Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Separuh Jemaah Haji Indonesia Telah Berada di Mekah

Ferdian Ananda Majni
22/6/2022 22:15
Separuh Jemaah Haji Indonesia Telah Berada di Mekah
Ilustrasi(MI/Ramdani)

PANITIA Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kementerian Agama RI mencatat sudah lebih separuh jumlah jemaah haji Indonesia saat ini sudah berada di Makkah untuk melakukan serangkaian ibadah haji.

Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Akhmad Fauzin mengatakan sampai dengan hari ini, jemaah haji reguler asal Indonesia yang sudah tiba di Arab Saudi telah mencapai 53.830 sedang untuk jemaah haji khusus mencapai 1.745.

"Jumlah jemaah tersebut baik yang mendarat di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMMA) Madinah atau gelombang I dan jemaah yang mendarat di Bandara Internasional King Abdulaziz (BUIKA) Jeddah atau gelombang II," kata Akhmad dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (22/6).

Dari jumlah 53.830 jemaah hari reguler, sebanyak 32.361 jemaah saat ini sudah berada di Makkah. Mereka tiba di Makkah melalui dua jalur, yakni 24.815 jemaah merupakan pergeseran dari Madinah serta 7.546 jemaah mendarat di Jeddah

Sementara itu, melihat kondisi Mekah yang masih pandemi, cenderung berdebu dan cukup panas, Kasi Kesehatan Daker Makkah PPIH Arab Saudi dr M. Imran Saleh, mengingatkan seluruh jemaah untuk tetap taat bermasker.

“Selain karena pandemi, masker juga bisa mencegah pneumonia atau infeksi yang menimbulkan peradangan pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru,” kata Imran di Mekah.

Dari tahun ke tahun, kasus pneumonia jemaah haji selalu tinggi. Penyebabnya tidak lain karena udara berdebu dan cuaca yang cukup panas.

Selain itu, jemaah juga diimbau menghindari sengatan terik mentari berlebihan agar tidak mengalami dehidrasi.

Imran menyarankan agar jemaah minum air putih sesering mungkin. Minum sebelum haus adalah hal yang harus dilakukan selama di Arab Saudi.

“Sekarang cuaca panas sekali, selain minum sebelum haus juga gunakan payung jika ke luar ruangan di jam 9 sampai 5 sore. Jangan lupa bawa semprotan air untuk mendinginkan permukaan kulit, juga selalu gunakan alas kaki,” ujarnya.

Dengan kondisi panas dengan kelembapan di Arab Saudi yang kurang dari 20 persen, panas akan sangat menyengat dan berpotensi membuat jemaah mengalami heat stroke.

“Serangan panas akan sebabkan gangguan organ. Sebelumnya muncul gejala kelelahan karena panas bisanya pusing dan mual,” katanya.

Jika mengalami pusing, maka jemaah diminta segera minum dan membasahi kepala dengan air dingin. Dengan pembasahan, maka proses panas di tubuh diharapkan bisa segera dihentikan.

Ini juga yang membuat di Masjidil Haram tersedia air zam-zam dua jenis. Yakni dingin untuk membasuh wajah dan suhu normal untuk diminum. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya