Rabu 04 Mei 2022, 20:15 WIB

Komplek Ambarapura Beri Pesan Damai dan Toleransi Saat Idul Fitri

Eko Suprihatno | Humaniora
Komplek Ambarapura Beri Pesan Damai dan Toleransi Saat Idul Fitri

Dok/Khalil Gibran
Para pemuda gereja oikumene ikut membantu pelaksanaan salat ied.

 

TOLERANSI dalam kehidupan sesungguhnya bisa diterjemahkan secara sederhana dalam kehidupan di masyarakat. Hal itu bisa dilakukan tanpa mengganggu dan menimbulkan friksi tajam.

Langkah sederhana itu diperlihatkan Komunitas Remaja Gereja Kristen Oikumene Komplek Kodau V Ambarapura, Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi ketika berlangsung pelaksanaan salat Idul Fitri di lapangan perumahan tersebut, Senin (2/5).

Mereka secara sukarela membantu keamanan ketika kaum muslim sedang melakukan salat ied. Para pemuda berkeliling perumahan dan berjaga di ujung-ujung jalan mengawasi rumah-rumah yang ditinggalkan penghuninya untuk beribadah.

"Bukan sesuatu yang luar biasa sebetulnya, karena di kompleks kami hal itu sudah dilakukan sejak lama. Para pemuda itu sukarela membantu pengamanan bila ada kegiatan seperti ini," ujar seorang warga, Doni Wardana, dalam perbincangan di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (4/5).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pengurus dewan kemakmuran masjid (DKM) ini mengungkapkan bahwa aksi mereka disambut baik warga dan juga pengurus pemerintahan setempat. "Kami berterima kasih kepada mereka yang dengan sukarela melakukan hal tersebut," tambah Doni lagi.

Para pemuda tersebut selain berpatroli, juga berpencar ke segala sudut lapangan untuk membantu kelancaran lalu lintas di sekitar lokasi salat ied. Atribut mereka yang berbeda dengan kaum muslim tidak menjadikan halangan untuk beraktivitas. 

Langkah yang dilakukan anak-anak muda tersebut hanyalah sebentuk perwujudan arti toleransi dalam kehidupan beragama. Di Ambarapura hal tersebut juga bukan cerita baru. Bahkan Doni mengungkapkan ketika gereja di dalam kompleks sedang direnovasi beberapa waktu lalu, pihaknya bahu membahu menjaga keamanan. Bahkan ikut melobi pejabat kelurahan dan aparat pemda setempat agar dapat memberikan izin pembangunan.

Doni mengungkapkan bahwa toleransi itu bukan dalam bentuk peribadatan, tapi dalam hal kemasyarakatan. "Kami ingin warga kompleks bisa hidup tenang dan damai tanpa harus diributkan soal perbedaan. Intinya sama-sama menghargai," tambahnya.

Apa yang diungkapkan Doni sejalan dengan penegasan katib salat ied ustad Zaenal Arifin. Menurutnya, menjaga hubungan dengan Allah itu jauh lebih mudah ketimbang menjaga hubungan dengan sesama manusia. 

"Kenapa? Sebab hubungan dengan Allah itu sifatnya personal. Lha kalau dengan tetangga, teman, atau saudara kadang ada perasaan di dalam hati yang mengganggu kita," begitu ungkap Zaenal, Senin (2/5).

Ambarapura hanyalah setitik kecil, bahkan mungkin tak terdeteksi, bila dilihat di peta Indonesia. Tapi dari sini pesan damai dan toleransi menggema dalam momentum kebersamaan Idul Fitri. (OL-15)

Baca Juga

Global Fire Events

EDRR Indonesia 2023 Dukung Peningkatan Mitigasi dan Penanganan Bencana RI

👤Atalya Puspa 🕔Kamis 08 Juni 2023, 16:22 WIB
Pameran Emergency and Disaster Reduction and Rescue Expo (EDRR) Indonesia 2023 akan diselenggarakan pada 19 Oktober hingga 21 Oktober 2023...
MI/HO

Promosi Doktor Budi Nugraha: Media Hibrid jadi Solusi di Era Digital

👤Syarief Oebaidillah 🕔Kamis 08 Juni 2023, 15:59 WIB
Upaya yang diambil media cetak untuk menjaga eksistensinya adalah menjadikan media tersebut bersifat...
Antara

Syarat Kartu Kuning untuk Para Pencari Kerja dan Cara Membuatnya

👤Meilani Teniwut 🕔Kamis 08 Juni 2023, 15:54 WIB
Kartu kuning atau AK1 adalah kartu tanda pencari kerja yang berguna untuk melamar pekerjaan di instansi pemerintah (PNS) maupun swasta yang...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya