SMKN 4 Bogor ini sekolah paling bontot di Kota Bogor, tetapi dalam
menjalankan programnya begitu melejit dan sesuai harapan kita semua. Karena itu, mereka mampu menciptakan siswa-siswi berkualitas, sehingga
ketika siswanya lulus banyak diterima oleh perusahaan industri ternama
di Indonesia," kata Otin.
Kemudian, lanjut Otin, SMKN 4 Bogor diibaratkan sekolah yang menyimpan berlian di dalamnya. Sebab, meskipun lokasinya jauh dari jalan raya tetapi banyak siswa yang bersekolah ke sekolah ini lantaran memiliki program keahlian yang jempolan dan telah dilengkapi kelas industri.
"Di sini ada 4 program keahlian. Yang kerennya, seluruh program keahlian semuanya menjadi kelas industri, karena memang dilengkapi penunjang industri. Jadi, ini sangat bagus. Semua ini tentunya berkat kerja sama yang baik antara sekolah dengan perusahaan-perusahaan industri ternama di Indonesia," tandasnya.
Meski SMKN 4 Bogor melaju kencang, bukan berarti Otin tidak melihat
sekolah-sekolah negeri lainnya yang ada di Kota Bogor.
Menurutnya, tiga SMK negeri lainnya juga sama bagus. Hanya saja program keahliannya berbeda dan memiliki ciri khas masing-masing.
"Jadi menurut kami semua sekolah SMK di bawah binaan Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah II Jawa Barat bagus dan berkualitas, memiliki
kompetensi berbeda, memiliki ciri khas masing-masing. Kami titipkan
kepada semua sekolah untuk selalu berkontribusi, memberikan pelayanan
pendidikan yang maksimal kepada masyarakat," tegas Otin. (N-2)
Kemenhut menertibkan aktivitas pertambangan ilegal di kawasan hutan produksi terbatas Gunung Karang, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor
Dari hasil investigasi, kawasan hutan tersebut diduga dimanfaatkan untuk pertambangan tanpa izin yang sah berupa galian batu kapur (karst).
Bertepatan dengan hari jadi, Bonvie meluncurkan program sosial bertajuk “Tumbuh Bersama Bonvie”.
Beberapa titik sudah mulai dilakukan normalisasi. Meski sifatnya masih dalam rangka penanganan darurat, tetapi spek teknisnya sudah mulai mengarah pada standar normalisasi.
DEWAN Pimpinan Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bogor Utara melantik struktur kepengurusan periode 2025 - 2028 pada Jumat (27/6) di Sekolah Alam Bogor.
Salah satu alasan dilakukannya modifikasi adalah agar titik penaikan dan penurunan penumpang di Kota Bogor berada di satu tempat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved