Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Besok (Insya Allah) Puasa

Ronal Surapradja
05/6/2016 07:02
Besok (Insya Allah) Puasa
(Ronal Surapradja -- MI/Permana)

RASA haru itu datang lagi. Rasa haru yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, tetapi pasti selalu menyeruak setiap Ramadan tiba, bulan suci nan agung dengan segala keistimewaannya.

Ini merupakan bulan saat kaum muslim ditempa dengan ‘siksaan’ puasa, bulan saat pahala ibadah kita dilipatgandakan, dan bulan yang akan menghanguskan segala dosa kita selama setahun terakhir. Itu dengan catatan kalau puasa kita bagus dan diterima Allah SWT, tapinya, hehe....

Setiap menjelang puasa rasa optimistis dan semangat beribadah selalu bergelora. “Saya janji tidak akan tinggalkan salat lima waktu sekaligus salat sunahnya,” atau “Saya janji akan khatam Alquran. Satu hari 1 juz, 30 hari puasa 30 juz selesai. Saya pasti bisa!” atau “Saya akan menjaga puasa saya sebaik-baiknya dengan tidak berkata, mendengar, dan berpikir sesuatu yang mengurangi pahala puasa atau bahkan sampai membatalkan puasa!”

Namun, semangat saja ternyata tidak cukup. Setiap saya berjanji akan melakukan ini itu di bulan Puasa, setiap itu pula saya melanggarnya.

Ada bermacam alasan, penyangkalan, dan terkadang menyalahkan orang lain ketika tidak bisa menjalankan puasa dengan baik.

“Habis panas banget, nih cuacanya!” atau “Gitu doang sih enggak bikin batal kali!” atau juga “Gara-gara dia nih saya jadi batal!” Apa pun bisa kita jadikan alasan.

Kita tahu semua itu bisa mengurangi pahala, bahkan membatalkan puasa, tapi kita tetap melakukannya. Saya sering merasa betapa cemen dan lemahnya iman saya karena selalu kalah dengan ujian seperti itu. Saya malu.

Saya merasa seiring bertambahnya usia berarti semakin berkurang waktu saya di dunia ini. Namun, ibadah saya segitu-segitu aja. Jangan-jangan puasa saya mendapat pahala menahan lapar dan haus saja. Jangan-jangan salat malam saya dapat pahala begadangnya saja.

Puasa tahun ini mungkin saja puasa saya yang terakhir. Jadi, mohon maaf Ya Allah, saya akan mengulang lagi semua janji yang selalu saya ucapkan di setiap awal Ramadan dari tahun-tahun sebelumnya. Sekaligus saya memohon kekuatan kepada-Mu Ya Allah semoga Ramadan kali ini saya bisa menepati itu semua.

Katanya, life begin at 40. Usia saya sekarang 39, saya mau start setahun lebih cepat untuk menjalani hidup yang lebih benar he he.

Semoga Ramadan tahun ini kita bisa menepati janji beribadah lebih baik, dan menjadi ‘pemenang’ seutuhnya di Idul Fitri nanti. Selamat menjalankan ibadah puasa! (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik