Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Asmaul Husna: As-Sami Maha Mendengar Semua Suara tanpa Telinga

Meilani Teniwut
06/6/2024 17:55
Asmaul Husna: As-Sami Maha Mendengar Semua Suara tanpa Telinga
Tulisan Arab As-Sami'.(DOK Instagram.)

BAGI Allah tak ada suara yang terlalu lirih atau suara yang terlalu kencang. Segala bebunyian sama jelasnya bagi pendengaran-Nya. Karenanyalah, salah satu asmaul husna atau nama-nama terindah Allah ialah As-Sami' atau Zat yang Maha Mendengar.

Kali ini kita bahas lebih mendalam tentang As-Sami' sebagai salah satu asmaul husna. Simak penjelasannya sebagaimana dilansir @limofficial_lirboyo di Instagram.

Makna As-Sami'

Allah SWT punya banyak asma (nama). Salah satunya ialah As-Samī' alias Zat Yang Maha Mendengar. 

Baca juga: Asmaul Husna Allah Al-Hasib yang Mencukupi Semua Kebutuhan Makhluk

Imam Al-Ghazali mendefinisikan As-Samī' sebagai Zat yang tidak ada bunyi yang luput dari jangkauan-Nya, meski samar sekali pun. Allah SWT menangkap bunyi semut hitam yang merayap di atas batu pada malam yang kelam. 

Dia pun mendengar pujian yang dihaturkan hamba-hamba-Nya lantas mengganjar mereka serta doa yang diharapkan mereka, lalu mengabulkannya.

Baca juga: Asmaul Husna: Al-Hafizh Maha Menjaga Semua yang Bertolak Belakang

Beda dengan makhluk

Namun, Allah SWT tidak selayaknya makhluk yang mendengar lewat alat seperti telinga. Allah SWT mendengar tanpa melalui perantara sebagaimana Dia berbicara tanpa memakai lisan. Pendengaran Allah suci dari cara-cara yang ditempuh makhluk. 

Manusia juga punya kemampuan mendengar. Namun, pendengaran manusia serbaterbatas. Ada kalanya bunyi terlalu lirih dan ada kalanya terlalu kencang, sehingga pendengaran manusia tidak mampu menangkapnya secara sempurna, bahkan tak mampu sama sekali. 

Baca juga: Dua Makna Al-Muqith sebagai Asmaul Husna Allah

Hikmah As-Sami'

Menurut Imam Al-Ghazali, dengan memahami makna Allah sebagai As-Samī' sebagaimana dijelaskan, ada dua hal yang harus kita penuhi. Pertama, kita harus menjaga lisan, sebab Allah Maha Mendengar. 

Kedua, kita mesti memahami bahwa kita diciptakan dengan kemampuan mendengar tidak lain untuk mendengar kalamullah, kitab yang diturunkan oleh-Nya, dan hadis Rasulullah SAW. Dengan demikian, kita memperoleh petunjuk menuju jalan yang diridai-Nya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik