BERAGAM ancaman bencana, khususnya hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, yang kerap kali terjadi di Indonesia, menjadikan sistem peringatan dini sebagai elemen penting dalam membangun kesiapsiagaan di tengah masyarakat.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Peringatan Dini melakukan evaluasi diseminasi peringatan dini bersama BPBD Provinsi di seluruh Indonesia guna mewujudkan penyebarluasan informasi peringatan dini bencana yang efektif, mudah dipahami dan mampu direspon oleh masyarakat.
Koordinator Tim 7 Downstream Rucky Nurul Wursanty Dewi mengatakan bahwa mayoritas daerah telah memiliki tim siaga bencana dan melakukan berbagai langkah kesiapsiagaan. Itu sebagai bentuk respons masyarakat terhadap sistem peringatan dini yang dibuat di wilayahnya.
Baca juga: Mencari Solusi dalam Menghadapi Ancaman Bencana
“Mayoritas daerah telah memahami sistem peringatan dini yang dibuat. Daerah juga memiliki tim siaga bencana dan melakukan simulasi peringatan dini, sehingga masyarakat semakin memahami dan mampu merespons secara tepat,” ujar Rucky secara virtual, Kamis (8/9).
Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi turut menegaskan bahwa sistem peringatan dini bencana terpadu harus diiringi dengan kapasitas masyarakat. “Dalam kurun waktu 2 tahun lebih, BNPB mengupayakan diseminasi informasi peringatan dini bencana secara harian dan bulanan," jelasnya.
Baca juga: BMKG: Warga Jawa Barat Waspadai Bencana Hidrometeorologi
"Terutama untuk bencana hidrometeorologi melalui WhatsApp Group dan surat bulanan, serta melalui situs Peringatan Dini BNPB. Hal ini memudahkan akses masyarakat, agar dapat memahami dan melahirkan respons terhadap informasi," imbuh Prasinta.
Kegiatan evaluasi dilakukan dengan mengirimkan formulir pertanyaan berupa kuesioner kepada BPBD di seluruh provinsi sebagai responden. Jawaban dari pertanyaan tersebut kemudian diolah dan dianalisis.
Kemudian, menghasilkan kesimpulan yang diharapkan meningkatkan efisiensi dan akurasi dari diseminasi informasi peringatan dini bencana kepada daerah. Hasil analisis menunjukkan diseminasi informasi dirasakan bermanfaat dalam upaya pencegahan bencana.(OL-11)