Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Apa Sih Artinya Satir?

Joan Imanuella Hanna Pangemanan
04/11/2022 09:33
Apa Sih Artinya Satir?
Ilustrasi yang bersifat satir terkait koruptor(MI/Duta)

SATIR merupakan bentuk komedi kebijaksanaan dan kebodohan yang ditampilkan sebagai kelucuan. Hal ini mengacu pada pengertian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Satir merupakan salah satu gaya bahasa seperti metafora, personifikasi, simile dan lain-lain.

Serupa dengan sarkas dan ironi, satir juga merupakan majas untuk mengolok-olok atau menyindir. 

Berasal dari kata Latin satur yang berarti “penuh”, satir mempunyai lanjutan dalam frasanya yaitu lanx satura. Frasa tersebut mempunyai arti “bermacam-macam atau campuran.” Secara harfiah lanx satura berarti hidangan lengkap berbagai jenis buah-buahan.

Pada umumnya, satir berperan sebagai sarana penyampaian komentar sosial dan atau kritik dari pihak penulis melalui ironi, humor, dan metode lainnya.

Satir akan berguna penggunaannya jika pembaca mengetahui latar belakang dari objek yang diolok. Jika pembaca tidak mengetahui latar belakang tersebut, maka penggunaan satir tidak akan ada gunanya.

Satir akan bekerja jika pembaca dapat bertindak dan sadar akan isu-isu yang dibahas. Kemudian empati dan refleksi dari pembaca kepada tulisan akan muncul.

Perbedaan Satir dan Sarkasme

Satir merupakan cara lucu untuk mempermalukan orang sehingga mereka terdorong untuk melakukan perubahan di dalam hidup mereka. Sementara sarkasme adalah komentar atau ejekan yang diungkapkan lebih kasar dan berani.

Contoh Satir:

1. Seru sekali filmnya, sampai-sampai aku tertidur.
2. Habis minum apa kamu? Bijak sekali bicaramu kali ini.
3. Bagus sekali tulisanmu sampai tak bisa terbaca.
4.Anda lupa membawa arloji Anda, ya? Bagaimana Anda bisa bermain sampai Anda lupa waktu!
5. Kau terlalu panas sampai memerlukan air es untuk disiram ke kepala kau.
6. Kamu kebanyakan makan cabai, ya? Mulutmu pedas sekali.
7. Badanmu tidak bisa diam seperti cacing kepanasan. Apa segugup itu kah kamu?
8. Kurang banyak makanan kau ambil, selapar itu kah?
9. Kartun politik biasanya menawarkan sindiran politik yang menggigit dengan gambar yang melebih-lebihkan tindakan pejabat yang terpilih atau tokoh yang layak diberitakan, yang menggambarkan situasi untuk membuat komentar tajam.
10. Pertunjukan komedi, seperti Stand Up Comedy atau pertunjukan komedi lainnya, terkadang menjadi tempat di mana kalimat satir sering digunakan untuk menyindir atau melebih-lebihkan pejabat atau kebijakan yang dibuat melalui humor.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik