Kamis 25 Agustus 2022, 14:30 WIB

Mengenal Jenis-Jenis Awan dan Ciri-Cirinya

Joan Imanuella Hanna Pangemanan | Humaniora
Mengenal Jenis-Jenis Awan dan Ciri-Cirinya

Antara/Basri Marzuki.
Awan hitam menyelimuti langit di kawasan Kelurahan Duyu, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (31/7/2022).

 

TERLIHAT seperti kapas di langit yang biru, awan merupakan benda langit yang terdiri dari partikel-partikel air di atmosfer yang tergabung menjadi satu. Awan terbentuk akibat pengembunan atau pemadatan uap air di udara setelah melampaui keadaan jenuh.

Ada berbagai jenis awan di langit berdasarkan tingkatannya dibagi menjadi empat, yaitu awan tinggi, awan menengah, awan rendah, dan awan dengan perkembangan vertikal. Setiap jenis awan memiliki karakteristik masing-masing. Hal itu tergantung pada daya tampung air yang bisa diangkut oleh awan. Suhu pada awan juga dapat memengaruhi karakteristik awan tersebut.

Jenis awan berdasarkan tingkatannya

1. Tingkatan awan tinggi: awan cirrus, awan cirrocumulus, awan cirrostratus.
2. Tingkatan awan menengah: awan alto cumulus, awan altostratus.
3. Tingkatan awan rendah: awan strato cumulus, awan stratus, awan nimbostratus.
4. Tingkatan awan dengan perkembangan vertikal: awan cumulus, awan cumulonimbus.

Ketinggian awan berdasarkan tingkatannya

1. Tingkatan awan tinggi berada di ketinggian lebih dari 6.000 meter.
2. Tingkatan awan menengah berada pada ketinggian 2.000 sampai 6.000 meter.
3. Tingkatan awan rendah berada pada ketinggian 2.000 meter.
4. Tingkatan awan dengan perkembangan vertikal muncul saat udara naik dan berada pada ketinggian 500-1.500 meter.

Tingkatan awan tinggi

1. Awan cirrus

Awan cirrus merupakan awan yang berwarna putih terpisah dan memiliki serat halus disertai dengan efek kilau layaknya sutra. Awan cirrus tersusun dari partikel kristal es dengan karakter transparan yang bergantung pada suhu dari pemisah kristal tersebut.

2. Awan cirrostratus

Awan jenis ini berbentuk seperti kelambu berwarna putih yang tipis dan bertekstur halus, lembut, juga mengental. Awan cirrostratus dapat menutupi langit secara sempurna karena ukurannya yang sangat lebar dan luas.

3. Awan cirrocumulus

Dengan bentuk seperti ombak, awan ini tampak seperti terdegradasi oleh dua awan lain yakni awan cirrus dan cirrostratus. Awan ini juga dapat berbentuk bulat, kecil, putih seperti domba di padang rumput.

Tingkatan awan menengah

1. Awan altocumulus

Ciri-ciri dari awan altocumulus antara lain memiliki warna putih sampai abu-abu disertai dengan lapisan dan berserat yang biasanya berkerumun dan satu layer yang berada di bagian tengah awan tersebut. Layer itu membuat bagian tengah dari awan altocumulus terlihat lebih tebal, tetapi sisi-sisinya tetap terlihat tipis.

2. Awan altostratus

Awan altostratus memiliki warna yang kebiru-biruan dan bentuk seperti serat. Jika melihat awan ini di langit dengan ketebalan yang cukup, kemungkinan hujan akan turun ke permukaan Bumi. Awan ini akan terbentuk pada rentang siang atau malam dan akan menghilang jika Matahari sudah terbit.

Tingkatan awan rendah

1. Awan stratocumulus

Awan stratocumulus punya bentuk mirip dengan sarang tawon atau sarang lebah. Awan ini juga dapat menyebabkan hujan jatuh, tetapi hujan yang dibawa oleh awan ini hanyalah hujan lokal.

2. Awan stratus

Awan stratus dapat menghasilkan gerimis apabila awan ini cukup tebal. Ciri-ciri dari awan ini ialah memiliki warna abu-abu dan garis yang bersinar dengan sangat jelas apabila tersingkap melalui celah.

3. Awan nimbostratus

Terbentuk dari penebalan awan altostratus, awan ini berwarna relatif lebih gelap dan abu-abu. Awan ini berpotensi untuk menghasilkan hujan deras yang berkepanjangan. Awan ini punya bentuk yang tidak beraturan dan memiliki ketebalan luas yang mampu menutupi langit dengan sempurna. Alhasil, cahaya matahari tidak bisa menembus kegelapan yang disebabkan oleh awan ini.

Tingkatan awan dengan perkembangan vertikal

1. Awan cumulus

Awan cumulus merupakan awan yang terlihat terpisah-pisah atau memiliki batas-batas awan yang dapat dilihat dengan jelas. Awan ini berkembang secara vertikal dan menyebabkan penambahan jumlah gundukan pada awan tersebut. 

Dalam proses perkembangannya, awan ini akan berbentuk bulat, kubah, atau seperti menara dan bertekstur kasar. Awan ini akan terbentuk di siang hari ketika udara naik dalam proses konveksi. Awan cumulus juga dapat terbentuk karena faktor ketidakstabilan dari lapisan atmosfer dan jika ketidakstabilan tersebut terus berlanjut, awan jenis ini dapat menjadi awan cumulonimbus.

2. Awan cumulonimbus

Awan jenis ini dikenal sebagai pembawa hujan. Bagian atas awan ini terlihat berserat dan berbentuk rata serta bagian bawahnya tampak sangat gelap. Awan cumulonimbus sebanyak mungkin dihindari oleh para pilot karena dapat menyebabkan kecelakaan pada pesawat yang tengah beroperasi. (OL-14)

Baca Juga

MI/Idep.

Orangtua Kerap Kali Sepelekan Kesehatan Kulit Bayi

👤Mediaindonesia.com 🕔Selasa 28 Maret 2023, 22:28 WIB
Salah satu masalah kulit yang paling sering dialami bayi karena kelalaian orangtua ialah ruam popok atau diaper...
MI/Caksono.

Serangan Epilepsi yang Lama Ganggu Perkembangan Otak Anak

👤Mediaindonesia.com 🕔Selasa 28 Maret 2023, 22:16 WIB
Serangan kejang atau epilepsi yang berlangsung lama dapat mengganggu perkembangan otak dan motorik kasar pada anak. Sebagian besar...
Ist

Masalah Ruam Popok pada Bayi Bisa Membuat Ibu Kelelahan dan Kurang Tidur

👤mediaindonesia.com 🕔Selasa 28 Maret 2023, 22:11 WIB
Masalah ruam popok ini tidak hanya mempengaruhi si kecil, tetapi turut mempengaruhi...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya