Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Lucia Rizka Andalusia mengatakan pemerintah membuka kesempatan kolaborasi dari berbagai pihak untuk menanggulangi hemofilia sehingga para pasien bisa mendapatkan pengobatan yang optimal.
"Kami butuh dukungan, kolaborasi dari seluruh stakeholder untuk dapat memastikan bahwa penderita hemofilia bisa mendapatkan akses pelayanan kesehatan," kata Lucia dalam sambutan yang dibacakan Sekretaris Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dita Novianti Sugandi Argadiredja dalam webinar, Selasa (26/4).
Ia mengatakan, Kemenkes berkomitmen untuk melaksanakan transformasi sistem kesehatan dalam rangka mewujudkan visi masyarakat sehat, produktif mandiri dan berkeadilan. Transformasi yang dilaksanakan antara lain transformasi layanan primer akses masyarakat terhadap layanan kesehatan bermutu kian meningkat. Transformasi juga dilakukan dalam pembiayaan kesehatan agar pembiayaan bisa tersedia, cukup, berkelanjutan dengan alokasi adil.
Meski sarana dalam menanggulangi hemofilia masih mengalami kendala, ia menyebutkan ada beberapa rumah sakit rujukan yang bisa menangani penyakit hemofilia secara multidisiplin.
Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Tata Laksana Hemofilia untuk jadi acuan penyusunan standard prosedur operasional penanganan hemofilia di setiap fasilitas kesehatan.
"PNPK Tata Laksana Hemofilia diharap dapat diterapkan secara merata di seluruh Indonesia, mulai dari diagnosis hingga pengobatan termasuk pemberian terapi profilaksis yang bersifat preventif," lanjut dia.
Dengan implementasi pedoman tersebut, diharapkan semua pasien punya kesempatan dan akses layanan kesehatan yang sama. Pada 2020, tercatat 2.706 orang terdiagnosis menyandang hemofilia, di bawah angka estimasi penderita yang mencapai 28.000. Ia menambahkan, butuh usaha ekstra keras untuk mendeteksi seluruh kasus hemofilia di Indonesia. (Ant/OL-12)
KABUPATEN Sumenep, Jawa Timur menetapkan Kasus Luar Biasa (KLB campak) karena kasus yang mulai menunjukkan grafik meningkat. Per 21 Agustus 2025 terdeteksi 1.035 kasus campak di Sumenep.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) tengah mengejar target eliminasi kasus campak di Sumenep, Madura. Saat ini telah ditetapkan status Kejadian Luar Biasa campak (KLB Campak) di Sumenep.
Kasus Raya, anak yang meninggal karena tubuhnya dipenuhi dengan cacing di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, seharusnya bisa dicegah jika keluarga dan lingkungan sekitar saling mengingatkan.
Jika diabetes menyerang di usia muda, tubuh akan terpapar kadar gula darah tinggi dalam jangka waktu panjang, sehingga risiko komplikasi seperti penyakit jantung, stroke dan lainnya meningkat
KEMENTERIAN Kesehatan bersama MSD Indonesia resmi meluncurkan kampanye nasional edukasi kesehatan “Tenang untuk Menang 2025" di Kota Bandung, Kamis (14/8).
PEMERINTAH memastikan tunjangan khusus bagi dokter spesialis, utamanya yang bertugas di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) segera direalisasikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved