Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Angin Kencang Sapu Tiga Daerah, Rusakkan Puluhan Rumah

Zubaedah Hanum
12/4/2022 11:15
Angin Kencang Sapu Tiga Daerah, Rusakkan Puluhan Rumah
Angin kencang di Kota Bima, NTB, Sabtu (9/4).(BPBD Kota Bima)

TIGA daerah dilanda angin kencang selama beberapa hari terakhir, hingga menyebabkan puluhan rumah rusak dan korban luka.

Peristiwa angin kencang pertama dilaporkan melanda 15 rumah warga Kota Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu sore (9/4), pukul 16.00 waktu setempat.

Pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima menyebutkan angin kencang terjadi bersamaan dengan hujan lebat yang mengguyur wilayah kota. Kencangnya angin dirasakan warga di tiga kecamatan, yaitu Kelurahan Rabangodu Selatan, Penanae dan Rite di Kecamatan Raba, Kelurahan Monggonao, Mande, Lewitaro dan Matakando di Mpunda, serta Kelurahan Ule dan Jatiwangi di Asakota.

"Sebanyak 15 rumah milik warga mengalami kerusakan dengan rincian rusak berat 1 unit, rusak sedang 7 unit dan rusak ringan 7 unit. Selain kerusakan sektor pemukiman, tiga tempat ibadah mengalami kerusakan. BPBD tidak  merinci tingkat kerusakan fasilitas ibadah tersebut. Selain itu, sejumlah pohon tumbang dan satu tiang listrik roboh," terang Abdul Muhari, Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.

Setelah kejadian, petugas BPBD yang dibantu organisasi perangkat daerah lain, TNI, Polri, aparart desa dan warga melakukan pembersihan pohon tumbang, serta pemotongan ranting pohon. Guna membantu warga terdampak, petugas membantu terpal, sandang dan sembako kepada warga terdampak.

Abdul mengimbau agar pemerintah daerah dan warga tetap waspada dan siaga terhadap potensi angin kencang dan melakukan mitigasi bahaya serupa. "Masyarakat dapat memangkas ranting pohon di sekitar rumah maupun memastikan atap rumah terpasang secara kuat. Apabila berada di luar ruang, hindari berteduh di bawah pohon maupun papan reklame," katanya.

Peristiwa angin kencang kedua terjadi di Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatra Selatan pada Minggu petang (10/4), sekitar pukul 17.30 WIB. Peristiwa ini menyebabkan kerusakan rumah dan korban luka. Kejadian tersebut berlangsung saat hujan lebat mengguyur wilayah kota.

"Kelurahan terdampak berada di RT06, Kelurahan Eka Marga, kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kota Lubuklinggau. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melaporkan hari ini (11/4), sebanyak 20 KK terdampak, serta 1 warga lain mengalami luka berat. Korban luka telah mendapatkan perawatan medis," jelas Abdul.

Di samping warga terdampak, angin kencang juga mengakibatkan kerusakan dan pohon tumbang. BPBD Kota Lubuklinggau merilis total rumah rusak berjumlah 20 unit. "Sebanyak 3 unit rumah warga rusak berat, sedangkan sisanya rusak ringan. Kerusakan bangunan kebanyakan atap rumah yang terhempas oleh kuatnya angin kencang," kata Abdul lagi.

Segera setelah mendapatkan laporan warga Kelurahan Eka Marga, tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kota Lubuklinggau menuju ke lokasi terdampak. Petugas membantu warga untuk mengevakuasi warga yang luka. Selain itu, mereka membersihkan pohon tumbang serta material atap yang rusak. Langkah selanjutnya adalah pendataan keluarga terdampak angin kencang.

Sebelumnya, angin kencang menerjang Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat, pada Kamis (7/4) sore, menjelang magrib, dan merusakkan 10 rumah warga. Peristiwa ini berlangsung bersamaan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Rumah warga yang rusak tersebut berada pada dua desa di Kecamatan Ligung, yaitu Desa Kedungsari dan Kedung Kencana. Sebanyak 8 KK atau 27 jiwa terdampak insiden dan tidak ada laporan luka-luka atau pun korban jiwa.

BPBD Majalengka melaporkan warga yang rumahnya rusak tidak melakukan pengungsian sebab sebagian rumah warga yang terdampak angin kencang ini sudah diperbaiki. Namun, petugas BPBD tetap mengingatkan warga terhadap potensi bahaya angin kencang apabila terjadi hujan lebat. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik