Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Presiden Joko Widodo dianugerahi gelar kehormatan adat Dada Ma Dopo Malamo oleh Kesultanan Ternate.
Penyematan gelar diberikan langsung oleh Sultan Ternate ke-49 Hidayatullah Sjah di di Kedaton Sultan Ternate, Maluku Utara, Rabu (28/9).
“Pagi hari ini saya mendapatkan gelar dari Kesultanan Ternate, dari Sultan Hidayatullah Sjah, dengan gelar Dada Ma Dopo Malomo,” ujar Jokowi usai prosesi penganugerahan.
Kepala negara pun menyampaikan apresiasi kepada Kesultanan Ternate karena telah menjaga serta merawat adat, tradisi, dan kearifan lokal.
“Saya sangat mengapresiasi apa yang telah dikerjakan oleh Kesultanan Ternate menjaga, merawat adat, tradisi, kearifan lokal. Inilah yang sering saya sampaikan berkepribadian dalam berkebudayaan,” ujarnya.
Ia berpandangan bahwa adat, tradisi, dan kearifan lokal yang ada di seluruh nusantara sangat penting untuk dijaga. Itu semua adalah kekayaan yang menjadi kunci persatuan dan kesatuan bangsa.
“Inilah kebinekaan negara kita yang terus harus kita rawat dan kita jaga sebagai sebuah kekuatan. Perbedaan itu bukan memecah tapi mempersatukan,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sultan Hidayatullah Sjah menjelaskan bahwa gelar Dada Ma Dopo Malomo memiliki makna sebagai pemimpin besar atau pemimpin sebuah negara besar.
“Dalam memimpin negara besar itu kearifan dan kebijaksanaan seorang pemimpin lebih di kedepankan,” tuturnya.
Sebelum menerima gelar adat itu, lanjut Sultan dia, Presiden Jokowi juga telah dinobatkan sebagai Pangeran Kesultanan Ternate, dengan gelar Kaicil. “Kaicil itu pangeran atau garis kesatu dari Sultan Ternate." (OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved