Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

BPET MUI: Ciptakan Kesantunan Bermedsos dengan Penguatan Akhlak

Mediaindonesia.com
27/9/2022 20:08
BPET MUI: Ciptakan Kesantunan Bermedsos dengan Penguatan Akhlak
KETUA Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme Majelis Ulama Indonesia (BPET MUI) Muhammad Syauqillah(Ist)

KETUA Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme Majelis Ulama Indonesia (BPET MUI) Muhammad Syauqillah memandang perlu menciptakan kesantunan bermedia sosial dengan penguatan akhlak dan nilai-nilai Pancasila.
 
"Ini menjadi satu arus untuk kemudian kita membuat gerakan di medsos itu menjadi sangat ramah. Itu perlu kita kedepankan. Akhlak terhadap
orang lain, bagaimana akhlak terhadap orang yang berbeda pendapat, orang yang berbeda keyakinan dan juga termasuk kepada orang yang berbeda agama, yang mana semua itu sesuai dengan nilai-nilai dari Pancasila," ujar Muhammad Syauqillah seperti dikutip Antara di Jakarta, Selasa (27/9).
 
Ia menegaskan bahwa Pancasila yang merupakan payung besar yang menaungi berbagai keragaman dengan jaminan kehidupan yang aman, sejahtera, serta adil dan makmur dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Namun, Pancasila ini sudah berulang kali digoyahkan oleh berbagai isu, khususnya di medsos, termasuk dari kelompok gerakan kanan.


Baca juga: Sekolah Berhati Berikan Bantuan Pendidikan kepada Puluhan Lembaga Binaan

 
"Kita berhadapan dengan bagaimana konten yang isinya ideologi yang anti-Pancasila itu. Nah, kalau seperti ini terus kita kan masih sering
melihat orang kampanye soal khilafah, orang kampanye soal daulah Islam, dan sebagainya," ujarnya.
 
Menurut dia, harus perlu menyikapi bagaimana menghadapi yang menyebarkan ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila itu.
 
Untuk itu, para tokoh agama, menurut dia, memiliki peran dan pengaruh yang cukup strategis pada bangsa ini untuk memengaruhi pola pikir dan memberikan literasi keagamaan guna mengarahkan serta membekali umat mencintai kerukunan dan persatuan, khususnya di dunia maya.
 
"Ya, tentunya tokoh agama itu berada pada posisi yang sangat didengar oleh masyarakat. Indonesia ini adalah negara yang agamis. Nah, ini yang menurut saya marilah kita ciptakan tokoh-tokoh agama ini adalah yang menaungi umat, menaungi bangsa ini dalam kerukunan dan persatuan," kata Kepala Program Studi Kajian Terorisme Universitas Indonesia ini. (Ant/OL-16)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya