Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
KEMENTERIAN Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengingatkan pentingnya penguatan surveilans untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Penguatan surveilans atau pengamatan secara terus menerus tentang data Covid-19 merupakan kunci penting dalam rangka mendukung proses transisi menuju endemi Covid-19," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto, Minggu (9/10).
Menurutnya, optimalisasi surveilans berbasis laboratorium dapat mendeteksi dini potensi ancaman penyakit, termasuk Covid-19. "Kegiatan surveilans ini juga perlu digencarkan bersamaan dengan edukasi dan sosialisasi yang optimal mengenai pentingnya vaksinasi Covid-19 dan protokol kesehatan," katanya.
Dia menambahkan bahwa, partisipasi masyarakat untuk mendeteksi dan melaporkan ancaman penyakit di lingkungan masing-masing sangat diperlukan. "Hal tersebut merupakan surveilans berbasis masyarakat, hal ini sangat penting sehingga akan dilakukan upaya-upaya strategis untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, salah satunya melalui sosialisasi dan edukasi," katanya.
Kunci utama dalam pelaksanaan surveilans, kata dia, ada di tingkat terkecil yakni RT/RW dengan tetap didukung oleh petugas puskesmas tingkat kelurahan. "Untuk mendukung suksesnya kegiatan surveilans, maka semua pihak harus secara bersama-sama berpartisipasi aktif," katanya.
Agus mengingatkan bahwa selama masa transisi menuju pemulihan atau endemi Covid-19, peningkatan cakupan vaksinasi dosis booster harus terus dilaksanakan dan ditingkatkan. "Masyarakat juga harus tetap menjalankan protokol kesehatan, dan penggunaan masker juga perlu tetap dilakukan, utamanya di transportasi publik dan ruang publik tertutup," katanya.
Kemenko PMK kembali mengajak masyarakat untuk meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 dosis booster dalam rangka mendukung proses transisi menuju endemi. "Kami terus mengingatkan bahwa kesiapan untuk memulai proses transisi menuju endemi memerlukan dukungan dan kesadaran seluruh lapisan masyarakat," kata Agus. (OL-15)
Sejak Januari hingga 14 Juni 2025, pelaporan yang masuk di Kementerian PPPA lebih dari 11.800. Kemudian laporan meningkat tajam menjadi sekitar 13 ribu per 7 Juli 2025.
RAN-PK harus menjadi peta jalan konkret untuk mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.
Program Perintis Berdaya 2025 diharapkan menjadi katalisator lahirnya pelaku usaha yang inovatif, adaptif, dan berdaya saing tinggi.
Semangat Kebangkitan Nasional sejak berdirinya Budi Utomo pada 1928, kata menko PMK, adalah tentang kesadaran kolektif untuk bangkit melalui pendidikan, persatuan, dan kebudayaan.
HOPE International telah berhasil menghubungkan sejumlah industri Tiongkok dengan institusi pendidikan vokasi di Indonesia dalam menyiapkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Pratikno menambahkan bahwa tantangan ke depan akan semakin berat dalam menghadapi perkembangan teknologi termasuk bagi dunia pendidikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved