Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PETERNAK sapi diduga mulai menahan pengiriman sapi ke rumah pemotong an hewan (RPH) hingga permintaan meninggi menjelang Lebaran. Seperti diungkapkan pengelola RPH Ampel Boyolali Aryo Pramono, Selasa (7/6), jumlah sapi yang dibawa ke RPH berkurang jika dibandingkan dengan biasanya. Dia mencontohkan, pada hari kedua Lebaran, hanya 100 sapi yang dikirim ke RPH. Padahal, biasanya RPH mendapat suplai 150 ekor. Pasokan sapi, lanjut dia, bila belajar dari tahun sebelumnya, akan mulai normal menjelang Lebaran. “Menjelang Lebaran, permintaan bisa meningkat hingga tiga sampai empat kali lipat. Saat itu harga daging sapi pasti merangkak naik,” imbuh dia. Hingga kemarin, berdasarkan pantauan Media Indonesia di Pasar Legi dan Pasar Gede Solo, harga daging sapi segar kualitas prima belum turun dari Rp120 ribu per kg.
Yayuk, pemilik toko daging di Pasar Kembang, mengatakan harga daging sapi segar diperkirakan tidak akan turun, malahan naik menjelang Lebaran. Menurut dia, peternak banyak menunda mengirim pasokan hingga memasuki pertengahan Ramadan. Seiring dengan tingginya permintaan, dia memperkirakan menjelang Lebaran harga daging sapi akan lebih dari Rp120 ribu per kg. “Pasokan daging beku impor dengan harga Rp85 ribu per kg hanya berpengaruh di kota besar. Untuk Jawa Tengah yang jadi sentra sapi lokal, sulit menurunkan,” tuturnya. Di Kota Cirebon, Jawa Barat, harga daging sapi kembali naik menjadi Rp125 ribu per kg dari Rp120 ribu pada Minggu (5/6). Diding, pedagang daging sapi di Pasar Kanoman Cirebon, mengaku terpaksa menaikkan harga jual karena harga beli dari RPH Batembat juga melonjak.
Di Karawang, Jawa Barat, harga daging sapi turun Rp10 ribu per kg dari Rp120 ribu menjadi Rp110 ribu. Pedagang daging sapi di Pasar Baru Karawang, Jajang, mengakui pada dua hari sebelum memasuki Ramadan, pedagang bersepakat untuk menaikkan harga daging karena pembelian sangat meningkat. Hanya, lanjut dia, karena pembeli berkurang, pedagang kembali bermufakat menurunkan harga daging sapi. Dia juga mengaku belum mendapatkan pasokan daging sapi beku impor.
Menurutnya, pedagang pasar tradisional kurang menyukai penjualan daging impor. “Pertama konsumen kurang suka daging beku. Selain itu, pedagang jarang punya pendingin,” ucapnya. Menurut pendiri Koperasi Garudayaksa Nusantara Baldatun Center Sukabumi Ade Dasep Zainal Abidin, animo masyarakat terhadap daging sapi beku impor seharga Rp95 ribu per kg cukup baik. Bahkan, koperasi yang dia pimpin telah menjual 1 ton daging sapi beku impor dalam dua hari pada Sabtu (4/6) dan Minggu (5/6). “Alhamdulillah, masyarakat sangat antusias dengan program daging sapi beku ini. Karena permintaan meningkat, pada Minggu kami meminta tambahan,” jelasnya.
Masih terkendali
Sejumlah kepala daerah menjamin suplai dan harga kebutuhan pokok masih aman. Seperti dikatakan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, “Harga semua kebutuhan pokok masih terkendali. Perubahan harga itu dinamika pasar. Ke depannya dilakukan operasi pasar atau tidak, itu tidak penting,” seru Syahrul. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga menegaskan tidak ada permasalahan baik suplai maupun harga pangan. “Baik kebutuhan beras, gula pasir, maupun daging ayam tidak ada yang perlu dirisaukan,” kata Ganjar. (Tim/N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved