Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PLASTIK-PLASTIK berukuran kecil berisi daging kurban terlihat berjejer di bentangan terpal dan siap dibagikan kepada warga. Pemandangan itu terlihat di sejumlah tempat pemotongan hewan kurban yang ada di wilayah Bogor, Jawa Barat.
Melihat hal tersebut, upaya untuk mengurangi sampah plastik saat pelaksanaan kurban di masa Idul Adha nampaknya masih sulit dilakukan oleh warga. Hal itu dibenarkan oleh Dodi, salah satu pengurus pemotongan hewan kurban di wilayah Ciomas, Bogor.
Baca juga: Mulai 17 Juli, Penumpang KA Jarak Jauh Wajib Vaksin Booster
"Ya, saat ini kami memang masih pakai plastik untuk distribusi hewan kurban ke warga karena lebih praktis," kata Dodi saat ditemui, Minggu (10/7).
Ia mengungkapkan, di Idul Adha kali ini, pihaknya menerima hewan kurban kambing sebanyak 10 ekor dan sapi 6 ekor. Dengan demikian, diperkirakan akan ada lebih dari 50 bungkus hewan kurban yang akan dibagikan kepada warga sekitar.
Ia mengakui, sebenarnya telah ada imbauan dari pemerintah daerah untuk menghindari penggunaan kantong plastik sekali pakai untuk distribusi hewan kurban. Namun, ia mengungkapkan bahwa wadah lainnya seperti daun, besek atau plastik ramah lingkungan harganya mahal dan masih sulit untuk didapatkan.
"Sebenarnya dari dua tahun lalu kami sudah punya niatan untuk menggunakan wadah ramah lingkungan. Tapi memang setelah disurvei, harganya lebih mahal daripada plastik sekali pakai," ucap dia.
Hal senada juga dikeluhkan oleh pengurus pemotongan kurban di wilayah Salabenda, Bogor. Ia menyatakan bahkan sosialisasi pemerintah daerah terkait imbauan untuk menghindari plastik sekali pakai saat Idul Adha belum dilakukan secara masif.
"Kami malah belum mengetahui adanya imbauan itu. Mungkin diharapkan nantinya pemda bisa lebih masif melakukan sosialisasi dan memberikan percontohan untuk pelaksanaan di tingkat masyarakat," pungkas dia.
Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah mengeluarkan Surat Edaran Menteri LHK tentang Pelaksanaan Hari Raya Idul Adha tanpa Sampah Plastik. Berdasarkan perkiraan KLHK, jumlah konsumsi hewan kurban 2022 diprediksi sebanyak 1.814.403 ekor. Dengan demikian, Idul Adha kali ini berpotensi menghasilkan sampah plastik sebanyak 124.265.950 lembar.
Karenanya, KLHK mengimbau masyarakat untuk menggunakan wadah ramah lingkungan saat distribusi hewan kurban.
"Kami mohon gubernur, walikota dan bupati dapat menyebarluaskan Idul Adha tanpa plastik ini kepada lingkungannya. Hal itu dilakukan untuk menjaga semangat kondisi minim sampah dan antisipasi jumlah timbulan sampah yang melonjak dan menjaga lingkungan yang bersih dan sehat," tegas Direktur Pengurangan Sampah KLHK Sinta Saptarina. (OL-6)
Kota Cilegon, Banten siap memanfaatkan aspal dari bahan plastik sepanjang 20 kilometer.
Pada 2018, mengaspal 6.372 meter area pabrik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, Banten, Indonesia.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal melarang tempat-tempat perbelanjaan menggunakan kantong plastik sekali pakai. Aturan tersebut berlaku efektif 1 Juli 2020.
Perlahan, pembeli yang datang berbelanja sudah menyadari adanya kebijakan itu. Namun, mereka tetap mau membayar daripada harus membawa kantong sendiri dari rumah.
Dari sosialisasi rancangan pergub yang telah dilakukan sejak awal Januari, lebih dari 50% pedagang pasar tradisional dan retailer serta masyarakat setuju penerapan pergub itu.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan alasan bahwa pergub tersebut belum disahkan karena masih ada poin-poin yang harus dibereskan oleh Dinas Lingkungan Hidup.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved