Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
BERBAGAI upaya perlu dilakukan untuk menjaga ketersediaan dan mutu vaksin covid-19 yang didistribusikan sehingga vaksin dapat dimanfaatkan secara optimal di fasilitas penyelenggara vaksinasi. Hal itu juga dibutuhkan, terutama vaksin booster guna mengantisipasi kenaikan jumlah kasus covid-19 akibat subvarian omikron BA.4 dan BA.5 yang terus terjadi.
"Kami mendorong agar pemerintah dan masyarakat menggiatkan kembali vaksinasi covid-19 dosis penguat atau booster," kata Ketua Bidang Pengkajian Penyakit Menular PB IDI Agus Dwi Susanto, Selasa (21/6). Vaksinasi booster untuk meningkatkan efektifitas dan antibodi dari vaksin yang sebelumnya telah diinjeksi. Bahkan sosialisasi dan edukasi mengenai protokol kesehatan juga harus diperkuat.
"Masyarakat harus terus diingatkan untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menghindari kerumunan," sebutnya. Terlebih subvarian omikron BA.4 dan BA.5 menjadi pengingat bahwa masih diperlunya menjaga dan memperkuat protokol kesehatan agar aman dari paparan sehingga meminimalisir risiko penularan.
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) itu juga meminta pemerintah melakukan pengkajian ulang kebijakan pelonggaran penggunaan masker sehingga masyarakat tidak benar-benar berhenti memakai masker. "Kami merekomendasikan untuk dikaji kembali jika diperlukan," harapnya.
Tentunya, Bidang Pengkajian Penyakit Menular PB IDI memiliki peran guna menyikapi perkembangan penyakit menular yang masih terjadi di Indonesia. "IDI terus mengamati perkembangan penyakit menular apa saja. Jika dilihat saat ini yang jumlah kasusnya sedang kembali naik adalah covid-19," terangnya.
Berdasarkan laporan yang ada subvarian BA.4 dan BA.5 telah menyebabkan kenaikan kasus di sejumlah negara. Sehingga perlu respons cepat untuk mencegah penyebaran tersebut. "Edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai subvarian BA.4 dan BA.5 harus terus diintensifkan," lanjutnya. Begitu pula peran tenaga medis dalam memberikan sosialisasi dan edukasi menjadi hal penting untuk mencegah penularan dan peningkatan kasus.
Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk melonggarkan penggunaan masker di tengah kondisi covid-19 di Indonesia. Kebijakan itu mulai berlaku pada Rabu (18/5). Namun, dia menekankan penggunaan masker tetap berlaku bagi warga yang berkegiatan di ruangan tertutup dan transportasi publik.
Bahkan penggunaan masker tetap berlaku juga bagi masyarakat yang masuk kategori rentan, lansia, memiliki penyakit bawaan atau komorbid dan gejala covid-19. (H-1)
Meskipun survei serologi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan antibodi pada penerima booster pertama, hal itu tidak serta merta mengabaikan booster kedua
Vaksin booster kedua sangat penting untuk meningkatkan imunitas masyarakat yang pada booster pertama memiliki jarak yang jauh.
Terbitnya vaksin dengan platform mRNA tersebut menambah pilihan vaksinasi primer untuk anak dengan rentang usia 6 bulan sampai kurang dari 12 tahun, selain vaksin Sinovac/Coronava
Agar kenaikan kasus covid-19 di beberapa negara tidak merambat ke Indonesia maka pengawasan di pintu masuk negara juga perlu diperketat
Pada November tahun ini diharapkan ada 5 juta dosis vaksin dalam negeri yang bisa dipakai masyarakat dan pada Desember juga diproduksi 5 juta dosis.
Aplikasi PeduliLindungi dikembangkan untuk memutus mata rantai penularan covid-19, yang tersedia untuk gawai dengan sistem operasi Android dan iOS, serta versi website.
Pengawasan dan pemantauan di pintu masuk internasional tetap ditingkatkan melalui SatuSehat Health Pass (SSHP).
KASUS Covid-19 kembali naik, Pemerintah Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, mewaspadai munculnya Covid-19 JN1 dengan pengawasan ketat di pintu masuk kota.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
"Jadi bukan dari varian yang menginfeksinya. Kelompok dengan kekebalan rendah seperti lansia, orang dengan komorbid, diabetes, hipertensi, gangguan ginjal khususnya yang tidak terkontrol
"Peningkatan Kasus juga tidak ada hubungannya dengan peningkatan kasus di Singapura ya. Di Indonesia bukan lonjakan tapi peningkatan kasus karena dari 60 ke 267 kasus baru dari minggu ini saja,"
WHO menyebut pandemi Disease X yang berpotensi merenggut nyawa 50 juta orang di dunia ini akan lebih parah dari covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved