Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Upayakan Mudik Minim Sampah

Mediaindonesia.com
29/4/2022 09:15

ANIMO masyarakat untuk mudik pada Lebaran tahun ini dinilai sangat tinggi setelah pemerintah membolehkan masyarakat merayakan Lebaran di kampung halaman. Salah satu antisipasi yang harus dilakukan ialah mencegah peningkatan produksi sampah pada momen Lebaran tahunan ini.

Berdasarkan pengalaman, edisi mudik kerap dihiasi sampah yang jumlahnya cukup banyak dan berserakan sehingga merusak lingkungan. Aneka macam sampah, berupa plastik tempat makan, kantong plastik, botol plastik, ataupun tisu, sering kali ditemukan sepanjang jalur yang ramai dilalui pemudik, seperti tol, rest area, atau tempat-tempat perhentian.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memperkirakan jika satu orang per hari membuang sampah setengah kilogram saja akan ada sekitar 30 juta kilogram sampah sepanjang dua minggu periode mudik tahun ini yang berasal dari 85,5 juta orang yang diperkiran akan melakukan perjalanan mudik.

Baca Juga: Cegah Karhutla Meluas di Riau, KLHK Siagakan Helikopter

Untuk mengantisipasi lonjakan sampah saat mudik tahun ini, KLHK menyelenggarakan kampanye Mudik Minim Sampah. Tujuan dari kampanye itu, antara lain memperkuat komitmen dan peran aktif pemerintah daerah dalam melaksanakan pengurangan dan penanganan sampah guna mengurangi timbulan sampah. Selain itu, program tersebut bertujuan memperkuat partisipasi publik dalam upaya pengurangan sampah melalui Mudik Minim Sampah serta memperkuat komitmen dan peran aktif produsen/pelaku usaha dalam upaya pengurangan serta penanganan sampah pemudik. 

Untuk itu, KLHK telah menerbitkan Surat Edaran Menteri LHK No 3 Tahun 2022 tentang Pengendalian Sampah dalam Rangka Mudik Lebaran. Melalui SE itu, KLHK juga telah meminta kesiapan pemerintah daerah di seluruh daerah Indonesia untuk melaksanakan upaya pengelolaan sampah dengan maksimal selama masa mudik Lebaran. Berbagai langkah-langkahnya sudah dikerjakan sesuai standar dan memang tidak gampang, tetapi mudah-mudahan semakin baik.

Sejumlah lokasi ditinjau langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya pada 26 April 2022, yaitu Stasiun Kereta Api Senen dan Pelabuhan Tanjung Priok. Menteri LHK berpesan, “Saya berterima kasih kepada kepala stasiun, pimpinan Pelindo, otoritas pelabuhan, syahbandar, dan para pihak lainnya yang menyiapkan sarana-prasarana dengan baik dan mengedukasi masyarakat mengurangi timbulan sampah. Mari kita sambut semangat mudik yang aman dan sehat dengan minim sampah”.

Dalam program tersebut, KLHK telah mengeluarkan sejumlah panduan, baik untuk pelaku mudik maupuan stakeholder, lainnya seperti pemda, pengelola fasilitas publik, dan petugas kebersihan. Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Rosa Vivien Ratnawati menyatakan, “Penanganan sampah memang dari hulu ke hilir, jadi tidak hanya kumpul-angkut-buang, tapi juga penanganan dari hulunya sudah harus diatur. Pemilahan sampah dari rumah dan edukasi kepada masyarakat harus dilakukan.”

KLHK juga telah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga lainnya, seperti Kementerian Perhubungan, pengelola tol, pengelola rest area, hingga pom bensin, untuk melakukan edukasi kepada para pemudik dan melakukan penanganan sampahnya. “Misalnya, rest area ikut melakukan pengelolaan sampah. Sampah-sampah dari pemudik harus dipilah dan diproses lebih lanjut dengan berkordinasi dengan pemda setempat supaya sampah yang sudah dipilah tidak dicampur lagi dan hanya dibuang ke TPA.” jelas Vivien.

Bagi pemudik, imbauan yang diberikan antara lain agar membawa kantong belanja, botol minum, dan wadah makan sendiri untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai. Selain itu, pemudik diimbau untuk mengambil makanan secukupnya dan selalu menghabiskan makanan serta meletakkan sampah di wadah yang sesuai. 

“Saya ingin menyampaikan ke masyarakat, memilah sampah itu dapat menjadikan sampah menjadi sumber daya. Botol plastik, kertas, kaca, dan sebagainya, kalau dipilah dan tidak tercampur dengan sampah makanan, akan mempunyai nilai untuk dapat dimanfaatkan lebih lanjut, kalau kotor dan tercampur sampah makanan, maka akan menjadi sulit untuk diamanfaatkan” paparnya. (Ifa/S2-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik