Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

UKI, Jawaharlal Nehru University, dan UMJ Bahas Pembangunan Berkelanjutan di Indo-Pasifik

Mediaindonesia.com
31/8/2022 11:27
UKI, Jawaharlal Nehru University, dan UMJ Bahas Pembangunan Berkelanjutan di Indo-Pasifik
Asia-Pacific Conference 2 dengan tema 'Sustainable Development in Indo-Pacific' di Auditorium Graha William Soeryadjaya UKI Cawang, Jakarta.(Ist/UKI)

UNIVERSITAS Kristen Indonesia (UKI) berkolaborasi dengan Jawaharlal Nehru University dan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menyelenggarakan Asia-Pacific Conference 2 dengan tema “Sustainable Development in Indo-Pacific”.

Konferensi Internasional yang berlangsung tanggal 30 Agustus 2022 ini berlangsung secara hybrid di Auditorium Graha William Soeryadjaya UKI Cawang, Jakarta.

Ketua pelaksana Asia-Pacific Conference 2, Darynaufal Mulyaman, S.S., M.Si menjelaskan,” Asia-Pacific Conference merupakan acara tahunan Prodi Hubungan Internasional Fisipol UKI."

"Dengan  tema pembangunan berkelanjutan kami  ingin membumikan fokus prodi Hubungan Internasional Fisipol UKI. Prodi Hubungan Internasional memiliki fokus Pembanguan Berkelanjutan atau yang dikenal dengan SDG atau Sustainable Development Goals,” jelas Darynaufal.

“Prodi Hubungan Internasional Fisipol UKI melihat bahwa pandemi mempengaruhi beberapa aspek perekonomian, sosial, lingkungan dan juga kesehatan. Maka kami menekankan pentingnya Pembangunan Berkelanjutan dengan empat pilar yaitu pembangunan sosial, pembangunan lingkungan, pembangunan ekonomi dan pembangunan hukum dan tata kelola,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini dilakukan juga penandatanganan kerja sama antara UKI dengan Universitas Muhammdiyah Jakarta. Selain itu UKI sudah bekerja sama dengan Jawaharlal Nehru University.

Baca juga: Para Mahasiswa Diundang Lakukan Penelitian Potensi Pangan Lokal

Dalam kesempatan ini dilakukan juga penandatanganan kerja sama antara UKI dengan Universitas Muhammdiyah Jakarta. Selain itu UKI sudah bekerja sama dengan Jawaharlal Nehru University.

“Kerja sama trilateral ini dilakukan dalam bidang tri dharma perguruan tinggi yaitu penelitian, pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. Asia-Pacific Conference 2 ini juga merupakan hasil dari implementasi penandatanganan kerja sama antara UKI dan Jawaharlal Nehru University, dengan melibatkan mahasiswa Prodi HI Fisipol UKI dan mengundang masyarakat umum untuk ikut serta hadir di konferensi internasional ini,” tutur Darynaufal Mulyaman yang juga merupakan Dosen Prodi HI Fisipol UKI.

Konferensi Internasional Asia-Pacific Conference 2 menghadirkan keynote speaker, Koordinator Tim Ahli di Sekretariat SDGs Indonesia, Bappenas, Yanuar Nugroho, Ph.D dan dibuka secara resmi oleh Rektor UKI, Dr. Dhaniswara K. Harjono, S.H., M.H., MBA.

Yanuar Nugroho menjelaskan bagaimana SDGs bisa mendarat di Indonesia dan bagaimana implementasinya di Indonesia sesuai dengan regulasi president no. 59/2017. Perlunya mapping daerah daerah yang tertinggal dan perlu adanya monitoring, evaluation, dan reporting.

Konferensi internasional ini melibatkan narasumber dari berbagai negara, diantaranya Dr. Gautam Kumar Jha (Associate Professor Jawaharlal Nehru University, India), Dr. Marecon C. Viray (Associate Professor Mindanao State University, Philippines), Prof. Dr. Mohd. Kamarulnizam Abdullah (Professor at Institute of Malaysia and Universiti Kebangsaan Malaysia), Angel Damayanti, Ph.D. ( director- Center for Security and Foreign Affairs Studies, Universitas Kristen Indonesia), Cecep Efendi, MPhil. Ph.D (Director General Centre on Integrated Rural Development for Asia and the Pacific & Professor Universitas Muhammadiyah Jakarta), Yanuar Nugroho, Ph.D ( Coordinator of Expert Team at National SDGs Secretariat of Indonesia Bappenas).

Para narasumber memaparkan mengenai SDG’s dan implementasinya di negara-negara yang ada di Kawasan Asia Pasific, seperti India, Malaysia, Filipina, Indonesia.

Gautam Khumar Jha menjelaskan bahwa Indo-Pasific adalah Kawasan paling makmur dalam segi ekonomi seperti India, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Taiwan, Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Serta tantangan yang dihadapi oleh Kawasan Indo-Pasific seperti ancaman untuk Korea Selatan dan Jepang dari Korea Utara.

Angel Damayanti menambahkan bahwa salah salah satu ancaman keamanan yang ada di Kawasan Indo-Pasific dan SDGs adalah islamophobia. Human Security dalam SDGs berarti menjaga keberlangungan hidup dan sistem masyarakat serta menjaga terhadap hak dan hakikat individu sebagai manusia.

Lalu Marecon C. Viray dan Cecep Effendi menambahkan dari segi lingkungan dan melihat area pedesaan dalam SDGs. Pengelolaan lingkungan dengan focus khusus pada penghijauan ekologi merupakan salah satu bidang prioritas dalam pemerintahan daerah di samping hal-hal lainnya.

Kebijakan fiskal menghasilkan sumber daya public domestic dan mendorong pengeluaran public yang lebih efektif, menciptakan ruang fiskal untuk investasi prioritas dan mendukung reformasi fiskal yang lebih luas.

Asia Pacific Conference 2 diikuti peserta dari berbagai manca negara, diantaranya Sri Lanka, Thailand, India, Cina, Filipina, Kamboja dan Indonesia. Ada sekitar 30 pemakalah dari berbagai negara yang terbagi menjadi 4 jalur yaitu keamanan, lingkungan, hukum dan tata kelola, dan sosial ekonomi.

Setiap peserta akan presentasi makalah dihadapan reviewer ahli dari UKI. Makalah dari Asia-Pacific Conference 2.0 akan diterbitkan ke dalam layanan jurnal dan proceeding, di antaranya Jurnal Jawaharlal Nehru University, Jurnal Asia Pacific Studies (Jurnal Prodi HI), Jurnal Fisipol UKI, Jurnal Independence Fisip UMJ, dan Jurnal ISAFIS (Indonesian Student Association for International Studies). Acara ini didukung oleh INADIS (Indonesian Institute of Advance International Studies), ISAFIS, Himahi UAI, Himahi Unas, Himahi Unmul, Sejuta Cita, dan Surplus Indonesia. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik