Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
TAMAN Nasional (TN) Komodo hanya mampu menampung maksimal 292 ribu wisatawan pertahunnya. Hal itu diungkapkan Ketua Tim Ahli Kajian Daya Dukung Berbasis Jasa Ekosistem di TN Komodo Iman Firmansyah.
"Namun, kami memproyeksikan bahwa pada 2045 ada sebanyak 479 ribu wisatawan yang berkunjung. Artinya akan ada tekanan yang dialami TN Komodo," kata Iman di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Senin (27/6).
Baca juga: Pengunjung Taman Nasional Komodo Bakal Dibatasi
Selain itu, Iman juga memproyeksikan bahwa lahan yang kini hanya digunakan sekitar 9 hektare di sekitar Pulau Komodo untuk kawasan permukiman penduduk akan meningkat menjadi 26 hektare pada 2045 mendatang. Selain itu, suhu di Pulau Komodo juga diproyeksikan akan mengalami kenaikan dari yang tadinya 27,4 derajat celcius pada 2015 menjadi hampir 28 derajat celcius pada 2045.
"Di sinilah pentingnya kajian mengenai daya dukung dan daya tampung TN Komodo dilakukan agar upaya konservasi yang dilakukan di TN Komodo dapat berjalan baik," tegas Iman.
Iman menyatakan, nilai jasa ekosistem TN Komodo bisa mencapai Rp23 triliun pada 2045 mendatang. Nilai jasa itu didapatkan dari perhitungan ruang tinggal, oksigen dan pemanfaatan biodiversitas.
Tapi, jika TN Komodo dibiarkan berjalan seperti saat ini tanpa adanya pembatasan, yakni dengan membiarkan pengunjung melebihi 292 ribu pertahun, juga pembiaran pembukaan tutupan lahan untuk permukiman, maka pemerintah akan kehilangan Rp11 triliun nilai jasa ekonomi yang berpotensi dihasilkan dari TN Komodo.
Namun, jika dilakukan pembatasan pada jumlah maksimal pengunjung dan bukaan tutupan lahan, maka kerugian yang ditanggung akibat kehilangan nilai jasa ekonomi hanya akan mencapai Rp10 miliar pertahun.
Untuk mewujudkan keberlanjutan kawasan wisata TN Komodo, Iman merekomendasikan sejumlah hal. Pertama, membatasi daya tampung tempat wisata di Pulau Komodo.
"Kami sekarang sedang melakukan pengkajian, untuk tetap mempertahankan nilai ekonomi dari kegiatan wisata tapi dengan menurunkan kuantitas pengunjung. Misalnya, nnati akan kita kemas paket wisata dari yang tadinya 2 hari menjadi 3 hari dengan fasilitas-fasilitas yang mumpuni," beber dia.
Dalam hal pengelolaan pengunjung, ia menegaskan bahwa perlu menentukan nilai kunjungan berbasis WTP dan beban lingkungan sebagai biaya konservasi antara Rp2,9 juta hingga Rp5,8 juta.
Selain itu, dirinya merekomendasikan sejumlah hal dalam penataan konservasi. Diantaranya membuat water point untuk satwa di kawasan Pulau Komodo, surplus satwa mangsa dengan relokasi ke daerah lain, melakukan penanaman tanaman endemik termasuk antisipasi climate change dan optimalisasi pengelolaan sampah.
Tidak hanya di darat, Iman menegaskan bahwa pengelolaan harus dilakukan di wilayah perairan, dengan melakukan transplantasi terumbu karang minimal 100 sampai 150 hektare per 3 tahun. Selain itu, membatasi jumlah kapal yang menginap di tengah laut dan melakukan pemantauan kualitas air secara berkala.
"Selain itu, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, perlu dibuat sistem biaya konservasi yang digabungkan dengan cinderamata dari masyarakat, mewajibkan wisatawan mendapat cinderamata melalui biaya dalam satu paket," pungkas dia. (OL-6)
Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) akan menerapkan sistem buka tutup aktivitas pariwisata di kawasan Taman Nasional (TN) Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2025 mendatang.
KLHK berencana melakukan penutupan secara berkala Taman Nasional Komodo dari aktivitas pariwisata pada 2025.
Wisata medis menjadi jenis liburan ini populer terutama untuk bidang estetika seperti operasi plastik dan transplantasi rambut.
Kegiatan penanaman pohon bertajuk "Polri Lestarikan Negeri, Penghijauan Sejak Dini" ini juga dilangsungkan serempak di seluruh 34 Polda, l 510 Polres dan 5.034 Polsek.
Selain penanaman mangrove, ada juga kegiatan revitalisasi fasilitas wisata, dan pembersihan sampah di kawasan pariwisata super premium tersebut.
Penutupan suatu taman nasional atau bagian dari taman nasional (termasuk TN Komodo) merupakan kewenangan KLHK sebagaimana diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 1990
Discovery Kartika Plaza Hotel adalah hotel bintang lima yang terletak di tepi pantai Kuta Bali, terus menjadi pilihan utama bagi wisatawan global berkat keramahtamahannya
Kota Batam kian mengukuhkan diri sebagai destinasi unggulan wisata dan investasi di Asia Tenggara. Sepanjang 2024 hingga awal 2025, jumlah kunjungan wisatawan melonjak
Kunjungan wisatawan selama libur panjang seperti Hari Kenaikan Yesus Kristus, memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.
Fasilitas Sunlake Waterfront Resort & Convention mencakup berbagai restoran tematik, pusat kebugaran, lapangan tenis, spa, serta ballroom dan ruang pertemuan.
Pembuatan saung kamar mandi ini sangat berguna bukan hanya untuk masyarakat tetapi juga wisatawan agar lebih nyaman saat ke saung.
Pantai ini menawarkan pesona pasir putih halus yang berpadu dengan air laut biru kehijauan yang menenangkan, serta panorama matahari terbenam yang memukau.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved