Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BUKAN hanya madu biasa, propolis, royal jelly, dan bee pollen sering digunakan sebagai makanan kesehatan untuk menambah stamina hingga dipercaya sebagai alternatif obat. Ini disampaikan Yanto, seorang konsultan dari Big Bee Farm di Pattaya, Thailand.
Ia menjelaskan bahwa madu, propolis, royal jelly, dan bee pollen memiliki perbedaan khasiat dan karakteristik tersendiri. Berikut rinciannya.
Bee pollen merupakan produk lebah yang terbentuk dari serbuk sari yang dikumpulkan lebah. "Lebah mengumpulkan serbuk sari dan nektar dari bunga-bungaan lantas membawanya kembali ke sarang."
Kandungan bee pollen antara lain, protein, vitamin, mineral, karbohidrat, dan asam lemak. Bee pollen juga kaya akan antioksidan. Produk lebah yang satu ini sering digunakan untuk meningkatkan sel darah merah dan menurunkan tingkat stres.
Setelah bee pollen terkumpul, lebah kemudian mencampurnya dengan enzim pencernaan lebah dan akan menghasilkan madu. Mirip seperti bee pollen, kandungan madu terdiri atas antioksidan, karbohidrat, dan gula alami.
Madu adalah produk lebah paling populer. Khasiat madu sudah dikenal sejak lama bahkan disebut dalam berbagai kitab keagamaan. "Madu dipercaya sebagai obat peradangan dan untuk mencegah penyakit, terutama yang berhubungan dengan bakteri dan virus," katanya.
Propolis sejatinya terbentuk dari beeswax (lilin lebah) hingga getah pohon. "Propolis biasanya berfungsi sebagai lem atau pelapis ketika lebah membuat sarang," kata Yanto.
Royal jelly adalah cairan putih kental yang dihasilkan oleh lebah madu. Ini sebenarnya makanan utama ratu lebah. Sebanyak 70% komposisinya ialah air. (Ant/OL-14)
Madu memang bermanfaat untuk kesehatan, tetapi konsumsi berlebihan bisa memicu masalah. Kenali risikonya agar tetap aman dan sehat.
Sirsak dan madu adalah dua bahan alami yang sering dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, termasuk dalam terapi kanker.
Studi dalam Diabetes Care (2008) menunjukkan bahwa madu memiliki indeks glikemik (IG) sedang-tinggi, berkisar antara 58–65, tergantung jenis dan pengolahannya.
Peningkatan kadar gula darah pada penderita diabetes setelah mengonsumsi madu lebih lambat daripada gula pasir.
Penelitian menunjukkan madu mengandung lebih dari 181 zat aktif, termasuk enzim, vitamin, mineral, dan asam amino yang dapat meningkatkan sistem pencernaan serta merangsang nafsu makan.
Kisah inspiratif datang dari Tenri Abang, pemilik UMKM Almira Catering yang berasal dari Kecamatan Lenangguar, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved