Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
BANJIR parah terjadi di Kota Cimahi yang dipicu hujan deras pada Senin (21/8) sore. Bencana itu menyebabkan lalu lintas lumpuh karena kendaraan tidak bisa melintasi genangan banjir.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Cimahi, Ngatiyana menduga penyebab banjir akibat pendangkalan sungai sehingga air hujan meluap ke jalan raya. "Perlu normalisasi sungai, masyarakat juga dilibatkan untuk merawat dengan cara tidak membuang sampah ke sungai," kata Ngatiyana, Selasa (21/6).
Banjir di Jalan Mahar Martanegara menyebabkan pengendara sepeda motor terjatuh lalu terseret air karena kuatnya arus. Peristiwa pengendara terseret banjir bukan kali ini saja tetapi sering setiap kali hujan deras.
"Penyebab motor itu terseret karena intensitas hujan tinggi, sudah sering ada korban, termasuk kemarin, nanti kami perbaiki. Kami imbau jika membahayakan sebaiknya tidak mendekat, pengguna kendaraan harus menjaga diri," ucapnya.
Ia mengatakan, Pemkot Cimahi terus berupaya agar permasalahan banjir segera dituntaskan. Salah satunya membangun kolam retensi bekerja sama dengan Pemkot Bandung di Kelurahan Pasir Kaliki, Kecamatan Cimahi Utara. Kendati manfaatnya belum dirasakan langsung, lanjut dia, dengan keberadaan kolam retensi ini, banjir bisa lebih cepat surut.
"Keberadaan kolam retensi tersebut belum maksimal karena masih dalam proses pembangunan. Tetapi tahun depan, pembangunannya sudah memasuki tahap akhir, ditargetkan bisa menampung hingga 50 ribu liter," ungkapnya.
Sedangkan permasalahan banjir Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, dia menambahkan, hingga saat ini masih terkendala pembebasan lahan. Sebab pihaknya merencanakan pembangunan embung di Margaasih yang masuk ke wilayah Kabupaten Bandung.
"Kita masih tahap komunikasi dengan Pemkab Bandung karena wilayahnya ada di sana, perlu kerjasama antar daerah. Nanti (rencana pembangunan embung) dibawa ke provinsi untuk penanganannya, soalnya ini kan melibatkan dua daerah, Cimahi dan Kabupaten Bandung," tambah Ngatiyana. (OL-15)
Abdul Muhari pun mengimbau kepada seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Rusaknya ekosistem hulu DAS Citarum secara signifikan meningkatkan bencana banjir di daerah-daerah di sekitar wilayah Bandung, terutama di Bandung Selatan.
Hingga Rabu, (21/5) para korban banjir Grobogan telah lima hari menginap di pengungsian. Mereka mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) GOR Tanggirejo.
Menko PMK Pratikno menyampaikan pemerintah serius dalam melakukan penanganan banjir Jabodetabek secara terpadu lintas Kementerian dan Lembaga.
Sebagai respons terhadap bencana tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya memastikan layanan kesehatan tetap berjalan bagi para korban bencana banjir.
Cuaca ekstrim yang menyebabkan hujan deras hingga banjir tersebut mengakibatkan 768 gardu distribusi terdampak, sehingga terpaksa dipadamkan sementara demi keselamatan warga.
HUJAN deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, pada Senin (18/8) sore hingga malam hari, mengakibatkan banjir yang merendam puluhan rumah warga.
Banjir besar di Potiskum, Nigeria, merusak ratusan rumah dan memaksa ratusan warga mengungsi.
Mou diteken antara Pemkab Bogor- Pemkab Jawa Barat (Jabar)- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (12/8).
Dari Pemkab Bogor, penandatanganan dilakukan langsung oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto dan dari Provinsi Jabar oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau KDM (Kang Dedi Mulyadi).
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi banjir di wilayah Jabodetabek.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved