Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Penjelasan Lengkap Komponen Peta dan Fungsinya

Meilani Teniwut
28/9/2022 20:22
Penjelasan Lengkap Komponen Peta dan Fungsinya
Ilustrasi.(Antara/Yulius Satria Wijaya.)

PETA bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda. Selain itu ada sejumlah komponen peta dan fungsinya. 

Definisi peta

Secara umum, definisi peta adalah gambaran seluruh atau sebagian permukaan Bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Menurut International Cartographic Association (ICA), peta diartikan sebagai suatu representasi, gambaran unsur-unsur, atau kenampakan abstrak yang dipilih. 

Peta bisa berasal dari permukaan Bumi atau benda-benda angkasa dan pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil atau diskalakan. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. 

Komponen-komponen peta

1. Judul peta.

Peta harus memiliki judul. Tujuannya menjelaskan jenis peta. Judul biasanya terletak di atas gambar.

2. Skala peta.

Skala peta adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan Bumi. Terdapat tiga jenis skala, yakni skala numerik, skala garis, dan skala verbal. Berikut penjelasan lengkapnya. 

a. Skala angka.

Skala angka adalah skala yang menunjukkan perbandingan antara jarak pada peta dan jarak sebenarnya. Contohnya, skala 1 : 50.000. Itu berarti setiap 1 sentimeter jarak pada peta sama dengan 50.000 kilometer satuan jarak sebenarnya.

Jadi, jika jarak dua kota (A dan B) pada peta 20 sentimeter dan skala pada peta adalah 1:50.000, jarak sebenarnya antara kota A dan B adalah 20 cm x 50.000 = 1.000.000 cm = 10 kilometer.

b. Skala garis.

Skala garis adalah skala yang ditunjukkan dengan garis lurus yang dibagi dalam beberapa ruas. Setiap ruas menunjukkan satuan panjang yang sama.

c. Skala verbal.

Skala verbal adalah skala yang ditulis dengan kata-kata atau secara verbal (lisan). Skala jenis ini sering digunakan di negara tertentu, seperti Inggris. Skala memungkinkan kita mengetahui luas dan jarak sebenarnya dari ukuran pada peta saja.

3. Garis lintang.

Garis lintang adalah garis imajiner yang melintang terhadap sumbu dari barat ke timur. Garis lintang menentukan wilayah iklim di permukaan Bumi. Garis lintang terpanjang adalah garis khatulistiwa atau ekuator yang membagi Bumi menjadi dua bagian, yakni bagian utara dan bagian selatan.

4. Garis bujur.

Garis bujur adalah garis imajiner yang membujur dari utara ke selatan. Garis bujur berfungsi menentukan perbedaan waktu di berbagai wilayah di permukaan Bumi. Selisih waktu pada setiap jarak 15 derajat garis bujur adalah 1 jam. Itulah latar belakang Indonesia terbagi menjadi tiga zona waktu. Garis bujur yang menjadi patokan adalah garis meridian di Greenwich, Inggris.

5. Petunjuk arah.

Petunjuk arah disebut juga tanda orientasi. Petunjuk arah adalah diagram arah mata angin, biasanya hanya menunjukkan arah utara ke atas. Ini membantu pembaca peta untuk mengetahui arah mata angin pada suatu wilayah. Petunjuk arah sangat penting dalam bidang transportasi.

6. Peta inset.

Peta inset adalah gambar peta yang tercantum di luar peta utama, tetapi masih termasuk garis tepi peta. Ukurannya lebih kecil dan digunakan untuk memperjelas suatu informasi pada peta utama. Misalnya peta inset kepulauan Indonesia pada peta utama Provinsi Jawa Barat. Ini gunanya menggambarkan letak Provinsi Jawa Barat berada di Indonesia.

7. Simbol peta.

Simbol peta adalah simbol yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu pada peta. Misalnya menggambarkan lokasi kota atau jalan. Setidaknya ada tiga simbol pada peta, yakni simbol titik, simbol garis, dan simbol wilayah.

8. Legenda.

Legenda adalah kumpulan keterangan tentang simbol-simbol yang ada pada suatu peta. Legenda memudahkan pembaca peta untuk mengetahui maksud suatu simbol pada gambar peta.

9. Warna peta.

Dalam peta juga terdapat komponen berupa informasi warna peta. Misalnya pada peta geografi, warna hijau menggambarkan dataran rendah, warna kuning menggambarkan dataran tinggi. Semakin gelap warnanya, semakin rendah dataran tersebut. Sebaliknya, semakin cerah warnanya, semakin tinggi dataran tersebut. Kemudian, daratan menggunakan warna hijau-kuning-merah, sementara laut menggunakan warna biru.

10. Lembaga pembuat.

Informasi tentang lembaga pembuat harus dicantumkan pada peta. Lembaga pembuat peta mencakup informasi tentang instansi yang mengeluarkan peta tersebut. Indonesia memiliki beberapa lembaga pembuat peta, antara lain Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Direktorat Geologi, dan Jawatan Topografi Angkatan Darat.

11. Tahun pembuatan.

Selain lembaga pembuat, tahun pembuatan peta juga termasuk dalam unsur pokok peta. Tahun pembuatan menunjukkan waktu dibuatnya peta tersebut. Data-data bisa berubah dari waktu ke waktu, sehingga tahun pembuatan peta harus dicantumkan untuk memberi informasi kepada pembaca peta apakah peta tersebut masih relevan atau tidak.

12. Keterangan sistem proyeksi peta.

Proyeksi peta adalah teknik pemindaian dari bentuk lengkung Bumi ke bidang datar. Proyeksi dibutuhkan untuk memindahkan bidang bulat atau lengkung ke bidang datar. Terdapat tiga sistem proyeksi yang digunakan dalam pembuatan peta, yakni proyeksi azimuthal atau polar, proyeksi kerucut, dan proyeksi silinder.

3. Fungsi komponen peta.

a. Sebagai penunjuk lokasi suatu tempat di permukaan Bumi. Peta juga bisa berguna untuk menunjukkan suatu arah sehingga kita tidak tersesat.

b. Memperlihatkan ukuran jarak atau luas dan arah suatu tempat di permukaan Bumi.

c. Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan Bumi sehingga tampak jelas terlihat. Misalnya, letak benua, pulau, sungai, laut, gunung, dan bentuk lainnya.

d. Penyedia data tentang potensi suatu wilayah. Misalnya, Pulau Kalimantan memiliki banyak tambang dan Pulau Jawa memiliki banyak persawahan.

e. Alat bantu peneliti atau ilmuwan sebelum melakukan survei. Peta digunakan untuk mengetahui kondisi suatu daerah yang akan diteliti. Di antaranya, untuk mengetahui ketinggian suatu wilayah, pola curah hujan, dan kelembapan suatu daerah.

f. Alat untuk mempelajari fenomena alam, peristiwa sosial, atau gejala geografi di permukaan Bumi. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya