Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Nusaplant Edukasi Petani Tanaman Lakukan Budidaya

Widhoroso
21/10/2022 15:47
Nusaplant Edukasi Petani Tanaman Lakukan Budidaya
Petani tanaman hias.(ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho)

INDONESIA terkenal atas kekayaan keanekaragaman hayatinya. Namun, ironisnya Indonesia hanya menyumbang ekspor tanaman sebesar 0,1 persen saja.

Kondisi itulah yang mendorong Nusaplant, perusahaan ekspor tanaman yang berpusat di Sleman, DIY, melakukan edukasi kepada petani tanaman agar bisa membudidayakan tanamannya. Perusahaan yang memiliki visi menjaga lingkungan sekitar khususnya keanekaragaman hayati (biodiversity) ini, menilai Indonesia memiliki tanaman lokal yang melimpah tetapi banyak sekali yang belum teridentifikasi dan masih minim informasi.

"Kami bertujuan memberikan edukasi para petani lokal untuk membudidaya dengan cara yang benar sehingga tanaman-tanaman tersebut tidak punah," kata Chief Executive Officer (CEO) Nusaplant, Aditya Budi Kusuma dalam keterangan yang diterima, Jumat (20/10).

Dengan edukasi yang dilakukan Nusaplant, jelasnya, para petani tersebut diharapkan bisa melakukan budidaya secara mandiri. "Jika budidaya terus dilakukan maka biodiversity Indonesia bisa terjaga," kata Budi.

Saat ini, jelas Budi, Nusaplant sudah memiliki grup petani yang fokuskan pada budidaya tanaman. Mereka terdiri dari puluhan petani dari Sumatera hingga Papua. "Kami data dan juga edukasi para petani agar tanaman mereka bisa diekspor dan bisa didaftarkan," kata Budi.

Ditambahkan, para petani di Indonesia banyak yang belum menyadari bahwa sebuah tanaman itu perlu memiliki identitas (ID). Terkait hal ini, Nusaplant telah menjalin kerja sama dengan universitas-universitas untuk membantu mengidentifikasi dan meneliti tanaman-tanaman tersebut.

"Kami telah disokong universitas seperti UNY dan UGM. Selain itu kami juga telah bekerja sama dengan sejumlah peneliti tanaman," kata Budi.

Diharapkan, melalui kerja sama tersebut benih-benih tanaman yang akan diekspor Nusaplant tetap terjaga kualitasnya. Budi mengungkapkan pihaknya pun menjalankan quality control secara ketat meliputi pemilihan indukan, perawatan hingga tanaman tersebut bisa dibudidaya secara generatif, perawatan secara terbuka di green house, hingga memastikan tanaman yang dikirim nanti siap untuk diaklimatisasi di belahan dunia mana pun.

Sejumlah varietas tanaman lokal yang dikembangkan oleh para petani Nusaplant saat ini kurang lebih terdapat 350-500 varian. Tanaman tersebut di antaranya Happaline Appendiculata, Abelmoschus Sp Cendrawasih Piper Sp Papua, Cyrtosperma Hambalii, Pterisanthes Sp Kalimantan, Leea zepeliana, Scindapsus tricolor, Emblemantha Urnulata, dan Barringtonia Papuana

"Yang berhasil dibudidaya secara generatif (biji) kurang lebih baru 10 persen. Sisanya masih secara vegetatif melalui stek batang, pisah anakan, dan lain-lain," ujar Budi.

Chief Operational Officer Nusaplant, Yunita Catur Prastiwi, mengatakan standar quality control yang ketat tersebut diterapkan agar tanaman-tanaman tersebut memiliki standar kualitas ekspor yang tinggi.

Rencananya, bulan depan Nusaplant akan mulai mengekspor tanamannya ke luar negeri. "Target di antaranya Amerika Serikat, Inggris, Belanda, Jepang, Thailand, dan Singapura," ujar Yunita.

Selain memiliki visi berorientasi penyelamatan lingkungan, Nusaplant juga ingin meningkatkan kualitas hidup para petani lokal. Selama ini Nusaplant melihat para petani kesulitan menjual tanaman mereka ke luar negeri.

"Padahal saat ini banyak yang fokus pada tanaman lokal. Kami ingin berusaha meningkatkan permintaan pasar mereka," ujar kata Chief Marketing Officer Nusaplant, Muhammad Tanjung Prasetyo. (RO/OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya