Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
FAKULTAS Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), kembali memperoleh akreditasi dari Association of MBAs (AMBA) melalui melalui Program Studi Magister Manajemen (MM). AMBA adalah salah satu lembaga akreditasi internasional terkemuka dalam dunia pendidikan bisnis.
Akreditasi bergengsi tersebut, diraih tak lama setelah FEB UI memperoleh akreditasi kelas dunia lainnya yakni Akreditasi Association to Advance Collegiate School of Business (AACSB) pada akhir Oktober lalu.Melalui kedua akreditasi tingkat internasional tersebut menjadikan FEB UI menjadi satu-satunya sekolah bisnis di Indonesia yang berhasil memperoleh “Double Crown”.
Dekan FEB UI Teguh Dartanto menjelaskan, Double Crown merupakan istilah bergengsi bagi sekolah bisnis yang telah berhasil memperoleh dua akreditasi dari tiga badan akreditasi internasional ternama, yaitu AACSB, AMBA, dan EQUIS.
“Memperoleh kembali akreditasi AMBA untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) yang diwakili oleh Program Magister Manajemen, merupakan bukti proses transformasi berkelanjutan dan komitmen untuk keunggulan dalam pendidikan bidang manajemen dan bisnis. Re-akreditasi AMBA bukanlah akhir dari perjalanan, re-akreditasi merupakan sarana bagi FEB UI untuk secara berkesinambungan mendidik pemimpin yang inklusif, relevan, dan bereputasi” ujar Teguh dalam rilis, Sabtu (12/11/2022).
Adapun dalam penilaiannya, anggota panel akreditasi AMBA yang merupakan pimpinan di Sekolah Bisnis terakreditasi AMBA secara global, secara khusus memuji Centre for Education and Learning in Economics and Business (CELEB) FEB UI. Apresiasi tersebut terkait dengan kontribusinya dalam mengembangkan studi kasus lokal untuk pengajaran.
Tim asesor menilai hal tersebut sebagai inisiatif baru yang inovatif, yang selanjutnya akan mendukung program MM dan Fakultas. Menurut Teguh, keberhasilan memperoleh kembali Akreditasi AMBA ini juga tidak lepas dari peran serta semua staf, baik pengajar maupun tenaga kependidikan yang sangat terlibat dalam proses ini.
Tim Asesor juga mengapresiasi proses belajar mahasiswa yang terlibat dengan industri dan koneksi global. Teguh menambahkan akreditasi AMBA memiliki cakupan dan jangkauan internasional, dan AMBA memastikan bahwa program yang terakreditasi harus memiliki standar tertinggi dan mencerminkan inovasi dalam pendidikan manajemen pasca sarjana.
“Proses akreditasinya mencerminkan komitmen untuk mendorong inovasi, dan menuntut sekolah bisnis untuk terus tampil di tingkat tertinggi. Kriteria penilaian AMBA yang ketat memastikan bahwa hanya program berkaliber tertinggi yang menunjukkan standar terbaik dalam pengajaran, kurikulum, dan interaksi siswa yang dapat mencapai akreditasi,” papar Teguh.
Sementara itu, Andrew Main Wilson, Chief Executive Association of MBAs and Business Graduates Association (BGA) mengatakan FEB UI merupakan bagian penting dari jaringan AMBA, yang hanya mencakup 2 persen sekolah bisnis teratas di dunia.
“Jaringan ini memperjuangkan praktik terbaik, manajemen yang bertanggung jawab, dan keberlanjutan. Saya berharap dapat terus bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia di masa mendatang,” kata Andrew.
Sebelumnya, pada 28 Oktober 2022, FEB UI telah resmi meraih Akreditasi AACSB yang bergengsi. Terdapat 12 program studi di FEB UI yang terakreditasi oleh AACSB termasuk prodi Magister Manajemen. Dari sekitar 13.000 sekolah bisnis di dunia, kurang dari 6 persen yang telah terakreditasi AACSB mengingat ketatnya proses akreditasi tersebut.
Melalui kedua perolehan akreditasi ini menjadikan FEB UI sebagai satu-satunya sekolah bisnis di Indonesia yang memiliki “Double Crown” yaitu tingkat tertinggi pengakuan internasional atas pendidikan tinggi sekolah bisnis (AMBA dan AACSB).
Sementara itu, Direktur Program Magister Manajemen FEB UI Prof. Rofikoh Rokhim mengatakan pihaknya memperoleh kembali Akreditasi AMBA merupakan suatu wujud continuous improvement. Bagi MM FEB UI, hal ini merupakan proses perbaikan terus menerus dalam upaya mencapai misi dari institusi.
“Harapannya ke depan MM FEB UI dengan Double Crown ini, akan terus menyelenggarakan pendidikan magister berkualitas serta menjadi benchmark bagi pengembangan program MM dari berbagai lembaga pendidikan lainnya di Indonesia. Serta semakin mampu menghasilkan lulusan yang menjadi pemimpin bisnis yang beretika dan dapat bersaing secara global,” kata Rofikoh.
Selain memperoleh akreditasi Double Crown, MM FEB UI merupakan satu-satunya sekolah bisnis di Indonesia bersama 31 sekolah bisnis ternama dunia tergabung dalam Global Network for Advance Management (GNAM), jaringan sekolah bisnis global yang diprakarsai oleh Yale School of Management.
Anggota dari jaringan ini merupakan sekolah bisnis terpilih, antara lain Haas School of Business, University of California Berkeley (Amerika Serikat), HEC (Prancis), Saïd Business School, University of Oxford (Inggris), dan ESMT Berlin (Jerman).
“Melalui kerja sama ini, MM FEB UI mengembangkan kurikulum yang menjawab kebutuhan global, dan serta mahasiswa MM FEB UI dapat mengikuti program di berbagai kampus besar dunia dengan memanfaatkan jaringan alumni dan mahasiswa dari kampus-kampus ternama di 30 negara,” tambah Rofikoh. (RO/A-3)
ILUNI UI dianggap unik karena memiliki tiga stakeholder sekaligus yaitu akademisi di kampus, di dunia industri dan mahasiswa sebagai SDM masa depan.
Pemikiran Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo sebagai fondasi penting dalam membentuk arah kebijakan ekonomi dan keberpihakan Presiden Prabowo Subianto terhadap rakyat kecil.
Gerakan nasional ini diluncurkan langsung Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan PKKMB UI 2025.
IKATAN Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) akan menggelar Pemilihan Langsung (Pemila) Ketua Umum ILUNI UI periode 2025–2028 pada 23–24 Agustus 2025 secara elektronik (e-vote)
Ivan meyakini setiap alumni UI layak mendapatkan dukungan yang nyata agar bisa melangkah lebih jauh.
Apabila aset UI dikelola secara produktif akan dapat membantu subsidi bagi Uang Kuliah Tunggal atau UKT bagi mahasiswa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved