Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MESKI pemerintah sudah bisa dapat menggendalikan pandemi covid-19, namun kebutuhan akan vaksin masih sangat tinggi.
Terlebih lagi varian baru seperti XBB sudah masuk ke Indonesia. Apalagi masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan vaksin booster dan masih terjadi penularan di masyarakat. Bahkan hingga saat ini program vaksinasi covid-19 bagi anak-anak belum dilakukan.
Melihat kondisi tersebut, dr Riris Andono Ahmad, Epidemiologi Universitas Gajah Mada (UGM) menilai langkah pemerintah Indonesia melalui Menteri BUMN Erick Thohir untuk memproduksi vaksin covid-19 dinilai suatu langkah yang sangat tepat.
Terlebih lagi saat ini banyak negara kaya yang memiliki teknologi pembuatan vaksin namun kerap tak memberikan akses kepada negara lain yang membutuhkan.
"Dengan kondisi tersebut produksi vaksin Indovac dari Biofarma menjadi sangat strategi untuk menggendalikan penyebaran covid-19. Sehingga produksi vaksin sangat penting. Memang saat ini dikomunitas sudah ada imunitas," jelasnya.
"Namun belum sampai level menghentikan penularan. Fungsi produksi vaksin itu diperlukan untuk menjaga tingkat imunitas di masyarakat. Sehingga vaksin seperti Indovac masih akan terus ada," ungkap Riris.
Baca juga: Diminta Presiden Terus Berinovasi, Bio Farma Kembangkan Vaksin Indovac untuk Anak
Lanjut Riris, Indonesia memiliki BUMN farmasi yang kapasitas dan kemampuan produksinya sudah diakui dunia. Bahkan Biofarma sudah mendapatkan sertifikasi dari WHO untuk memproduksi beberapa vaksin esensial bagi anak-anak maupun orang dewasa.
"Pandemi memberikan kesempatan lebih bagi Biofarma untuk berperan dalam menggembangkan vaksin. Termasuk covid-19. Sehingga langkah Menteri Erick meminta Biofarma memproduksi vaksin Indovac sangat strategis. Kalau indonesia mau berkompetisi dikancah global, kita harus menguasai teknologi produksi obat dan vaksin," terang Riris.
Dengan Biofarma memproduksi Indovac, menurut Riris juga akan membuat Indonesia dapat mengurangi ketergantungan akan vaksin dari negara lain.
Indonesia, menurut Riris, tak bisa lepas sepenuhnya dari ketergantungan negara lain dalam produksi obat dan vaksin. Ini disebabkan banyak paten obat dan vaksin dipegang oleh negara maju dan kaya.
"Memang perintah Menteri BUMN untuk Biofarma memproduksi vaksin COVID-19 merupakan suatu tahap yang sangat penting untuk mengurangi ketergantungan Indonesia. Namun kita tidak sertamerta kita bisa bebas dari ketergantungan negara lain. Kita bisa memproduksi namun kita belum bisa memiliki teknologinya," ujar Riris.
Vaksin Indovac yang kemarin diluncurkan oleh Presiden Jokowi dan Menteri BUMN dibuat menggunakan teknologi teknologi recombinant protein subunit. Teknologi tersebut dinilai Riris merupakan salah satu teknologi terbaru dalam membuat vaksin. Bukan teknologi tradisional dalam pembuatan vaksin.
Hingga saat ini Riris belum mengetahui mengenai efektivitas vaksin Indovac yang baru dikeluarkan Biofarma. Namun menenurut Riris efektivitas suatu vaksin dipengaruhi oleh banyak faktor.
Butuh proses yang panjang dan sampel yang banyak untuk dapat mengetahui efektivitas vaksin yang dibuat oleh produsen. Selain itu efektivitas vaksin dipengaruhi oleh mutasi virus tersebut. Jika suatu lingkungan sudah memiliki imunitas, maka virus akan bermutasi.
"Jadi akan sangat sulit untuk mengatakan berapa besar efektivitas suatu vaksin. Artinya penggembangan vaksin harus terus dilakukan oleh Biofarma. Jika nantinya Indovac tidak efektif, maka penggembangan vaksin yang dilakukan Biofarma bukan tak ada gunanya," jelasnua.
"Produksi Indovac merupakan suatu keharusan agar Indonesia dapat menguasai teknologi vaksin. Justru BUMN farmasi harus unggul dalam melakukan inovasi penggembangan obat dan vaksin," kata Riris.
Namun berdasarkan informasi BPOM RI, Indovac sudah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) atau Izin Penggunaan Darurat. Jika vaksin atau obat sudah meendapatkan EUA, maka sudah memenuhi prosedur cara pembuatan obat yang baik (CPOB), melalui pertimbangan terhadap aspek keamanan, efikasi/imunogenisitas dan mutu.
Berdasarkan uji imuno bridging pada uji klinik fase 3 efikasi vaksin Indovac antibodi netralisasi Vaksin yang non-inferior dengan vaksin protein subunit pembanding (92,5% vs 87,09%). (RO/OL--09)
Menteri BUMN Erick Thohir meminta masyarakat terus memberikan dukungan kepada Tim Nasional Indonesia di ajang Piala AFF 2020.
Kedatangan orang nomor satu di federasi sepak bola dunia itu untuk menindaklanjuti kesiapan membantu pemerintah mentransformasi sepak bola Indonesia.
Ketua Umum kelompok suporter Persib Bandung (Viking) Heru Joko mengapresiasiErick Thohir yang mampu menyelamatkan sepak bola Indonesia dari ancaman sanksi FIFA.
Gita Suwondo menilai kedatangan Presiden FIFA Gianni Infantino merupakan langkah yang sangat positif yang dilakukan pemerintah melalui Menteri Erick Thohir.
"Erick Thohir mendapat dukungan sebesar 24,1% atau paling banyak dipilih sebagai ketua umum PSSI."
Gagasan talent pool BUMN ala Erick Thohir untuk membenahi manajemen perusahan-perusahan BUMN sangat efektif dan tepat jika diterapkan dalam manajemen organisasi sepak bola Indonesia.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada para pelaku UMKM di kawasan Stasiun Lambuang, Bukittinggi.
Jika akuisi itu benar terjadi, Erick akan mendapatkan dana sebesar 150 juta euro atau setara Rp2,4 triliun.
Inter Milan gagal merekrut Dybala. Pemain asal Argentina memilih berlabuh di Juventus pada musim 2015/16.
Erick Thohir kini menjadi salah satu pemilik baru Persis Solo.
Erick Thohir mempunyai pengalaman internasional dalam hal mengurus klub sepakbola. Klub raksasa Serie A, Inter Milan adalah buktinya."
Video percakapan Erick dengan sopir pikap di Pertashop, Kendal, diunggah lewat akun Instagram miliknya. Erick pun tak ragu merayu sang sopir agar mendukung Persis Solo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved