SELURUH Unit Kerja dan (UK) Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada Kementerian Pertanian RI terus dipicu meningkatkan kinerja seperti Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan), di antaranya adalah salah satu UPT Kementan di Provinsi Jawa Barat (Jabar), yakni Polbangtan Bogor, untuk mendukung pengembangan petani milenial di wilayah Jabar.
Polbangtan Bogor dalam jajaran Eselon 1 Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) kembali meraih penghargaan terkait kinerja dalam mendukung program Kementan.
Pada kesempatan Rapat Kerja Pimpinan lingkup Badan PPSDMP Kementan di Bandung, Jabar, Senin (10/10) lalu, Polbangtan Bogor meraih penghargaan pada Rapim yang dihadiri para pimpinan dari jajaran BPPSDMP di pusat dan daerah.
Penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai penyelenggara Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh Pertanian 2022, diserahkan Wakil Direktur MURI kepada Direktur Polbangtan Bogor, Detia Tri Yunandar, disaksikan Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi dan Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP (Pusdiktan) Idha Widi Arsanti.
“Alhamdulillah, selamat dan sukses untuk Polbangtan Bogor yang mendapat Sertifikat Rekor MURI," kata Dedi Nursyamsi.
Sebelumnya, Sertifikat Rekor MURI telah diserahkan pada Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo di Jakarta, pada Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-77, Rabu (17/8).
Kementan dicatat oleh MURI memecahkan rekor Peserta Pelatihan Terbanyak yang diikuti 1,6 juta peserta, tepatnya 1.610.655 orang pada kegiatan Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh 2022.
"Mudah-mudahan keberhasilan ini akan berdampak positif terhadap kinerja seluruh insan pertanian," katanya saat menerima Rekor MURI usai memimpin Upacara Bendera di kantor pusat Kementan, Ragunan.
Mentan Syahrul menambahkan, kerja keras insan pertanian terbukti jadi pemicu utama tingginya produktivitas, sehingga Indonesia mampu mencapai swasembada dalam tiga tahun terakhir.
"Dirgahayu! Selamat ulang tahun ke-77 negara tercintaku, Indonesia. Terima kasih para pahlawan. Terimakasih para petani. Kalian luar biasa dalam memajukan bangsa Indonesia. Pertanian kita maju. Alhamdulillah kita sudah swasembada," kata Mentan Syahrul dalam arahannya.
Sementara Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengingatkan untuk tidak cepat puas pada capaian saat ini, sebaliknya menjadi tantangan ke depan, untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelatihan.
"Kita harus bangga. Karena, yang kita kerjakan mendapat apresiasi berupa rekor ini. Seluruh insan pertanian, baik petani, penyuluh, poktan, gapoktan, juga petani milenial harus semangat untuk menjaga produktivitas pertanian," katanya.
Menurut Dedi Nursyamsi, hal terpenting dari pelatihan adalah meningkatkan kemampuan, kapasitas dan pengetahuan SDM pertanian.
"Kita dituntut untuk terus meningkatkan produktivitas untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat Indonesia. Hal itu bisa dilakukan jika SDM pertanian terus meningkatkan kemampuan diri," katanya lagi.
Direktur Polbangtan Bogor, Detia TY mengaku bangga sekaligus menjadi tantangan untuk berbuat lebih baik ke depan bagi petani, penyuluh, petani milenial dan stakeholders pertanian lainnya di Jawa Barat. (OL-13)