Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Data Risiko Bencana Global Penting untuk Ketangguhan Dunia

Atalya Puspa
26/5/2022 15:22
Data Risiko Bencana Global Penting untuk Ketangguhan Dunia
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati membagikan platform InaRisk milik Indonesia(ANTARA FOTO/Nyoman Hendra W)

HARUS ada satu platform skala global yang menghimpun data risiko bencana di berbagai negara untuk menuju dunia tangguh bencana. Hal itu merupakan salah satu kesimpulan yang didapatkan dari forum diskusi bertajuk Data Challenges and Solutions for Disaster Risk Management yang dilaksanakan di Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022, Kamis (26/5).

"Pengumpulan data secara global dibutuhkan untuk menciptakan data statistik bencana yang tepat," kata Director, ESCAP, Asia and Pacific Centre for the Development of Disaster Information Management (APDIM) Letizia Rossano, Kamis (26/5).

Letizia menjabarkan, kebijakan dan tindakan pengurangan risiko bencana (PRB) membutuhkan sistem informasi kerugian dan risiko bencana yang berfungsi dan dapat menyediakan data, statistik, dan analisis yang andal dan tepat waktu.

Hal itu, kata dia, menjadi bekal utama bagi negara-negara untuk mengembangkan dan menerapkan strategi dan investasi PRB yang disesuaikan dengan konteks risiko, kerentanan, dampak dan kebutuhan tertentu.

"Agar efektif manajemen risiko bencana perlu memahami perbedaan dampak bencana pada kelompok populasi yang berbeda," ucap dia.

Baca juga: GPDRR ke-7 Tonggak Bersejarah Kerjasama Pengurangan Risiko Bencana

Oleh karena itu, diperlukan pendekatan komprehensif dengan pengambilan keputusan berdasarkan informasi risiko yang inklusif yang didasarkan pada pengumpulan, pembagian, dan penyebaran data terpilah, termasuk menurut jenis kelamin, usia, disabilitas, dan pendapatan. Data tersebut harus akurat, tepat waktu, mutakhir, dapat dipahami, dan tersedia secara luas.

"Selain itu, ada kebutuhan lokalisasi data terkait bencana di mana analisis tingkat global dan nasional dilengkapi dengan data tingkat lokal, yang dapat menginspirasi upaya PRB lokal dan terarah," bebernya,

Dalam forum tersebut, sejumlah negara membagikan langkah best practice mengenai pengumpulan data kebencanaan di negaranya masing-masing. Salah satunya Indonesia.

Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati menceritakan Indonesia memiliki platform InaRisk yang dapat digunakan oleh semua pihak untuk mengakses risiko bencana di berbagai daerah.

Dalam platform tersebut, pemangku kepentingan hingga masyarakat bisa mengakses dan memberikan informasi mengenai bencana yang tengah terjadi dan dampak yang ditimbulkannya.

"Semua orang bisa mengakses itu dan agar pemerintah juga bisa mendapatkan informasi secara cepat. Namun pengumpulan data di berbagai daerah untuk menjadi satu database besar masih kita terus proses hingga saat ini dengan melibatkan pemerintah daerah," ungkap dia.

Hal serupa dilakukan juga oleh Filipina. Dikatakan Undersecretary for Scientific and Technical Services, Philippines, Department of Science and Technology Renato Solidum, peran masyarakat dalam melaporkan bencana dan dampaknya sangat penting untuk menciptakan database terkait dengan risiko bencana yang dapat digunakan di masa depan.

"Hal ini harus terus dikembangkan, mulai dari sisi sains, teknologi di semua stakeholder, agar platform mengenai risiko bencana bisa digunakan semua stakeholder. Dan dunia internasional pun harus saling bertukar informasi," ungkap dia.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya