Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
POLA asuh otoritatif dapat diterapkan oleh orangtua karena bermanfaat untuk memberikan dukungan dan mengasah perkembangan maupun potensi sang buah hati. Authoritative parenting atau pola asuh otoritatif merupakan cara mendidik orangtua yang mendukung dan responsif terhadap kebutuhan dan perkembangan anak, tetapi tetap memberi batasan yang tegas.
"Pengasuhan yang paling bagus itu yang otoritatif. Jadi sebenarnya orangtua harus mengerti karakter anak dulu. Jadi karakter anak beda, pendekatan kita beda. Kedua, orangtua sebaiknya juga harus melihat potensi anak. Jadi anak itu pintarnya di mana," kata Psikolog lulusan Universitas Indonesia Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPEd, Rabu (5/10).
"Ini penting banget karena zaman sekarang persaingan akan semakin ketat. Jadi sebagai orangtua harus tahu anak punya potensi di bidang mana. Jadi itu yang dikembangkan sehingga anak berkembang penuh sesuai dengan potensinya," sambungnya.
Dia mengatakan bahwa mengenali karakter anak juga penting. Dengan mengetahui karakter anak, orangtua juga dapat memahami cara berkomunikasi dengan anak. Tak hanya itu, Rosdiana menjelaskan bahwa orangtua perlu tahu setiap perkembangan anak.
"Kalau karakter itu, orangtua jadi bisa memahami cara berkomunikasi dengan anak. Orangtua juga perlu tahu tahapan perkembangan anak. Karena di setiap tahapan perkembangan anak, di tiap usianya ada tugas-tugas yang harus diselesaikan. Dia harus bisa," jelasnya.
"Misalnya kapan anak harus mandiri, kapan anak bisa mengambil keputusan, kapan anak harus ada prestasi di bidang yang dia kuasai. Ini orangtua juga harus tahu supaya di setiap tahap perkembangan, tugas perkembangan anak bisa terselesaikan dengan baik," tambah Rosdiana.
Rosdiana memaparkan bahwa pola asuh tidak memiliki hubungan dengan kemajuan teknologi. Jenis-jenis pola asuh yang ada ialah otoritatif, permisif, dan otoriter. Jenis pola asuh ini sudah ada sebelum kemajuan teknologi.
Ia menambahkan, kemajuan teknologi harusnya dimanfaatkan orangtua untuk memperluas pengetahuan terkait gaya dan manfaat pola asuh, tumbuh kembang anak, dan lain sebagainya. "Jadi perkembangan teknologi dengan pola asuh bukan tidak berkesinambungan. Harusnya, dengan perkembangan teknologi ini bisa membuat orangtua lebih dapat informasi yang luas tentang bagaimana cara mengasuh anak," imbuhnya.
Jika orangtua ingin mengubah pola asuh menjadi otoritatif, Rosdiana menyarankan agar orangtua lebih dulu untuk mencari tahu penyebab utama menerapkan pola asuh permisif atau otoriter. Dengan demikian, orangtua dapat menyadari dan perlahan mengubah diri agar menerapkan pola asuh otoritatif.
"Kalau ingin mengubah pola asuh itu, yang mudah banget dilakukan oleh orangtua adalah belajar. Jadi tambah dulu pengetahuannya, kenapa dia enggak boleh otoriter, kenapa dia enggak boleh permisif, dia belajar dulu. Sebenarnya yang pertama-tama harus dia lakukan adalah ubah dirinya dulu," papar Rosdiana.
"Kenapa dia otoriter? Kenapa dia permisif? Itu yang harus orangtua sadari dulu. Apakah karena dia merasa bahwa dulu dia dipaksa-paksa sehingga sekarang dia mau kasih semua ke anaknya? Makanya jadi permisif. Atau dia ambisius banget, ada hal-hal yang dia enggak bisa capai jadi anaknya harus capai. Nah itu yang harus disadari. Setelah tahu kenapa, dari situ sebenarnya dia bisa berubah," pungkasnya. (Ant/OL-14)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved