Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Cara Bedakan Anak Postur Pendek dengan Stunting

Mediaindonesia.com
11/11/2022 22:34
Cara Bedakan Anak Postur Pendek dengan Stunting
Warga dengan anak berisiko stunting menerima bantuan sosial berupa paket makanan sehat dan protein hewani dari pemerintah Aceh Utara.(Antara/Rahmad.)

ANAK postur pendek bukan berarti stunting. Meskipun demikian, anak tersebut tetap harus diperiksa tumbuh kembangnya.

"Stunting adalah pendek tetapi tidak semua anak pendek itu stunting," ujar dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof Aman Bhakti Pulungan dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis (10/11). Menurut WHO, stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.

Salah satu indikator dari anak stunting adalah tinggi badannya tidak berkembang sesuai dengan usia anak. Stunting juga berpengaruh pada perkembangan otak anak yang dampak pada kecerdasannya. 

Aman mengatakan untuk mendefinisikan anak bertubuh pendek mengalami stunting atau tidak, bisa dilihat berdasarkan tabel pertumbuhan. Apabila tinggi dan berat badan anak tidak mengalami pertumbuhan, dia bisa dikatakan mengalami stunting. Sedangkan anak yang memilikiberat badan normal tetapi tidak bertambah tinggi dapat diperhatikan dengan melihat genetik keluarga. 

"Kalau pendek karena keluarganya pendek ya kita bisa hitung dari potensi genetik, tinggi badan orangtua, dan biasanya dia beratnya normal," kata Prof Aman. "Namun jangan dikasih makan berlebihan nanti dia akan obese (berat badan berlebih). Kurva berat dan tinggi ini yang jadi kuncinya," lanjutnya.

Ia juga mengatakan anak yang pertumbuhan tinggi badannya tidak berkembang harus diperiksa kepada ahli untuk dilihat apabila
terjadi kelainan genetik. "Kalau dia pendek karena kelainan genetik bisa diperiksa. Kelainan genetiknya itu bisa russel silver syndrom," ujar Prof Aman. 

Ia mengingatkan agar orangtua selalu memperbarui pengetahuan dan terus belajar tentang tumbuh kembang anak. Menurutnya, ini sangat berguna untuk mencegah terjadinya stunting. "Kita harus paham bahwa pendek itu karena malanutrisi dan infeksi kronik. Stunting enggak tiba-tiba, ada penyebabnya," katanya. (Ant/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya