Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
ORANG dengan HIV/ AIDS atau ODHA seringkali menarik diri dari lingkungan sosial. Padahal banyak ODHA yang juga memiliki potensi untuk lingkungannya.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jabar Dodo Suhendar mengatakan, seseorang
setelah mengetahui dirinya terinfeksi HIV/AIDS biasanya akan menarik
diri dari pergaulan sosial. Semua potensi dirinya pun terkubur.
"Mereka memiliki kendala dalam interaksi sosial, berkurang dalam
kemandirian sosial karena stigma negatif. Salah satu tugas kita adalah
membantu mereka untuk kembali aktif dan produktif dalam lingkungan
sosialnya,"kata Dodo Suhendar, di Bandung, Rabu (7/9).
Dodo menegaskan, dalam meluruskan stigma negatif terhadap ODHA perlu
kolaborasi semua pihak. Bukan hanya dari Dinas Kesehatan atau Dinas
Sosial, melainkan juga dari organisasi masyarakat lainnya.
Dinas Sosial sendiri memiliki beberapa program agar ODHA dapat kembali berinteraksi dan produktif dalam kehidupannya melalui pemberdayaan sosial. Contohnya antara lain dengan memberikan pelatihan barista di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
"Pemberdayaan sosial harus dilanjutkan. Mereka memiliki potensi dan harus tetap beraktivitas. Silahkan kembali bekerja, bermusik, berolahraga, di bidang jasa atau yang lainnya sesuai dengan
kemampuannya," kata Dodo.
Jika ODHA kembali dalam lingkungan sosialnya, bahkan produktif secara
ekonomi, setidaknya, menurut Dodo, hal itu akan mengurangi stigma
negatif di masyarakat. Dia pun mengajak kepada semua pihak untuk
memetakan keberadaan ODHA dan potensi mereka yang dapat terus
dikembangkan di masyarakat.
Bantuan sosial
Apalagi, menurut dia, ODHA dari kalangan keluarga miskin juga berhak untuk mendapatkan bantuan sosial. "Jika mereka dari keluarga tak mampu bisa memanfaatkan bantuan sosial. Mereka juga memiliki hak yang sama untuk mengakses bansos, bantuan sembako, BPJS hingga KIP (Kartu Indonesia Pintar)."
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jabar Ryan Bayusantika Ristandi menambahkan data Dinkes Jabar selama 2021, menunjukkan penambahan kasus HIV positif sebanyak 5.444 orang, dan 4.165 di antaranya kini rutin menjalani pengobatan.
Pada semester pertama 2022 (Januari-Juni), tercatat penambahan kasus
sebanyak 3.744 orang, dan 2.850 orang telah menjalani pengobatan rutin.
Adapun di tahun 2021, lima besar wilayah di Jabar tercatat yang
mengalami penambahan kasus HIV positif, yakni Kota Bandung (869),
Kabupaten Bogor (429), Bekasi (390), Kota Bogor (388) dan Kabupaten
Indramayu (353). Sedangkan dari Januari-Juni 2022, lima besarnya adalah
Kota Bandung (410), Kabupaten Bogor (365), Kota Bekasi (365), Kabupaten
Indramayu (252) dan Kabupaten Bekasi (217). (N-2)
Perkembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), membuat anak-anak berisiko ketergantungan dengan hal tersebut yang dapat mengurangi interaksi sosial mereka.
Bingung menjenguk orang sakit? Temukan ide hadiah & etika berkunjung yang tepat agar kunjunganmu bermakna dan suportif!
Namimah: Kupas tuntas konsep etika sosial tentang namimah. Pelajari definisi, dampak buruk, dan cara menghindarinya dalam kehidupan bermasyarakat.
Pelajari teori sosiologi: interaksi sosial, struktur masyarakat, perubahan sosial, dan dinamika kelompok. Analisis mendalam untuk pemahaman komprehensif.
Norma masyarakat fondasi harmoni! Pelajari peran pentingnya: aturan tak tertulis, pembentuk perilaku, penjaga ketertiban, dan pilar kehidupan sosial,
Jejak Interaksi: Kontak Sosial Sekunder. Temukan jejak interaksi sosial sekunder: definisi, contoh, dan dampaknya. Pelajari bagaimana kontak tak langsung membentuk masyarakat modern.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved